Cordyceps adalah sejenis jamur parasit yang tumbuh pada larva serangga dan ulat. Suplemen dan produk yang mengandung ekstrak Cordyceps sangat populer dalam pengobatan tradisional Tiongkok karena bermanfaat bagi kesehatan.
Cordyceps sering digunakan untuk mengatasi gangguan ginjal dan masalah seksual pria. Sayangnya, tidak diketahui jelas bagaimana cara kerja Cordyceps dalam tubuh.
Para ahli menduga bahwa ada zat-zat tertentu dalam Cordyceps yang dapat merangsang sistem kekebalan tubuh. Aktivitas senyawa pada Cordyceps diyakini efektif melawan sel kanker dan mengecilkan tumor, terutama pada kasus kanker paru-paru atau kulit.
Mengenai Cordyceps
Golongan
Suplemen herbal
Kemasan
-
Kandungan
- Adenin
- Adenosin
- Urasil
- Uridine
- Guanidine
- Guanosine
- Hypoxanthine
- Inosine
- Thymine
- Thymidine
- Deoxyuridine
- Protein
- Asam amino esensial
- Sakarida
- Sterol
- Asam lemak
- Berbagai jenis vitamin, yaitu vitamin B1, vitamin B2, vitamin B12, vitamin E, dan vitamin K
Manfaat Cordyceps
Berbagai manfaat Cordyceps adalah sebagai berikut:
- Mencegah kerusakan ginjal akibat obat amikracin dan cyclosporine, terutama pada orang tua yang menderita sakit ginjal.
- Mengurangi gejala asma pada orang dewasa, tapi belum terbukti khasiatnya untuk mengatasi gejala asma pada anak.
- Meningkatkan sistem imun tubuh setelah kemoterapi.
- Meningkatkan hasrat seksual. Manfaat Cordyceps ini bisa dirasakan setelah suplemen diminum setiap hari selama 40 hari.
Baca Selengkapnya: Cara Membangkitkan Gairah Seksual Pasangan Suami-Istri
Selain berbagai manfaat Cordyceps di atas, suplemen ini juga dapat mengatasi masalah berikut:
- Anemia
- Gangguan pernapasan
- Infeksi paru (bronkitis)
- Batuk
- Pusing
- Aritmia
- Kolesterol tinggi
- Disfungsi ereksi
- Telinga berdenging
Namun memang, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat Cordyceps bagi kesehatan.
Efek samping Cordyceps
Suplemen Cordyceps cenderung aman digunakan dalam jangka pendek. Belum diketahui kemungkinan efek samping yang muncul akibat konsumsi suplemen Cordyceps.
Dosis Cordyceps
Dosis Cordyceps berbeda-beda pada setiap orang, tergantung usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis Cordyceps yang tepat dan aman.
Penting diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum minum suplemen Cordyceps.
Interaksi Cordyceps
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, herbal tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun dalam tubuh.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan bahan aktif Cordyceps adalah:
1. Cyclophosphamide
Obat cyclophosphamide berfungsi untuk menurunkan sistem imun, sedangkan Cordyceps justru sebaliknya, yaitu meningkatkan imunitas tubuh. Minum suplemen Cordyceps bersamaan dengan cyclophosphamide dapat menurunkan tingkat efektivitas obat.
2. Imunosupresan
Cordyceps dapat menekan fungsi obat imunosupresan. Akibatnya, imunosupresan jadi tidak efektif menurunkan sistem imun tubuh seseorang.
Jenis imunosupresan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Cordyceps adalah azathioprine, basiliximab, cyclosporine, daclizumab, muromonab-CD3, orthoclone, mycophenolate, tacrolimus, sirolimus, prednisone, corticosteroid, dan sebagainya.
3. Prednisolone
Prednisolone kadang digunakan untuk membantu menurunkan imunitas tubuh. Bila Anda minum suplemen Cordyceps bersamaan dengan prednisolone, maka cara kerjanya akan saling bertabrakan. Akibatnya, obat prednisolone jadi tidak efektif di dalam tubuh.
Baca Selengkapnya: 6 Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan suplemen Cordyceps adalah sebagai berikut:
- Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak tidak dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen Cordyceps. Belum ada penelitian medis yang membuktikan keamanannya.
- Cordyceps merangsang sistem imun tubuh menjadi lebih aktif. Hal ini dapat meningkatkan gejala multiple sclerosis, lupus, rematik, dan penyakit autoimun lainnya. Bila Anda mengalami salah sautnya, sebaiknya hindari mengonsumsi Cordyceps.
- Cordyceps dapat menghambat pembekuan darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko memar atau perdarahan pada penderita kelainan darah, salah satunya hemofilia.
- Zat aktif Cordyceps dapat memicu perdarahan selama operasi. Hindari menggunakan Cordyceps setidaknya 2 minggu sebelum jadwal operasi Anda.
Baca Juga: Inilah 7 Jenis Kelainan Darah yang Perlu Anda Ketahui