Cramp Bark adalah tanaman herbal yang banyak tumbuh di Amerika Selatan. Sama seperti namanya, Cramp Bark sering digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi, kram otot, hingga kram selama kehamilan. Cramp Bark juga dapat membantu menstimulasi ginjal guna mengurangi nyeri kandung kemih.
Cramp Bark memiliki nama latin Viburnum opulus. Dilihat dari karakteristiknya, tanaman ini berupa semak besar yang memiliki bunga berwarna putih dan buah merah. Biasanya, bagian kulit batang dan akarnya lah yang dijadikan sebagai obat herbal.
Tidak jelas bagaimana cara kerja Cramp Bark dalam tubuh. Para ahli menduga, ada zat kimia tertentu yang dapat mengurangi kejang otot (spasme). Zat kimia ini juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan menormalkan detak jantung.
Selain untuk mengatasi kram, beberapa orang menggunakan Cramp Bark untuk mengobati kanker, histeria, infeksi, gangguan saraf, kudis, dan pembengkakan rahim (uteritis). Namun hati-hati, herbal yang satu ini juga dapat menyebabkan kantuk dan muntah.
Mengenai Cramp Bark
Golongan
-
Kemasan
-
Kandungan
- Iridoid
- Iridoid glikosida
- Kumarin skopoletin
- Triterpenes, berupa alfa dan beta-amyrin
- Tanin
- Zinc
- Kromium
- Selenium
- Mangan
- Silikon
- Astagralin
- Paeonosida
- Betakaroten
- Asam askorbat
- Sukrosa
- Pektin
- Antioksidan
- Beta-sitosterol
- Quercetin-glikosida
- Asam fenolat
- Vitamin C
- Flavonoid
- Antosianin
Manfaat Cramp Bark
Cramp Bark dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah berikut:
- Kram perut
- Kejang (spasme) otot
- Kram akibat menstruasi atau kehamilan
- Kanker
- Histeria
- Gangguan saraf
Baca Selengkapnya: Cara Mengatasi Nyeri Haid (Dismenore) Secara Alami
Manfaat Cramp Bark juga bisa membantu menstrimulasi ginjal dan meringankan nyeri kandung kemih. Namun memang, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan manfaatnya bagi kesehatan.
Efek samping Cramp Bark
Keamanan Cramp Bark sebagai obat herbal belum bisa dipastikan. Sejauh ini juga belum diketahui kemungkinan efek samping yang muncul akibat penggunaan Cramp Bark.
Terdapat laporan bahwa efek samping Cramp Bark bisa menyebabkan kantuk dan muntah. Segera konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami reaksi tubuh tertentu setelah mengonsumsi herbal Cramp Bark.
Baca Juga: Penyebab Mual Muntah dan Cara Mengatasinya
Dosis Cramp Bark
Dosis Cramp Bark berbeda-beda pada setiap orang, tergantung dari usia dan kondisi kesehatan pasien. Namun, sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup mengenai dosis Cramp Bark yang tepat dan aman.
Penting diketahui bahwa tidak semua produk alami alias herbal tergolong aman. Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk yang tertera pada label kemasan. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau apoteker sebelum menggunakan Cramp Bark sebagai obat herbal.
Interaksi Cramp Bark
Belum ditemukan kemungkinan interaksi Cramp Bark dengan obat-obatan lainnya. Beri tahukan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah potensi interaksi obat.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan Cramp Bark adalah sebagai berikut:
- Cramp Bark diyakini dapat membantu mencegah keguguran. Namun, bagi Anda yang sedang hamil dan ingin mengonsumsi herbal Cramp Bark, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter kandungan Anda.
- Ibu menyusui, dan anak-anak tidak dianjurkan untuk mengonsumsi herbal Cramp Bark. Sebab, belum ada penelitian yang membuktikan keamanannya.
- Cramp Bark tidak dapat menggantikan obat-obatan medis apa pun dari dokter. Hindari menggunakan herbal ini tanpa pengawasan dokter atau ahli herbal.