Ciprofloxacin termasuk dalam golongan antibiotik bernama fluoroquinolone. Dokter meresepkan obat Ciprofloxacin untuk mengobati atau mencegah infeksi dari bakteri yang dapat berkembang. Pada tahun 2004, Food and Drugs Administration (FDA) menyertakan Ciprofloxacin sebagai obat generik untuk beberapa perusahaan obat.
Mengenai Obat Ciprofloxacin
Jenis obat | Antibiotik Kuinolon (Fluoroquinolon) |
Kandungan | Ciprofloxacin (Antibiotik Quinolone) |
Kegunaan | Mengobati infeksi dari bakteri seperti Enterococcus, Staphylococcus, Streptococcus, Protens, Pseudomonas, Salmonella, Shigella, Klebsiella, dan Antrax |
Kategori | Obat dengan resep dokter |
Konsumen | Dewasa dan anak-anak |
Kehamilan | Kategori C |
Kemasan | Tablet, sirup, obat oles, obat tetes mata, obat tetes telinga, infus |
Manfaat Ciprofloxacin
Dokter memberikan obat Ciprofloxacin untuk mengobati infeksi dari berbagai spesies bakteri seperti Enterococcus, Staphylococcus, Streptococcus, Protens, Pseudomonas, Salmonella, Shigella, Klebsiella, dan Antrax.
Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan Ciprofloxacin yaitu:
- Infeksi kulit
- Sinusitis
- Infeksi saluran pencernaan
- Infeksi saluran kemih
- Penyakit infeksi prostat (prostatitis)
- Pneumonia
- Infeksi tulang dan sendi
- Diare yang disebabkan oleh bakteri
- Infeksi bakteri gonokokus (Gonore)
- Infeksi menular seksual
- Demam tifus
- Infeksi mata
Ciprofloxacin tidak bekerja untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus seperti influenza. Oleh sebab itulah, dokter akan memberikan resep Ciprofloxacin hanya jika penyakit ini memang disebabkan oleh infeksi bakteri.
Penggunaan obat Ciprofloxacin untuk melawan virus atau penyakit lain yang tidak disebabkan oleh bakteri akan meningkatkan peluang obat untuk menjadi resisten. Akibatnya, obat Ciprofloxacin ini tidak bekerja efektif dalam memberantas infeksi bakteri. Bakteri yang multi-drug-resistant ini akan menyebar melalui kontak langsung, atau tidak secara langsung melalui makanan atau air.
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Ciprofloxacin jika Anda mengalami kondisi berikut:
- Memiliki alergi seperti alergi obat, makanan, hewan, pengawet atau sebagainya.
- Sedang hamil.
- Sedang mengkonsumsi pemakaian obat lainnya. Mohon beritahukan ke dokter agar dosis Ciprofloxacin dapat dikurangi atau tidak diberikan.
- Konsumsi makanan tertentu, tembakau, atau alkohol. Disarankan untuk mendiskusikan terlebih dahulu sebelum memakai Ciprofloxacin.
- Memiliki gangguan masalah medis lainnya seperti diabetes, stroke, penyakit jantung, penyakit hati, penyakit ginjal, kelainan tendon dan lain-lainnya.
Dosis Ciprofloxacin
Ciprofloxacin dalam sediaan tablet atau sirup digunakan 2 kali sehari. Tersedia tablet Ciprofloxacin dengan dosis 250mg, 500mg, dan 750mg.
Lebih jelasnya, berikut dosis obat Ciprofloxacin untuk beberapa penyakit:
- Infeksi saluran kemih: 2 x sehari 250 mg dalam 3 hari
- Infeksi bakteri gonokokus: 1 x sehari 250mg
- Diare: 2 x sehari 500 mg dalam 7 hari
- Pneumonia: 2 x sehari 750 mg dalam 7-14 hari
- Prostatitis: 2 x sehari 500mg dalam 14 hari
- Infeksi tulang dan sendi: 2 x sehari 500 mg dalam 4-6 minggu
Efek Samping Obat Ciprofloxacin
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping Ciprofloxacin seperti:
- Mual muntah
- Diare
- Bercak kemerahan dan gatal-gatal
- Hilang nafsu makan
- Gemetaran
- Mati rasa
- Bengkak dan nyeri sendi
- Nyeri dada
- Kuning
Interaksi Ciprofloxacin
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Ciprofloxacin adalah:
- Antasid
- Suplemen vitamin, kalsium, magnesium, zat besi, dan zinc (dapat dikonsumsi 6 jam sebelum meminum antibiotik)
- Anti depresi (Clozapine)
- Kafein (Ciprofloxacin dapat meningkatkan efek kafein)
- Obat asma (teofilin)
- Obat mual (metoklopramid)
- Obat diabetes melitus (glyburid)
- Obat analgesik (ibuprofen, naproxen)
- Obat gangguan irama jantung (amiodarone, procainamide)
Perhatian
Ciprofloxacin dapat meningkatkan resiko pembengkakan urat yang melekatkan otot-otot dan tulang lengan, bahu, dan kaki. Potensi cedera pada urat lebih tinggi jika Anda mengonsumsi obat steroid atau jika anda berumur lebih dari 60 tahun. Segera hubungi dokter Jika Anda mengalami nyeri, bengkak, atau kaku saat penggunaan obat Ciprofloxacin.
Pada beberapa orang, Ciprofloxacin dapat mengakibatkan perubahan aktivitas otak, seperti pada orang yang memiliki riwayat kejang. Gejala yang sering terjadi seperti pusing, halusinasi, gemetaran, kebingungan, depresi, atau keinginan untuk bunuh diri. Segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala diatas saat mengonsumsi Ciprofloxacin.
Ciprofloxacin dapat menimbulkan reaksi berat yaitu anafilaksis jika memiliki alergi pada obat tersebut. Reaksi alergi ini dapat menimbulkan gatal-gatal, bengkak pada tenggorokan, dan kesulitas bernapas yang dapat mengancam nyawa. Sangat penting untuk diketahui bahwa saat Anda mulai mengkonsumsi obat Ciprofloxacin, Anda harus menghabiskan obat yang disesuaikan oleh resep dokter.
Jangan berhenti mengonsumsi Ciprofloxacin sesuai dosis meskipun sudah merasa sehat. Jika Anda tidak mengkonsumsi Ciprofloxacin dengan dosis yang telah disesuaikan, maka infeksi pada tubuh Anda akan kembali lebih kuat, dan menghentikan ciprofloxacin terlalu cepat akan menyebabkan bakteri menjadi resisten pada obat itu.
Jika pada suatu hari Anda melewatkan obat Ciprofloxacin seharusnya diminum setiap hari, minum langsung obat yang terlewatkan tetapi disesuaikan dengan jarak minum obat sebelum atau selanjutnya. Jangan menggandakan obat dalam sekali minum.
Saat anda mengonsumsi ciprofloxacin, usahakan untuk tidak mengonsumsi susu, kopi, dalam waktu yang berdekatan, berikan jeda 2-4 jam sebelum atau sesudah mengonsumsi ciprofloxacin sehingga farmakologi obat tetap terjaga.
Anda harus mendapat pengawasan oleh dokter jika harus mengkonsumsi Ciprofloxacin dengan kondisi berikut :
- Rasa panas di perut (Heartburn) atau refluks
- Depresi
- Kejang
- Asma
- Cedera sendi
- Kondisi jantung
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal
Artikel terkait: