Hasil tespek 2 garis menyajikan kabar gembira bagi pasangan yang memang sudah menginginkan momongan. Namun kegembiraan itu seketika sirna, saat diketahui bahwa ternyata itu hamil anggur. Ketahuilah ciri-ciri hamil anggur selengkapnya di bawah ini.
Seperti dijelaskan sebelumnya, hasil tespek positif bukanlah tanda kehamilan pasti. Pasalnya, kondisi seperti hamil kosong dan hamil anggur menunjukkan hasil positif pada tes kehamilan tersebut. Keduanya bukanlah kehamilan yang sesungguhnya, dan akan berakhir dengan peluruhan seluruh isi rahim.
Apa itu hamil anggur? Ringkasnya, kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang berhasil dibuahi dan tertanam dalam rahim tidak tumbuh menjadi jaringan plasenta dan janin yang normal, melainkan jaringan-jaringan bulat berisi cairan (mola) yang tampak bergerombol seperti anggur.
Celakanya, hal ini seringkali tidak disadari, ibu hamil masih beranggapan bahwa ia sedang hamil dengan sejumlah gejala kehamilan yang dialaminya. Namun sesungguhnya, hamil anggur tengah menunjukkan ciri-ciri dan gejalanya, meskipun samar-samar di tahap awal. Tanda-tanda kehamilan mola akan lebih terlihat nyata seiring bertambahnya usia kehamilan.
Gejala hamil anggur mirip dengan gejala kehamilan normal, namun dengan keparahan yang lebih. Misalnya mual-mual dan mengidam berlebihan, ukuran perut lebih besar dibanding kehamilan normal, dll.
Apa saja ciri-ciri hamil anggur yang harus kita waspadai?
Cermati tanda dan gejala hamil anggur di bawah ini:
1. Pendarahan
Pendarahan melalui jalan lahir adalah gejala hamil anggur yang paling utama. Pendarahan ini umumnya terjadi pada usia kehamilan minggu ke 6 hingga 12 (bulan kedua atau ketiga). Darah yang keluar mungkin berwarna coklat gelap sampai warna merah terang, jumlahnya cukup banyak sehingga terlihat ada bekuan, bahkan gumpalan yang mengandung sedikit kista (mola) seperti buah anggur kecil kerap menyertai.
(!) Setiap wanita hamil harus menyadari bahwa ketika ia mengalami pendarahan selama kehamilan, ia harus menghubungi dokternya segera.
2. Mual dan Muntah
Mual dan muntah memang sering terjadi pada kehamilan normal, namun pada kehamilan anggur keluhan mual dan muntah terjadi begitu parah dengan frekuensi yang lebih sering. Bahkan kondisi ini dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarum.
3. Besarnya kandungan melebihi usia sesungguhnya
Pertumbuhan jaringan mola memiliki kecepatan yang lebih jika dibandingkan dengan jaringan kehamilan yang normal. Hal inilah yang membuat ukuran rahim pada hamil anggur jauh lebih besar dari standar usia kehamilan yang seharusnya. Namun, untuk kasus hamil anggur parsial, ukuran rahim lebih kecil dari biasanya.
4. Kadar hCG tinggi
Pada kehamilan mola, hormon kehamilan hCG terbentuk secara berlebihan. Hal inilah yang membuat sejumlah gejala kehamilan terasa lebih berat. Tidak heran pula, hasil tespek menunjukkan positif, karena metode tes kehamilan memeriksa hormon ini.
5. Ovarium membesar
Tingginya kadar hCG juga dapat menyebabkan ovarium menjadi lebih besar dari biasanya selama kehamilan. Ovarium ini terletak di perut bawah kanan dan kiri, meski tak teraba namun rasa penuh atau desakan dapat terjadi.
6. Tekanan darah tinggi
Meski tidak selalu menyertai, tekanan darah tinggi selama trimester pertama atau awal trimester kedua bisa menjadi tanda-tanda hamil anggur yang patut diwaspadai. So, jangan lewatkan pemeriksaan wajib tensi darah selama awal kehamilan.
Apa yang selanjutnya dilakukan?
Jangan remehkan tanda dan gejala hamil anggur di atas, bagi setiap ibu hamil yang mengalaminya segera lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Dokter akan memeriksa dengan teliti untuk memastikan diagnosis.
Apabila sudah dipastikan keberadaannya, maka hamil anggur di tangani dengan cara berikut ini:
- Ditunggu, sebagian besar kasus hamil anggur akan keguguran secara spontan dan jaringan yang seperti anggur tersebut keluar.
- Selanjutnya, Dilatasi dan Kuretase umumnya dilakukan beberapa jam - hari setelah keguguran. Hal ini wajib dilakukan untuk memastikan tidak ada jaringan yang tertinggal.
- Sekitar 90% wanita yang diketahui bahwa jaringan molanya sudah bersih, umumnya tidak memerlukan perawatan lebih lanjut.
- Prosedur tindak lanjut berupa pemantauan kadar hCG dapat dilakukan setiap bulan selama enam bulan atau sesuai petunjuk dokter.
- Jika kadar hCG tidak turun ke tingkat normal atau mulai meningkat lagi, dokter mungkin merekomendasikan perawatan tambahan.
- Pada intinya tindak lanjut dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan mola telah bersih sepenuhnya tanpa sisa. Jika sampai ada sisa, maka kemungkinan mola tumbuh lagi dan mungkin pertumbuhannya menjadi lebih ganas (kanker).
- Boleh hamil lagi setelah satu tahun pasca kehamilan mola.
- Setiap metode kontrasepsi dapat diterima kecuali perangkat intrauterine, seperti IUD atau spiral.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.