Virus HIV begitu sulit untuk diketahui pada tahap awal terjangkitnya. Pasalnya, gejala HIV cenderung samar-samar sehingga banyak yang mengabaikan penyakit ini. Padahal apabila dibiarkan begitu saja, HIV akan berubah menjadi AIDS dengan segala komplikasi berbahaya karena melemahnya sistem imun manusia. Lalu, bagaimana cara mengetahui ciri-ciri dan gejala HIV/AIDS? Berikut ulasann.
Tahapan munculnya gejala HIV dan AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Orang yang terinfeksi HIV akan mengalami sejumlah gejala akut yang mirip dengan penyakit flu selama beberapa minggu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan sebagainya.
Pada tahap ini, virus sedang memperbanyak diri tapi sistem imun belum terganggu seluruhnya. Setelah fase akut terlewati tahap selanjutnya adalah fase laten, di mana tubuh seolah-olah tidak merasakan sakit, padahal virus terus berkembang biak.
Ketika seseorang dengan HIV positif atau terinfeksi HIV, namun tidak segera diatasi dengan obat antivirus (obat HIV), maka dalam beberapa tahun kemudian sistem kekebalan tubuh menjadi semakin lemah. Bahkan tubuh penderitanya sudah tidak mampu lagi menangkal serangan penyakit misalnya berbagai jenis infeksi atau penyakit kanker.
Tahap berikutnya adalah munculnya gejala-gejala pelemahan sistem imun sehingga disebut sebagai AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Sederhananya, AIDS adalah sindrom (sekumpulan gejala) lemahnya sistem pertahanan tubuh yang didapat (bukan kelainan bawaan sejak lahir).
Baca Selengkapnya: Jangan Keliru! Ini Perbedaan HIV dan AIDS
Ciri-Ciri dan Gejala Utama HIV AIDS
Pada tahap awal perkembangannya, ciri-ciri HIV AIDS memang sulit dikenali alias tersamarkan. Namun, tidak ada salahnya untuk memperhatikan setiap gejala HIV AIDS berikut untuk kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium:
1. Demam Berulang
Demam adalah tubuh respon pertama tubuh dalam melawan setiap infeksi atau invasi benda asing. Jika seseorang terinfeksi HIV, pada tahap awal akan muncul demam kemudian disertai dengan gejala seperti flu selama 4 minggu pertama. Kondisi ini disebut dengan sindrom retroviral akut atau ARS, disebut juga infeksi HIV primer.
Demam adalah gejala HIV awal, terjadi karena bentuk respon alami tubuh terhadap masuknya virus. Peningkatan suhu tubuh akibat HIV dapat bervariasi, mulai dari sedang hingga tinggi sekitar 38-39° C. Biasanya demam akan disertai dengan kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening dan kecenderungan mual.
Sementara demam berlanjut, virus bergerak jauh ke dalam aliran darah dan mulai mereplikasi (memperbanyak diri), mengganggu fungsi sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan reaksi peradangan.
2. Ruam Kulit
Ketika muncul ruam atau kemerahan yang terjadi tanpa ada reaksi alergi atau overdosis obat, maka harus diwaspadai. Sebab, ini bisa saja menjadi salah satu ciri-ciri HIV.
Ruam ini dapat terjadi pada tahap awal penyakit atau tahap lanjut ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Ruam dapat muncul berupa warna merah, coklat, merah muda, atau bercak keunguan. Jika ruam kulit terus bertahan meskipun sudah diobati, pertimbangkan untuk menjalani tes HIV.
3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Tahukah Anda bahwa kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Karena itulah, organ ini seringkali dipengaruhi ketika tubuh mengalami inflamasi atau infeksi, tak terkecuali pada HIV.
Demam yang disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening memang menjadi indikasi dari setiap masalah kesehatan lainnya. Tetapi apabila pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, atau di ketiak tak kunjung pulih maka kita juga harus mewaspadai HIV.
4. Kelelahan Kronis
Badan yang terus menerus mengalami lelah dan tidak jelas penyebabnya mengindikasikan adanya masalah pada tubuh, salah satunya gejala HIV. Infeksi HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh yang berarti juga melemahkan stamina tubuh.
5. Nyeri Otot dan Sendi
Pembengkakan kelenjar getah bening bersama dengan sakit otot dan nyeri sendi adalah gejala HIV lain yang menonjol.
6. Sakit Kepala Ekstrim
Sakit kepala dengan demam dan nyeri sendi bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi kesehatan lainnya tetapi juga umum terjadi pada infeksi HIV.
7. Diare
Waspadai jika Anda mengalami diare selama lebih dari seminggu. Jika ini terus terjadi bahkan setelah diberikan pengobatan, maka ini bisa menjadi salah satu kemungkinan gejala HIV.
8. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan yang cepat bersama dengan diare bisa berarti bahwa virus tersebut telah benar-benar mengganggu sistem pertahanan tubuh. Kehilangan 10% berat badan bersama dengan diare dan mual merupakan kombinasi yang pas.
9. Pneumonia
Batuk, demam, penurunan berat badan, dan sesak nafas yang merupakan tanda-tanda pneumonia bisa menjadi indikasi infeksi HIV. Ingat, pneumonia adalah kejadian yang sangat umum bagi orang-orang yang terkena HIV.
10. Keringat Malam
Banyak orang yang terkena infeksi HIV AIDS mengalami gejala sering berkeringat di malam hari, meskipun pada saat itu udara tidak panas dan sedang tidak melakukan aktivitas fisik.
11. Infeksi Jamur
Ketika daya tahan tubuh melemah, maka tubuh mudah terserang infeksi, terutama infeksi jamur. Pada prinsipnya semua bagian tubuh dapat terserang. Jika jamur menyerang kuku, maka kuku akan kuning, berubah warna, menebal dan rapuh ini merupakan tanda infeksi sekunder setelah terinfeksi HIV.
Demikian pula sariawan di mulut karena infeksi jamur dapat menjadi indikasi yang sama.
12. Penurunan Daya Ingat atau Depresi
Penderita HIV umumnya akan mengalami penurunan daya ingat bahkan depresi. Hal ini biasanya terjadi pada penyakit HIV tahap lanjut, namun tetap saja harus diwaspadai secara dini.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri dan Gejala HIV Pada Pria
Ciri-ciri HIV AIDS di atas bisa digunakan sebagai dugaan bahwa seseorang terkena HIV. Namun untuk memastikan hal ini, maka harus dilakukan pemeriksaan darah di laboratorium atas rujukan dari dokter.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.