Dehidrasi bukan hanya menyebabkan tubuh Anda merasa kehausan dan lemas, tetapi juga menyebabkan mulut Anda menjadi kering. Bahkan parahnya, dehidrasi juga berakibat buruk bagi kelenjar air liur dan meningkatkan risiko serangan infeksi kelenjar air liur atau juga disebut sebagai sialadenitis.
Bagaimana hal itu bisa terjadi ? Apakah infeksi ini berbahaya? Untuk lebih memahaminya, simak penjelasannya di bawah ini.
Kenali dahulu apa itu sialadenitis?
Sialadenitis merupakan salah satu jenis infeksi yang terjadi pada bagian kelenjar air liur utama yang bernama kelenjar submandibular.
Infeksi ini terbagi menjadi dua jenis golongan, yang pertama adalah infeksi sialadenitis akut atau infeksi yang menyerang dalam jangka pendek dan yang jenis kedua adalah infeksi sialadenitis kronis yang menyerang hingga jangka panjang, selain itu juga merupakan infeksi yang seringkali menyerang orang dewasa.
Namun, bukan hanya orang dewasa, bahkan bayi yang baru berumur seminggu setelah dilahirkan, bisa terserang jenis infeksi ini.
Apa sajakah penyebab dan faktor risiko sialadenitis ?
Infeksi sialadenitis kronis dapat terjadi karena adanya penyumbatan namun bisa juga karena infeksi. Namun lebih sering terjadi akibat penyumbatan, dimana penyumbatan tersebut muncul karena adanya campuran garam, protein serta kalsium karbonat yang mengalami pengkristalan atau disebut dengan kalkulus saliva.
Apabila semakin parah, dapat mengakibatkan menurunnya aliran air liur, terjadinya peradangan kronis juga mempengaruhi kelenjar air liur lain, seperti parotis. Sedangkan, untuk jenis infeksi Sialadenitis akut dapat terjadi karena keberadaan bakteri bernama Staphylococcus aureus dan beberapa bakteri lainnya dari Strain streptococcus.
Selain karena adanya bakteri dan penyumbatan tadi, sialadenitis juga terjadi akibat kondisi mulut yang kering serta dehidrasi pada tubuh. Sialadenitis juga menyerang terutama pada seseorang yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang mengakibatkan mulut kering dan pada seseorang yang sudah sakit.
Perlu Anda ketahui juga, bahwa ada beberapa kondisi medis yang juga bisa meningkatkan risiko terserang infeksi sialadenitis, yaitu:
- Penyakit diabetes melitus;
- Hipotiroidisme;
- Sindrom Sjorgen; serta
- Riwayat pengobatan radiasi mulut ataupun rongga mulut.
Mulut kering rentan terhadap sialadenitis
Air liur di dalam mulut Anda memiliki beberapa fungsi penting, seperti untuk melumasi mulut, membantu Anda menelan makanan, melindungi gigi dari bakteri, serta melancarkan proses pencernaan makanan. Apabila tubuh mengalami dehidrasi, otomatis mulut dapat menjadi kering yang kemudian kelenjar air liur dalam mulut juga menurun produksi air liurnya.
Hal tersebut dapat menyebabkan penumpukan bakteri dan meningkatkan aktivitas bakteri pada kelenjar air liur sehingga menyebabkan terjadinya infeksi yang disebut sialadenitis.
Bagaimanakah gejala sialadenitis ?
Ada sedikit perbedaan antara gejala pada infeksi sialadenitis akut dan kronis. Untuk gejala sialadenitis akut berupa:
- Rasa nyeri dan terjadinya pembengkakan di kelenjar yang terserang infeksi, umumnya di bawah dagu;
- Munculnya benjolan kecil di atas kelenjar yang terserang infeksi (terlihat kemerahan);
- Apabila area kelenjar itu digosok akan mengeluarkan nanah; dan
- Tubuh demam/menggigil.
Sedangkan, untuk gejala sialadenitis kronis adalah seperti :
- Rasa nyeri ketika makan di bagian kelenjar yang terserang;
- Dapat membengkak tapi bisa mengempis kembali; dan
- Nyeri ketika bagian tersebut ditekan.
Bagaimana sialadenitis didiagnosis?
Dikutip dari Verywell.com, sialadenitis akut dapat didiagnosis dengan melihat riwayat kesehatan, gejala yang ada, serta tentunya diperiksa oleh dokter. Untuk mengetahui penyebab infeksi, dokter juga bisa melakukan uji laboratorium pada sampel nanah dari infeksi sialadenitis Anda, untuk nantinya bisa mengetahui apa pengobatan yang paling efektif untuk Anda.
Sedangkan, sialadenitis kronis dapat didiagnosa dengan cara yang hampir sama seperti sialadenitis akut, akan tetapi penekanan lebih lanjut perlu dilakukan.
Dokter juga dapat menguji dengan memijat kelenjar yang terinfeksi dan akan mengamatinya, karena umumnya kelenjar tidak akan mengeluarkan air liur apapun. Dokter juga dapat melakukan CT scan/ultrasound untuk pencitraan gambar dengan lebih jelas.
Pengobatan dan pencegahannya
- Resep obat antibiotik dari dokter;
- Di rumah, bagian kulit atas kelenjar dikompres air hangat dan dipijat pelan-pelan;
- Untuk sialadenitis kronis, kemungkinan dilakukan pembedahan/operasi kecil dengan mengangkat kalkulus saliva;
- Minum banyak cairan. Makan, minum/mengisap yang dapat merangsang aliran air liur, contohnya obat pelega tenggorokan/obat tetes batuk.
Namun, apabila Anda sedang dalam proses penyembuhan dengan konsumsi obat yang mengakibatkan mulut kering, coba konsultasikan ke dokter Anda untuk mendapatkan obat lain/cara mengatasi efek samping obat tadi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.