Daktarin obat apa?
Daktarin adalah obat untuk mengatasi gejala infeksi jamur pada kulit atau dalam sediaan oral gel dapat digunakan pada jaringan mukosa seperti pada rongga mulut. Bahan aktif miconazole pada obat ini dapat membasmi jamur dan menghentikan penyebarannya serta mengurangi gejala gatal dan iritasi yang menyertai infeksi.
Obat yang diproduksi oleh Janssen ini merupakan golongan obat bebas terbatas yang dapat digunakan tanpa resep dokter kecuali untuk sediaan oral gel yang tergolong obat keras dan penggunaannya harus dengan resep dokter. Sebagai tambahan informasi berikut kami ulas, kegunaan, dosis lazim, efek samping, kontraindikasi, kemungkinan interaksi Daktarin dengan obat lain serta informasi keamanan obat ini jika digunakan oleh ibu hamil atau menyusui.
Ikhtisar Obat Daktarin
Jenis obat | Anti jamur topikal |
Kandungan | Miconazole |
Kegunaan | Mengatasi infeksi jamur pada kulit |
Kategori | Obat bebas terbatas |
Konsumen | Dewasa dan Anak |
Kehamilan | Kategori C |
Sediaan | Daktarin krim 10 gr dan 5 gr, Daktarin powder 50 gr, Daktarin oral gel 10 gr, Daktarin Diaper 10 gr |
Mekanisme Kerja
Cara kerja Daktarin dapat dicermati dari bahan aktifnya yang berupa miconazole. Miconazole merupakn senyawa anti jamur spektrum luas yang dapat membasmi berbagai macam jenis jamur. Selain itu senyawa ini bersifat bakterisidal terhadap bakteri gram positif.
Obat anti jamur dari turunan imidazole ini bekerja dengan menghambat biosintesis ergosterol sehingga menyebabkan kerusakan dinding sel jamur. Kerusakan ini akan menyebabkan permeabilitas membran sel jamur meningkat sehingga nutrisi pada sel jamur akan banyak yang keluar hingga jamur kehilangan nutrisi selulernya dan mati.
Indikasi atau Kegunaan Daktarin
Daktarin digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi jamur seperti berikut:
- Penyakit kurap tubuh (tinea corporis), gatal atlet (tine cruris), kutu air (tinea pedis).
- Penyakit panu (tinea versikolor).
- Penyakit kandidiasis kulit yang disebabkan oleh Candida albicans.
- Penyakit kandidiasis oral seperti kasus lidah putih (oral trush).
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
Dosis Daktarin dan Cara Penggunaan
Daktarin tersedia dalam bentuk sediaan krim, gel oral, dan powder dengan kekuatan dosis seperti berikut:
- Sediaan krim: 2% miconazole per kemasan tube 10 mg atau 5 mg.
- Sediaan powder: 2% miconazole nitrate per kemasan bubuk 20 mg.
- Sediaan oral gel: 20 mg/gr miconazole.
- Sediaan diaper: 1,5 mg miconazole nitrate + zinc oxide 150 mg.
Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Atau dosis yang tertera pada kemasan obat. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis Daktarin krim, oral gel dan diaper untuk mengatasi infeksi jamur
- Dosis dewasa: oleskan secara merata pada area terinfeksi 2 kali sehari. Penggunaan selama 2 - 6 minggu.
Dosis Daktarin powder untuk mengatasi infeksi jamur
- Dosis dewasa: taburkan pada area yang terinfeksi 2 kali sehari, selama kurang lebih 2 - 3 minggu.
Petunjuk Penggunaan:
- Gunakanlah obat ini hanya pada area kulit yang terinfeksi jamur dan hindari area mata.
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai menggunakannya.
- Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan dua kali sehari berarti per 12 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk menggunakannya pada jam yang sama setiap hari.
Efek Samping Daktarin
Daktarin umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Rasa terbakar di kulit.
- Iritasi kulit.
- Dermatitis kontak.
Efek Overdosis Daktarin
Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Daktarin. Penggunaan untuk area kulit yang luas mungkin menyebabkan efek sistemik namun namun dosisnya kecil. Efek overdosis lebih mungkin terjadi jika Dakterin tidak sengaja tertelan. Gejala yang muncul dapat berupa mual dan muntah. Segera bawa ke unit kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan tepat.
Peringatan dan Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat ini.
- Hindari penggunaan pada anak di bawah 12 tahun dan lansia karena efektivitas dan efek sampingnya yang belum diketahui.
Kehamilan dan Menyusui
Bolehkah Daktarin untuk ibu hamil dan menyusui?
- Bahan aktif daktarin berupa miconazole digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil. Hal ini berarti studi senyawa ini pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Namun penggunaan secara topikal tergolong kategori N yang berarti belum diketahui efeknya untuk kehamilan.
- Belum ada penelitian yang menunjukkan miconazol topikal dapat terekstraksi ke dalam ASI ibu menyusui. Sehingga penggunaannya untuk ibu menyusui dianggap aman.
Interaksi Obat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Daktarin, diantaranya yaitu:
- Penggunaan bersamaan dengan obat anisindion, warfarin, dan dicumarol dengan miconazol topikal dapat meningkatkan risiko pendarahan.
- Miconazole merapakan penghambat lemah terhadap CYP2C9, sehingga penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang dimetabolisme oleh CYP2C9 dapat meningkatkan konsetrasi plasma obat tersebut.