Cyclophosphamide merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Obat ini banyak dijual dengan berbagai macam merek dagang dan pemakaiannya hanya khusus diperuntukan bagi penanganan penyakit kanker mulai dari stadium awal hingga kronik yang bersifat neoplastik atau sitotoksik.
Obat Cyclophosphamide dikenal sebagai obat kemoterapi. Kemoterapi sendiri merupakan pengobatan yang bertujuan untuk membunuh atau memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh manusia. Obat tersebut menganggu fungsi perkembangan sel serta mengurangi ukuran sel sehingga dapat menghambat penyebaran sel kanker dari satu organ ke organ lainnya.
Obat Cyclophosphamide merupakan agen alkilasi. Kerja obat dengan agen tersebut adalah menganggu pembentukan replikasi DNA sel kanker dan dengan demikian memiliki efek sitotoksik. Obat Cyclophosphamide memiliki efek imunosupresif yang sangat kuat sehingga sel-sel baik di dalam tubuh masih tetap terjaga. Obat Cyclophosphamide yang masuk ke dalam tubuh mengalami konversi oleh enzim sitokrom P-450 dan berubah menjadi 4-hidroksisiklofosfamid dan aldofosfamid. Efek siklofosfamid yang sudah keluar akan merangsang enzim mikrosom apabila dikombinasikan dengan obat-obat lainnya.
Mengenai Cyclophosphamide
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Suntik dan tablet
Kandungan:
Obat kemoterapi
Manfaat Cyclophosphamide
Sebagai obat untuk penyakit kanker, Cyclophosphamide sering digunakan untuk mengurangi perkembangan sel kanker. Jenis penyakit kanker yang dapat diobati dengan Cyclophosphamide antara lain:
- Limfoma
Limfoma merupakan suatu jenis kanker yang menyerang sistem limfatik atau kelenjar getah bening. Limfoma secara umum dibagi menjadi 2 yaitu limfoma hodgkin dan nonhodgkin. Perbedaan dari limfoma tersebut dinilai dari hasil pemeriksaan fisik serta pemeriksaan FNAB atau biopsi jarum aspirasi. Jenis limfoma lain yang dapat diobati dengen Cyclophosphamide yaitu limfoma kulit. - Neuroblastoma
Neuroblastoma sering ditemukan pada anak-anak yang merupakan suatu perkembangan sel saraf neuroblast. Kanker jenis ini dapat menimbulkan gejala berat terutama pada sistem pernapasan dan sistem saraf. Ini diakibatkan pembentukan sel saraf yang belum matang yang berubah menjadi sel neuroblastoma. - Mieloma multipel
Mieloma multipel adalah jenis kanker sel plasma. Sel ini membentuk tumor di sumsum tulang dan membentuk sel antibodi abnormal. Sel tersebut banyak ditemukan di tulang belakang, tulang panggul, tulang rusuk, dan tulang tengkorak. Sel antibodi abnormal ini akan merusak organ penting seperti ginjal dan saluran kemih.
Dosis pemberian obat Cyclophosphamide
Obat Cyclophosphamide diberikan baik melalui mulut atau dengan suntikan oleh dokter. Obat Cyclophosphamide bentuk tablet tersedia dalam sediaan 25 mg dan 50 mg. Obat Cyclophosphamide bentuk suntikan tersedia dengan dosis 100 mg, 200 mg, 500 mg, dan 1,2 gram.
Dosis obat Cyclophosphamide diberikan sesuai tingkat penyakit serta berat badan pasien. Beberapa penyakit yang membutuhkan Cyclophosphamide jenis suntik dilakukan selama 2 hari hingga 10 hari sesuai dosis. Beberapa obat lain juga dikombinasikan selama pengobatan Cyclophosphamide untuk efek maksimal.
Dosis oral (tablet):
Dosis yang diberikan adalah 2-6 mg/kg berat badan, sebanyak 1 kali seminggu yang akan dibagi dalam beberapa dosis.
Dosis suntik:
- Dosis normal yang diberikan untuk pengobatan rendah yakni 2-6 mg/kg berat badan, dengan frekuensi 1 kali seminggu.
- Dosis normal yang diberikan untuk pengobatan tinggi yakni 10 mg/kg hingga 40 mg/kg.
Obat Cyclophosphamide harus disimpan diruangan yang kering dengan suhu ruangan. Penyimpanan herus terhindar dari cahaya matahari langsung dan tidak boleh dimasukkan kedalam kulkas.
Efek samping Cyclophosphamide
Berbagai jenis obat antikanker seperti Cyclophosphamide dikenal memiliki banyak efek samping serius yang dirasakan selama pengobatan berlangsung. Efek samping yang umum muncul saat penggunaan Cyclophosphamide antara lain:
- Kerontokan rambut sementara
- Perubahan warna rambut
- Mual dan muntah
- Diare
- Nyeri perut
- Tinja berwarna kehitaman
- Kulit menghitam
- Nafsu makan menurun
Efek jangka panjang yang dapat diderita pada penggunaan Cyclophosphamide yaitu leukemia. Terjadinya kondisi ini disesuaikan dengan dosis, beratnya penyakit, serta lama penggunaan obat. Sebelum mengonsumsi Cyclophosphamide, biasanya dokter akan melakukan pemeriksan terkait jenis penyakit yang diderita.
Penggunaan Cyclophosphamide pada ibu hamil dan menyusui
Obat Cyclophosphamide tidak boleh diberikan pada usia kehamilan atau selama penggunaan obat KB. Perhatian ini juga ditujukan bagi ibu menyusui karena kandungan obat dapat masuk melalui air susu yang dihisap bayi. Selama pengobatan Cyclophosphamide, dihimbau untuk tidak melakukan berbagai vaksinasi. Hindari kontak dengan penderita infeksi campak, ccar air, dan pasien flu.
Interaksi Cyclophosphamide
Selain itu beberapa obat yang memiiki interaksi apabila dikombinasikan dengan obat Cyclophosphamide seperti:
- phenobarbital
- digoxin
- chloramphenicol
- allupurinol
Perhatian
- Hindari penggunaan obat cyclophosphamide pada ibu hamil atau menyusui.
- Beritahukan dokter bila Anda memiliki alergi terhadap obat ini.
- Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat infeksi, cacar air, diabetes, porfiria akut, gangguan kardiovaskular, gangguan ginjal, gangguan fungsi sumsum tulang, serta gangguan hati.
- Hindari mengemudi setelah mengkonsumsi obat ini karena dapat menimbulkan efek mengantuk dan gangguan penglihatan.
- Beritahukan dokter bila Anda sedang atau pernah menjalani terapi sitostatika dan radioterapi, serta mengggunakan obat-obatan lain di luar cyclophosphamide.
- Segera periksakan diri ke dokter bila terjadi reaksi alergi.