Berikut adalah review terhadap obat dengan merk colme. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan colme.
Mengenai Colme
Golongan
Obat keras
Kemasan
- dos 10 x 10 kapsul
- botol 60 ml syrup
- tetes telinga 8ml 10 %
- tetes mata 8ml 0,5 %
Kandungan
Kloramfenikol 250 mg/kapsul; 125 mg/5 ml syrup,
Manfaat Colme
kegunaan colme (chloramphenicol) adalah untuk pengobatan demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, Antrax, gas grangene, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, Infeksi pada telinga dan mata.
Efek Samping Colme
efek samping yang sering terjadi antara lain hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala , perdarahan saluran cerna, optic neuritis, gangguan penglihatan hingga kebutaan, delirium, depresi mentaldan super infeksi.
efek samping yang paling serius dari chloracol (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. chloracol (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur.
Dosis Colme
colme (kloramfenikol) diberikan dengan dosis : dewasa : 50mg/kgBB /hari bisa ditingkatkan hingga 100mg/kgBB/hari pada infeksi berat dibagi dalam 4 dosis.
bayi usia hingga 28 hari (neonatus) 25mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis
Anak 50mg/kgBB .hari terbagi dalam 4 dosis
Tetes mata 0,5 % : teteskan pada mata yang terinfeksi bakteri 1 tetes tiap 2 jam dapat ditingkatkan sesuai kondisi klinis
Tetes telinga 2-3 tetes 2 hingga 3 kali sehari
Interaksi obat
- Menurunkan efek zat besi dan vitamin B12 pada pasien anemia
- Phenobarbital dan rifampin dapat menurunkan kinerja obat ini
- Mengganggu kinerja kontrasepsi hormonal pil
- Berpotensi fatal : meningkatkan efek antikoagulan pil, agen penyebab hipoglikemia seperti sulfenilurea, phenytoin.
- Hindari penggunaan dengan obat yang bekerja menekan fungsi sumsum tulan g belakang
Kontra indikasi
colme (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap colme (chloramphenicol) dan derivatnya. Kehamilan, menyusui, porphyria (pembentukan hemoglobin yang terganggu secara genetik). Profilaksis, pernah mengalami gangguan sumsum tulang atau diskrasia darah.
Perhatian
Kategori C .colme (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian colme (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan colme (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
Toleransi terhadap kehamilan
studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko