Ini adalah review terhadap obat dengan merk cloramidina. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan cloramidina.
Mengenai Cloramidina
Golongan
obat keras
Kemasan
dos 10 vial injeksi
Kandungan
kloramfenikol 1000 mg
Manfaat cloramidina
cloramidina (chloramphenicol) digunakan untuk pengobatan demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, Antrax, gas grangene, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, Infeksi pada telinga dan mata.
Efek Samping cloramidina
efek samping yang sering terjadi antara lain hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala , perdarahan saluran cerna, optic neuritis, gangguan penglihatan hingga kebutaan, delirium, depresi mentaldan super infeksi.
efek samping yang paling serius dari chloramphenicol adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. chloracol (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur.
Dosis cloramidina
cloramidina (kloramfenikol) diberikan dengan dosis : secara IV dewasa dan anak 50 mg/kg BB/hari dalam dosis terbagi; untuk infeksi berat 100 mg/kg BB/hari, bayi < 2 minggu 25 mg/kg BB/hari tiap 6 jam
Interaksi obat
cloramidina (kloramfenikol) berinteraksi dengan obat-obat seperti :
- Menurunkan efek zat besi dan vitamin B12 pada pasien anemia
- Phenobarbital dan rifampin dapat menurunkan kinerja obat ini
- Mengganggu kinerja kontrasepsi hormonal pil
- Berpotensi fatal : meningkatkan efek antikoagulan pil, agen penyebab hipoglikemia seperti sulfenilurea, phenytoin.
- Hindari penggunaan dengan obat yang bekerja menekan fungsi sumsum tulang belakang
Kontraindikasi
cloramidina (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap cloramidina (chloramphenicol) dan derivatnya. Kehamilan, menyusui, porphyria (pembentukan hemoglobin yang terganggu secara genetic). Profilaksis, pernah mengalami gangguan sumsum tulang atau diskrasia darah.
Perhatian
cloramidina (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian cloramidina (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan cloramidina (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
Toleransi terhadap kehamilan
Kategori C studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko.