Cidaral adalah obat anti jamur yang digunakan terutama untuk terapi kandidiasis vagina dan untuk dermatofitosis (jamur yang paling banyak menginfeksi tubuh). Cidaral mengandung ketoconazole, obat yang termasuk golongan imidazole sintetik.Berikut ini adalah informasi lengkap cidaral yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Harsen
golongan
Harus dengan resep dokter
kemasan
cidaral dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 10 x 10 tablet 200 mg
kandungan
tiap kemasan cidaral mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Ketoconazole 200 mg / tablet
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Ketoconazole adalah obat anti jamur yang digunakan terutama untuk terapi lokal kandidiasis vagina dan untuk infeksi dermatofitosis. Obat ini termasuk golongan imidazole sintetik. Seperti semua agen antijamur azole, ketoconazole bekerja terutama dengan menghambat enzim sitokrom P450 14α-demethylase (P45014DM). Enzim ini berperan dalam jalur pembentukan sterol yang digunakan untuk pembentukan dinding sel jamur. Ketoconazole juga merupakan penghambat pembentuk kortisol dan aldosterone pada kelenjar adrenal tetapi potensinya sangat rendah.
Indikasi cidaral
Berikut ini adalah beberapa kegunaan cidaral (ketoconazole) :
- Cidaral (ketoconazole) digunakan sebagai obat anti jamur pada kulit dan selaput mukosa, seperti kutu air (athlete’s foot), kurap, infeksi dermatofita pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), kandidiasis (infeksi jamur atau sariawan), dan panu/Tinea versikolor.
- Sebagai antijamur sistemik, obat ini memiliki aktivitas terhadap berbagai jenis jamur, seperti Candida, Histoplasma, Coccidioides, dan Blastomyces (meskipun tidak aktif terhadap Aspergillus). Namun, di beberapa negara tidak lagi dipilih sebagai obat anti jamur sistemik lini pertama, karena memiliki efek toksisitas lebih besar, penyerapan yang buruk, dan spektrum yang lebih terbatas.
- Ketoconazole memiliki aktivitas sebagai antiandrogen dan efek antiglukokortikoid, yang telah digunakan sebagai pengobatan lini kedua untuk kanker prostat dan untuk menekan sintesis glukokortikoid dalam pengobatan cushing sindrom.
- Dermatitis seboroik dan ketombe
Kontra indikasi
- Jangan menggunakan cidaral untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif (alergi) pada ketoconazole atau obat golongan imidazole lainnya.
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki gangguan hati berat dan pasien yang sedang diterapi dengan terfenadin atau astemizol.
- Tidak boleh digunakan untuk meningitis karena jamur.
- kehamilan dengan sindroma cushing
Efek samping cidaral
Berikut adalah beberapa efek samping cidaral (ketoconazole) :
- Efek samping cidaral (ketoconazole) yang umum diantaranya mual, muntah, nyeri perut.
- Efek samping yang lebih jarang misalnya sakit kepala, ruam, urtikaria (biduran), pruritus (gatal), trombositopenia, paresthesia (kesemutan), fotofobia (silau), alopesia (kebotakan), ginekomastia, pemanjangan gelombang jantung (QT), peningkatan serum hati dan oligospermia.
- Pada Juli 2013, FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengeluarkan peringatan bahwa ketoconazole pil dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan masalah kelenjar adrenal. mereka menyarankan untuk tidak menggunakan obat ini sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi jamur apapun. Gunakan obat ini hanya jika terapi antijamur alternatif tidak tersedia atau tidak memberikan hasil yang baik.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan cidaral (ketoconazole) adalah sebagai berikut :
- Obat diberikan bersama makanan untuk memaksimalkan penyerapan.
- Pemakaian cidaral (ketoconazole) harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda lain yang menunjukkan reaksi alergi.
- Cidaral (ketoconazole) bisa menyebabkan pusing dan mengantuk, jangan mengemudi atau menyalakan mesin saat menggunakan obat ini.
- Ketoconazole pada pemberian oral diabsorpsi jauh lebih baik dibandingkan dengan golongan imidazole lainnya. Namun obat ini memiliki efek hepatotoksisitas yang parah. Resiko terbentuknya hepatitis lebih besar jika diberikan lebih dari 14 hari. Untuk pemberian secara oral, diperlukan pengamatan klinik untuk memeriksa kondisi hati.
- Ketoconazole telah diketahui ikut diekskresikan dalam air susu ibu. Ibu menyusui sebaiknya memilih obat anti jamur yang lebih aman.
Penggunaan Cidaral oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan ketoconazole kedalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Penelitian pada hewan memang tidak selalu bisa dijadikan dasar keamanan pemakaian obat terhadap wanita hamil. Namun fakta bahwa obat ini telah menunjukkan efek buruk pada janin hewan harus menjadi perhatian serius jika ingin menggunakan cidaral (ketoconazole) untuk wanita hamil. Disarankan hanya digunakan jika tidak ada pilihan lain yang lebih aman.
interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat yang mengandung ketoconazole termasuk cidaral dengan obat-obat lain :
- Ketoconazole dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat-obat berikut sehingga meningkatkan efek farmakologisnya dan berpotensi meningkatkan toksisitasnya : vardenafil, tadalafil, sildenafil, kortikosteroid, mometason inhalasi, budesonid oral dan inhalasi, metilprednisolon, ritonavir, indinavir, saquinavir, teofilin, alprazolam, midazolam, karbamazepin, fenitoin, silostazol, aripiprazol, loratadine, tolteradin, dihidropiridin, solifenasin, takrolimus, sirolimus, sinakalset, siklosporin, felodipin, mizolastin, mirtazepin, alfentanil, buprenorfin, erlotinib, imatinib, eletriptan, ivabradin, galantamin, dan eplerenon.
- Jika diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut, konsentrasi plasma ketoconazole berkurang sehingga menurunkan efek farmakologisnya : fenitoin, antimuskarinik, nevirapin, antagonis histamin H2, penghambat pompa proton dan sukralfat, isoniazid, dan rifampisin.
- Jika diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut, konsentrasi plasma ketoconazole meningkat sehingga potensi efek sampingnya meningkat : amprenavir, dan ritonavir.
- Ketoconazole meningkatkan resiko miopati jika diberikan bersamaan dengan simvastatin.
- Ketoconazole meningkatkan efek antikoagulan kumarin.
- Ketoconazole meningkatkan resiko aritmia ventrikular jika diberikan bersamaan dengan dofetilide, quinidine, pimozide, cisapride, metadon, disopiramid, dronedarone, ranolazine dan domperidon.
- Bisa terjadi kegagalan kontrasepsi jika ketoconazole diberikan bersama estrogen.
- Jangan diberikan bersamaan dengan obat-obat berikut : dofetilide, quinidine, pimozide, cisapride, metadon, disopiramid, dronedarone, ranolazine. Cidaral (ketoconazole) dapat meningkatkan konsentrasi plasma obat-obat tersebut dan dapat memperpanjang interval QT, kadang-kadang menyebabkan disritmia ventrikel yang membahayakan seperti torsades de pointes.
Dosis cidaral
Cidaral (ketoconazole) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
- Dewasa : 200 mg/hari. Durasi pengobatan untuk 2-3minggu atau hingga infeksi sembuh. Jika setelah 3 minggu setelah gejala tidak hilang kombinasi antijamur lain diperlukan. Dosis maksimal harian 400mg/hari.
- Anak lebih dari 2 tahun : 3-6,6 mg / kg bb / hari. Obat diberikan sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi.
- Kandidiasis vaginal resisten yang kronis : 400 mg / hari. Pengobatan dilakukan minimal 5 hari. Evaluasi pengobatan hingga infeksi menghilang. pengobatan harus dilakukan kedua pasangan seksual.
- Obat diberikan bersama makanan.
Terkait
- merk-merk obat dengan kandungan zat aktif ketoconazole
- Obat yang termasuk anti jamur golongan imidazole
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan Cidaral 200 mg Tablet harus sesuai dengan yang dianjurkan.