Ini adalah review terhadap obat dengan merk conucol. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan conucol.
Mengenai Conucol
Golongan
obat keras (harus dengan resep dokter)
Kemasan
- dos 10 x 10 kapsul 250 mg
- dos 10 x 10 kapsul 500 mg
- botol 60 ml syrup
Kandungan
- thiamphenicol 250 mg / kapsul
- thiamphenicol 500 mg / kapsul
- thiamphenicol 125 mg / 5ml syrup
Manfaat conucol
- conucol (thiamphenicol) digunakan untuk demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H. influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psittacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain.
- conucol (thiamphenicol) sangat umum digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih misalnya gonore
Efek Samping conucol
- Tiga efek samping yang paling umum terjadi :
- Efek samping lainnya :
- Sistem saraf : bingung, blackout, depresi, demam, nyeri kepala
- Sistem kulit : angioedema, ruam, urtikaria (hipersensitivitas)
- Sistem pencernaan : diare, glossitis, mual, sariawan, muntah
- Mata : optik neuritis
- Anafilaksis
- Anemia aplastik (biasanya terjadi 3 minggu sampai 12 bulan setelah pemberian obat jangka panjang)
- Penekanan produksi pada sumsum tulang (bersifat reversibel ketika tiamfenikol dihentikan)
- Sindrom gray, ditandai dengan sianosis, asidosis, hingga koma. Sering terjadi pada bayi prematur dan bayi baru lahir. Oleh karena itu perlu diwaspadai penggunaannya.
Dosis conucol
conucol (thiamphenicol) diberikan dengan dosis :
- dewasa, anak bayi > 2 minggu : 50 mg / kg BB / hari dalam 3 - 4 dosis bagi,
- bayi < 2 minggu dan prematur : 25 mg / kg BB / hari dalam 4 dosis.
Interaksi obat
- conucol (thiamphenicol) dapat meningkatkan efek warfarin dan sulfonylurea.
- juga meningkatkan kadar fenitoin dalam plasma darah.
- metabolisme conucol (thiamphenicol) meningkat pada pemberian bersamaan dengan fenobarbital dan rifampisin
- Dicumarol, klorpropamid, ceftazidime, methotrexate, clopidogrel, glyburide menimbulkan efek interaksi tingkat sedang.
- Obat golongan benzodiazepine dapat menurunkan efek Conucol
Kontraindikasi
- conucol (thiamphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap conucol (thiamphenicol) dan antibiotik derivat chloramphenicol lainnya.
- Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
- jangan menggunakan antibiotik ini untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan infeksi lain yang disebabkan oleh virus.
Perhatian
- penderita dengan gangguan fungsi ginjal sebaiknya dosis conucol (thiamphenicol) dikurangi untuk mencegah terjadinya akumulasi obat.
- selama pemakaian dianjurkan untuk minum minimal 1.5 liter / hari untuk mencegah kristaluria.
- pada pemakaian dalam jangka waktu yang panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah secara periodik untuk antisipasi terjadinya diskrasia darah.
- conucol (thiamphenicol) juga terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian conucol (thiamphenicol) selama menyusui sebaiknya dihindari
Toleransi terhadap kehamilan
studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan tiamfenikol (thiamphenicol) memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko.