Jangan buru-buru panik saat mendapati jumlah sel darah putih lebih tinggi daripada batas normal. Ini bisa jadi hal yang wajar, pertanda bahwa tubuh Anda sedang melawan infeksi. Namun, jika jumlah sel darah putih melonjak drastis, Anda perlu waspada dengan potensi terjadinya kanker darah atau leukemia. Apalagi jika disertai dengan beberapa gejala penyakit leukemia seperti berikut ini.
Sekilas tentang leukemia
Leukemia adalah jenis kanker yang menyerang sumsum tulang yang memproduksi sel-sel darah putih (leukosit). Karena itulah, leukemia juga sering disebut sebagai kanker darah putih.
Pada kasus leukemia, ciri-ciri utamanya ditandai dengan meningkatnya jumlah sel darah putih melebihi batas normal. Kondisi inilah yang menimbulkan berbagai gejala leukemia yang bisa diamati secara fisik maupun hasil laboratorium.
Sel darah putih atau leukosit memiliki peran yang sangat penting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Bahkan, jenis sel darah ini merupakan sel utama yang berperan pada sistem imun.
Jumlah sel darah putih yang meningkat tidak selalu menjadi pertanda baik. Sebaliknya, kondisi ini bisa berbalik menjadi hal yang merugikan ketika sel darah putih yang terbentuk bukanlah sel normal, sehingga tidak berfungsi sebagaimana leukosit normal.
Sumsum tulang merupakan organ penghasil sel-sel darah sehat. Namun, pada kasus leukemia, sel-sel darah yang diproduksi kebanyakan berupa sel darah putih abnormal. Kondisi ini menyebabkan produksi sel darah merah dan trombosit jadi menurun serta memunculkan ciri-ciri leukemia pada tubuh.
Gejala dan ciri-ciri leukemia
Secara umum, ciri-ciri dan gejala leukemia yang utama meliputi:
- Demam menggigil
- Kelelahan dan kelemahan
- Kehilangan nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Keringat di malam hari
- Nyeri tulang atau sendi
- Ketidaknyamanan pada perut
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Sering terkena penyakit infeksi
- Mudah memar atau perdarahan
- Bintik-bintik merah kecil di bawah kulit (petechiae)
Sekilas, gejala kanker darah mirip seperti penyakit pada umumnya. Agar bisa membedakan, cermati ciri-ciri leukemia yang khas berikut ini:
1. Anemia
Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, pada penderita kanker darah, sumsum tulang lebih fokus memproduksi sel darah putih abnormal ketimbang sel darah merah.
Akibatnya, jumlah sel darah merah jadi menurun dan memicu gejala anemia. Karena itulah, ciri-ciri anemia juga muncul pada penderita leukemia yaitu badan terasa lemah, lesu, sesak napas, pusing berkunang-kunang, susah berkonsentrasi, dan tampak pucat.
2. Daya tahan tubuh lemah
Sel darah putih sangat penting bagi daya tahan tubuh, fungsi utamanya adalah menghalau mikroorganisme penyebab infeksi dan racun-racun yang berbahaya bagi tubuh. Pada penyakit leukemia, sel darah putih memang berjumlah banyak, tetapi itu merupakan sel darah putih abnormal yang tidak sehat dan tidak berfungsi baik, sedangkan sel darah putih normal yang berfungsi baik jumlahnya sangat sedikit.
Kondisi ini akan melemahkan pertahanan atau kekebalan tubuh yang kemudian membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Maka muncullah gejala leukemia berupa diare, flu, demam, dan sebagainya.
3. Gangguan pembekuan darah
Hal ini terkait dengan jumlah trombosit yang rendah (trombositopenia). Trombosit adalah sel-sel darah yang bertanggung jawab untuk pembekuan darah.
Pada kasus kanker darah, jumlah trombosit juga bisa rendah, sama dengan eritosit di atas. Ketika kerja sumsum tulang tak terkendali, produksi sel-sel darah lainnya seperti eritrosit dan trombosit jadi tidak optimal sehingga jumlahnya menurun dalam tubuh.
Akibatnya, kekurangan trombosit dapat menyebabkan tubuh mudah memar atau perdarahan. Kondisi ini menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah kehitaman di bawah kulit, mudah mimisan, BAB berdarah, muntah darah, hingga mudah memar ketika terbentur. Gejala kanker darah ini tentu perlu diwaspadai dan dikenali sejak awal.
4. Pembengkakan kelenjar getah bening
Ciri-ciri kanker darah juga bisa dilihat secara fisik, salah satunya adanya pembengkakan pada leher, ketiak, atau pangkal paha. Pembengkakan ini berasal dari kelenjar getah bening, pertanda bahwa leukemia sudah menyebar hingga ke kelenjar getah bening. Bila dibiarkan tanpa pengobatan, hal ini bisa berkembang menjadi kanker kelenjar getah bening (limfoma).
Baca selengkapnya: Jenis dan Ciri-Ciri Kanker Kelenjar Getah Bening
5. Pembesaran hati atau limpa
Sel-sel darah abnormal yang menumpuk di dalam hati atau limpa dapat menyebabkan perasaan kenyang hingga membuat penderitanya tidak nafsu makan. Selain itu, penderita juga dapat mengalami pembengkakan hati dan limpa yang terlihat atau teraba pada perut bagian atas; kanan atas untuk hati dan kiri atas untuk limpa. Jika pembengkakannya sudah sangat besar, kondisi ini bisa menjalar hingga ke perut bagian bawah.
Bagaimana cara mendiagnosis leukemia?
Perlu diketahui bahwa gejala leukemia sering kali tidak muncul di awal penyakit. Terkadang, penyakit ini baru ditemukan setelah penderita melakukan pemeriksaan medical check up melalui hasil pemeriksaan darah rutin.
Dokter biasanya akan melakukan anamnesis atau wawancara medis untuk mengetahui gejalanya lebih lanjut. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan adanya pembesaran getah bening, bintik-bintik perdarahan, atau pembesaran limpa yang menjadi ciri-ciri leukemia yang khas.
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga akan mengarahkan pasien untuk menjalani pemeriksaan penunjang atau tes laboratorium. Biasanya berupa pemeriksaan darah rutin untuk melihat jumlah leukosit, apakah benar mengalami peningkatan drastis atau tidak.
Baca selengkapnya: 7 Penyebab Leukosit Tinggi (Leukositosis)
Untuk memastikan diagnosis dan mengidentifikasi jenis leukemia tertentu, maka diperlukan pemeriksaan biopsi jarum dan aspirasi sumsum tulang dari tulang panggul untuk menguji sel-sel leukemia, penanda DNA, dan perubahan kromosom dalam sumsum tulang.
Pengobatan leukemia
Penentuan cara mengobati leukemia tergantung pada banyak faktor. Hal ini mempertimbangkan usia, kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan, jenis leukemia, dan apakah telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Perawatan umum yang digunakan untuk mengobati leukemia meliputi:
- Kemoterapi: Terapi utama dengan menggunakan obat bahan kimia untuk membunuh sel-sel leukemia, bisa menggunakan obat tunggal atau kombinasi--tergantung dari jenis leukemianya. Obat ini tersedia dalam bentuk pil atau suntikan langsung ke pembuluh darah.
- Terapi biologis: Perawatan yang membantu sistem kekebalan tubuh agar mengenali dan menyerang sel leukemia.
- Terapi radiasi: Terapi radiasi menggunakan sinar-X atau lainnya untuk merusak sel-sel leukemia dan menghentikan pertumbuhannya. Pasien mungkin menerima radiasi di satu daerah tertentu pada tubuh di mana ada kumpulan sel-sel leukemia, atau mungkin menerima radiasi pada seluruh tubuh. Terapi radiasi dapat digunakan untuk mempersiapkan transplantasi sel induk.
- Transplantasi sel induk: Prosedur untuk menggantikan sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat. Sebelum transplantasi sel induk dilakukan, pasien harus menerima kemoterapi dosis tinggi atau terapi radiasi terlebih dahulu untuk menghancurkan sumsum tulang yang rusak. Sel induk bisa didapatkan dari donor, atau dalam beberapa kasus mungkin dapat menggunakan sel induk sendiri. Transplantasi sel induk sangat mirip dengan transplantasi sumsum tulang.
Ketika mencurigai munculnya ciri-ciri atau gejala leukemia, segera konsultasikan ke dokter. Pasalnya, kebanyakan kasus kanker darah muncul tanpa diawali dengan gejala terlebih dahulu dan baru diketahui setelah berkembang menjadi lebih parah. Semakin dini diketahui, semakin cepat pula penanganan dapat dilakukan dan meningkatkan potensi kesembuhan pada pasien.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.