Ini adalah review terhadap obat dengan merk cymacetine. di bagian akhir review ini juga disertakan tautan untuk mengetahui merk obat-obat lain dengan kandungan yang sama dengan cymacetine.
Mengenai Cymacetine
Golongan
obat keras (harus dengan resep dokter)
Kemasan
60 ml syrup
Kandungan
kloramfenikol palmitat setara kloramfenikol 125 mg/5 ml syrup
Manfaat cymacetine
kegunaan cymacetine (chloramphenicol) adalah untuk pengobatan demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H.influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psitatacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain, tidak untuk hepatobilier dan gonorrhea. Digunakan juga sebagai terapi kolera dengan merusak vibrio (kuman penyebab kolera) dan mengurangi diare.
Efek Samping cymacetine
efek samping yang paling serius dari cymacetine (chloramphenicol) adalah anemia aplastik, meskipun jarang tetapi secara umum sangat fatal bila terjadi. cymacetine (chloramphenicol) juga menyebabkan tertekannya sumsum tulang belakang selama pemakaian, dan bisa menyebabkan leukemia (kanker darah atau kanker sumsum tulang) pada pemakaian dalam jangka waktu lama. pemberian secara Intravena bisa menyebabkan sindrom abu-abu pada bayi baru dilahirkan ataupun bayi prematur. efek lain cymacetine (kloramfenikol) adalah hipersensitivitas, ruam,urtikaria, mual, muntah, diare, sakit kepala dan super infeksi.
Dosis cymacetine
cymacetine (kloramfenikol) diberikan dengan dosis : di bawah 1 tahun tiap 6 jam 5 ml, 1-3 th : tiap 6 jam 5-10 ml, diatas 3 th: tiap 4 jam 10 ml
Interaksi obat
cymacetine (kloramfenikol) berinteraksi dengan obat-obat seperti : dikumarol, fenitoin,tolbutamid,fenobarbital, warfarin, obat golongan benzodiazepine, zidovudine.
Kontraindikasi
cymacetine (chloramphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap cymacetine (chloramphenicol) dan derivatnya. Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati. jangan menggunakan cymacetine (chloramphenicol) untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan faringitis, wanita hamil, ibu menyusui, dan pasien porfiria
Perhatian
cymacetine (kloramfenikol) terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian cymacetine (kloramfenikol) selama menyusui sebaiknya dihindari. Hati-hati memberikan cymacetine (chloramphenicol) kepada wanita hamil, pasien dengan fungsi ginjal yang buruk, neonatus, dan bayi prematur. Pemakaian dengan jangka waktu lama perlu dilakukan pemeriksaan hematologik berkala. Hati-hati terhadap kemungkinan super infeksi dengan jamur dan bakteri.
Toleransi terhadap kehamilan
Studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan kloramfenikol memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko.