Biji kakao atau Cocoa adalah tanaman penghasil cokelat. Selain digunakan sebagai bahan makanan, Cocoa kini banyak dimanfaatkan sebagai obat berbagai penyakit.
Biji kakao atau Cocoa diketahui efektif mengatasi penyakit jantung, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit liver, kandung kemih, ginjal, dan masalah daya ingat. Beberapa orang lainnya mengoleskan cocoa butter ke kulit untuk mencegah keriput dan stretch mark.
Cocoa mengandung berbagai bahan kimia, termasuk antioksidan yang disebut dengan flavonoid. Tidak jelas bagaimana cara kerjanya dalam tubuh, namun para ahli menduga flavonoid tersebut dapat membantu merilekskan pembuluh darah.
Semakin rileks pembuluh darah, maka aliran darah di dalamnya tentu akan semakin lancar. Risiko penyumbatan pembuluh darah pun jadi berkurang.
Mengenai Cocoa
Golongan
-
Kemasan
- Bubuk
- Ekstak cair
- Krim
- Sirup
Kandungan
- Kafein
- Asam lemak
- Ester alifatik
- Polifenol
- Karbonil aromatik
- Alkaloid therobromine
- Amines
- Tiramin
- Magnesium
- Feniletilamin
- N-asiletanolamin
Manfaat Cocoa
Berbagai manfaat Cocoa adalah sebagai berikut:
1. Mencegah penyakit jantung
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa makan Cocoa mampu menurunkan angka kematian akibat penyakit jantung. Hal ini dikarenakan Cocoa dapat mengoptimalkan fungsi pembuluh darah sekaligus melancarkan aliran darah.
Semakin lancar aliran darah, maka jantung tidak perlu bekerja ekstra untuk memompa darah. Alhasil, tekanan darah jadi lebih stabil dan mencegah risiko penyakit jantung.
Baca Juga: 25 Makanan Sehat untuk Jantung Anda
2. Menurunkan tekanan darah
Makan cokelat hitam (dark chocolate) atau produk berbahan dasar Cocoa selama 2-18 minggu dapat menurunkan angka sistolik 2,8-4,7 mmHG dan diastolik 1,9-2,8 mmHg. Manfaat Cocoa ini tidak hanya bisa dirasakan oleh penderita hipertensi saja, tapi juga orang dengan tekanan darah normal.
3. Mencegah penuaan kulit
Siapa sangka bahwa Cocoa dapat bermanfaat bagi kulit? Faktanya, menggunakan Cocoa atau kombinasi dengan bahan alami lainnya dapat meningkatkan elastisitas kulit. Garis-garis penuaan alias keriput pada kulit akan tersamarkan dan membuat Anda tampak awet muda.
Baca Selengkapnya: Mencegah Penuaan Dini, Mengatasi Penyebabnya
4. Mengatasi sindrom kelelahan kronis
Konsumsi Cocoa dalam jumlah banyak setiap hari sangat bermanfaat bagi orang-orang dengan sindrom kelelahan kronis. Zat-zat di dalam biji kakao atau Cocoa mampu mengurangi kelelahan, kecemasan, dan depresi.
Selain berbagai manfaat Cocoa di atas, tanaman herbal yang satu ini juga dapat membantu mengatasi masalah berikut:
- Sembelit
- Diare
- Asma
- Bronkitis
- Penyakit liver dan paru-paru
- Stretch mark selama kehamilan
Namun memang, masih diperlukan penelitian lebih lanjut unutk membuktikan manfaat Cocoa bagi kesehatan.
Efek samping Cocoa
Cocoa umumnya aman dikonsumsi selama dalam batas wajar. Mengoleskan cocoa butter pada kulit juga cenderung aman bagi kebanyakan orang.
Walaupun cenderung aman, Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi Cocoa terlalu banyak karena mengandung kafein. Terlalu banyak asupan kafein dalam tubuh dapat memicu efek samping berupa jantung berdebar, kecemasan, gugup, peningkatan urine, dan susah tidur (insomnia).
Selain itu, ada beberapa efek samping Cocoa lainnya yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Reaksi alergi
- Sembelit
- Migrain
- Sakit kepala
- Mual
- Perut kembung
- Sakit perut
Bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter terdekat.
Dosis Cocoa
Coca sebagai obat herbal diberikan sesuai dengan dosis berikut:
- Untuk penyakit jantung: 19-54 gram Cocoa, 46-100 gram cokelat hitam (dark chocolate), atau 16,6-1.080 mg produk yang mengandung Cocoa polifenol. Keseluruhan bahan tersebut dikonsumsi setiap hari.
- Untuk tekanan darah tinggi: 25-1.080 mg cokelat yang mengandung Cocoa polifenol setiap hari.
Interaksi Cocoa
Berikut adalah interaksi Cocoa dengan obat-obatan lainnya, yakni:
1. Antibiotik
Minum antibiotik bersamaan dengan Cocoa dapat meningkatkan denyut jantung, rasa gelisah, dan sakit kepala. Jenis antibiotik yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Cocoa adalah ciprofoxacin, enoxacin, norfloxacin, sparfloxacin, trovafloxacin, dan frepafloxacin.
2. Pil KB
Penggunaan pil KB dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk memecah kafein dari Cocoa. Konsumsi pil KB bersamaan dengan Cocoa dapat menimbulkan efek samping berupa peningkatan denyut jantung, sakit kepala, dan gelisah.
Hindari mengonsumsi pil KB yang mengandung enthinyl estradiol dan levonogestrel atau ethynil estradiol dan norethindrone.
3. Cimetidine
Konsumsi obat cimetidine bersamaan dengan Cocoa dapat menyebabkan sakit kepala, jantung berdebar, dan kegelisahan.
4. Disulfiram
Obat disulfiram tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Cocoa karena dapat menyebabkan efek samping bagi tubuh. Efek samping tersebut berupa perubahan diri menjadi hiperaktif, mudah gelisah, dan sensitif.
5. Fluconazole
Fluconazole dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam memecah kafein. Akibatnya, jumlah kafein dalam tubuh jadi meningkat dan menyebabkan kecemasan, gugup, dan insomnia.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Cocoa adalah sebagai berikut:
- Ibu hamil boleh saja mengonsumsi berbagai produk berbahan dasar Cocoa, selama dalam batas wajar. Para ahli mengungkapkan bahwa batas Cocoa yang aman bagi ibu hamil adalah kurang dari 200 mg per hari.
- Ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi terlalu banyak cokelat atau biji kakao. Kandungan kafein dari Cocoa dapat masuk ke plasenta dan mengganggu konsentrasi darah janin. Hal ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), hingga keguguran.
- Ibu hamil juga boleh mengonsumsi cokelat atau produk yang mengandung biji kakao, tapi batasi jumlahnya. Kandungan kafein dari Cacao dapat mengganggu konsentrasi ASI dan menyebabkan diare pada bayi.
- Cocoa dapat menghambat pembekuan darah. Hal ini dapat mengakibatkan memar dan perdarahan pada penderita gangguan darah, seperti hemofilia.
- Kandungan kafein dari Cocoa dapat meningkatkan denyut jantung, sehingga perlu diwaspadai oleh orang-orang yang punya penyakit jantung.
- Penderita hipertensi boleh mengonsumsi Cocoa, tapi dalam jumlah sedikit. Sebab, Cocoa dapat meningkatkan tekanan darah sehingga perlu diwaspadai.
- Cocoa dapat mengganggu kadar gula darah saat dan setelah operasi. Hindari mengonsumsi Cocoa minimal 2 minggu sebelum jadwal operasi Anda.