Contratemp Forte tablet adalah obat yang digunakan sebagai penurun demam untuk segala usia dan pereda nyeri seperti sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Contratemp Forte tablet mengandung paracetamol, obat yang memiliki aktivitas sebagai antipiretik (penurun demam) sekaligus analgetik (Pereda nyeri). Berikut ini adalah informasi lengkap Contratemp Forte tablet yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
Mengenai Contratemp Forte Tablet
Golongan
Bisa diperoleh tanpa resep dokter
Kemasan
Contratemp Forte tablet dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 10 x 10 tablet 650 mg
Tersedia juga sediaan berikut :
- Contratemp tablet 500 mg
- Contratemp syrup 60 ml
- Contratemp drops 15 ml
Kandungan
tiap kemasan Contratemp Forte tablet mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Paracetamol 650 mg/tablet forte
Manfaat Contratemp Forte Tablet
Kegunaan Contratemp Forte tablet (paracetamol) adalah untuk pengobatan kondisi-kondisi berikut :
- Contratemp Forte tablet (paracetamol) digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas dilakukan bila suhu tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101.3 °F).
- Untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya. Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi biasanya dikombinasikan dengan NSAID atau analgetic opioid.
- Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
- Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis (radang sendi) ringan, memiliki potensi yang sama dengan aspirin tetapi efek sampingnya lebih ringan.
- Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
Efek samping Contratemp Forte Tablet
Secara umum Contratemp Forte tablet (paracetamol) bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping Contratemp Forte tablet (paracetamol) yang mungkin terjadi :
- Obat ini bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengkonsumsi alkohol.
- Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
- Efek samping pada ginjal relatif jarang. Namun pada penggunaan jangka panjang, dapat meningkatkan resiko kerusakan ginjal termasuk gagal ginjal akut.
- Efek samping pada kulit kejadiannya jarang. Pada tahun 2013, FDA (US Food and Drug Administration) memperingatkan kemungkinan terjadinya efek pada kulit seperti sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik akibat pemakaian paracetamol, meski hal ini sangat jarang namun bisa fatal jika terjadi.
- Beberapa ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan obat ini pada penderita asma terutama anak-anak, karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma ataupun memperburuk penyakit asma yang telah diderita sebelumnya.
- Reaksi hipersensitivitas akibat pemakaian obat ini sangat jarang, namun jika terjadi pertolongan medis harus segera diberikan karena bisa menyebabkan syok anafilaksis yang berakibat fatal
- Beberapa ahli mengaitkan penggunaan paracetamol oleh ibu hamil, dengan resiko terjadinya asma pada anak-anak dan peningkatan ADHD. Namun paracetamol tetap dianjurkan sebagai obat pilihan pertama untuk nyeri dan demam selama kehamilan, meski tetap harus memperhatikan resikonya.
Dosis Contratemp Forte tablet
Contratemp Forte tablet (paracetamol) diberikan dengan dosis sebagai berikut :
Dewasa : diminum 0,5-1 gram (1-2 tablet) tiap 6-8jam maksimal 3 gram (tablet) perhari
Anak : 10-15mg/kgBB/hari terbagi dalam 3-4x sehari dengan dosis maksimal 30mg/kgBB/hari
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi Contratemp Forte tablet (paracetamol) dengan obat-obat lain :
- Metoclopramide : meningkatkan efek antinyerinya.
- Carbamazepine, fenobarbital dan fenitoin : meningkatkan potensi kerusakan hati.
- Kolestiramin dan lixisenatide : mengurangi efek pengobatan paracetamol.
- Antikoagulan warfarin : paracetamol meningkatkan efek koagulasi obat ini sehingga meningkatkan potensi resiko terjadinya perdarahan.
Kontraindikasi
- jangan diberikan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap paracetamol.
- gangguan hati berat
- penyakit hati akut
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan Contratemp Forte tablet adalah sebagai berikut :
- Pemakaian Contratemp Forte tablet (paracetamol) harus dihentikan jika tanda-tanda awal reaksi alergi seperti ruam, gatal, sakit tenggorokan, demam, arthralgia, pucat, atau tanda-tanda lainnya muncul, karena jika terjadi bisa berakibat fatal.
- Obat ini harus digunakan secara hati-hati pada pasien yang mempunyai penyakit asma.
- Paracetamol diketahui ikut keluar bersama air susu ibu (ASI) meskipun dalam jumlah yang kecil. Obat ini adalah pilihan pertama sebagai pereda nyeri dan penurun panas bagi ibu menyusui, namun jika anda ragu berkonsultasilah dengan dokter jika anda ingin menggunakan Contratemp Forte tablet (paracetamol) saat menyusui.
- Meskipun efek Contratemp Forte tablet (paracetamol) terhadap perdarahan lambung relatif lebih kecil daripada obat-obat golongan NSAID, ada baiknya obat ini dikonsumsi setelah makan.
- Jika anda mengkonsumsi alkohol, potensi terjadinya kerusakan hati sangat tinggi terutama pada pemakaian jangka panjang dan dosis yang lebih tinggi.
- Hati-hati menggunakan obat ini pada pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal.
Penggunaan Contratemp Forte Tablet oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan paracetamol yang diminum dan lewat dubur kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin tetapi tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil secara terkontrol. Penelitian pada hewan secara terkontrol tidak menunjukkan efek buruk pada janin (kecuali penurunan kesuburan). Belum ada Penelitian pada wanita hamil secara terkontrol yang menunjukkan risiko pada janin pada trimester berapapun.
Pada sediaan injeksi (suntikan) dalam kategori C yaitu
Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi resiko sangat besar.
Hasil studi pada hewan tidak selalu bisa dijadikan ukuran keamanan penggunaan obat pada manusia. Oleh karena penelitian secara klinis yang terkendali dengan baik belum dilakukan, penggunaan obat-obat yang mengandung paracetamol oleh ibu hamil harus dikonsultasikan dengan dokter.