Setiap orang mulai dari anak-anak maupun orang dewasa kehilangan air terus-menerus sepanjang hari. Air menguap dari kulit dan meninggalkan tubuh ketika Anda bernapas, menangis, berkeringat, dan menggunakan toilet.
Sebagian besar waktu, seorang balita mendapat cukup air dari makan dan minum untuk menggantikan cairan yang hilang. Tetapi dalam beberapa kasus, anak-anak dapat kehilangan lebih banyak air daripada biasanya.
Demam, sakit perut, keluar dalam cuaca panas, atau terlalu banyak berolahraga, misalnya, dapat menyebabkan terlalu banyak kehilangan cairan. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi.
Dehidrasi bukanlah sesuatu yang dianggap enteng. Ketika itu terjadi, tubuh tidak memiliki cukup cairan dan air untuk berfungsi dengan baik. Dalam kasus yang parah, hal ini dapat menyebabkan kerusakan otak atau bahkan kematian.
Baca terus untuk mengetahui tanda-tanda peringatan dehidrasi pada anak Anda, dan tips untuk mencegahnya.
Apakah anak saya beresiko mengalami dehidrasi?
Dehidrasi terjadi ketika lebih banyak cairan meninggalkan tubuh daripada memasukinya. Anak-anak lebih rentan mengalami dehidrasi daripada remaja dan orang dewasa karena anak-anak memiliki tubuh yang lebih kecil dan memiliki cadangan air yang lebih sedikit.
Beberapa balita mengalami dehidrasi karena tidak minum cukup air. Faktor-faktor tertentu juga dapat membuat anak Anda berisiko lebih tinggi mengalami dehidrasi, termasuk:
- demam
- muntah
- diare
- keringat berlebih
- asupan cairan yang buruk saat sakit
- penyakit kronis seperti diabetes atau gangguan usus
- paparan cuaca panas dan lembab
Diare dapat disebabkan oleh infeksi (virus, bakteri, atau parasit), alergi atau sensitivitas makanan, kondisi medis seperti penyakit radang usus, atau reaksi terhadap obat. Jika anak Anda muntah, buang air besar, atau tidak mampu atau tidak mau minum karena sakit, awasi tanda-tanda dehidrasi.
Tanda-tanda peringatan dehidrasi pada balita
Dehidrasi dapat terjadi sangat lambat dari waktu ke waktu, atau dapat terjadi secara tiba-tiba. Balita dengan penyakit, terutama diare, harus dimonitor untuk tanda-tanda dehidrasi.
Jangan menunggu sampai anak Anda haus berlebihan. Sebaliknya, perhatikan tanda-tanda peringatan berikut ini:
- bibir kering, pecah-pecah
- urin berwarna gelap
- sedikit atau tidak ada urin selama delapan jam
- kulit dingin atau kering
- mata cekung atau titik lunak cekung di kepala (untuk bayi)
- kantuk yang berlebihan
- tingkat energi yang rendah (lemas)
- tidak ada air mata saat menangis
- pernapasan cepat atau detak jantung
Dalam kasus yang paling serius, anak Anda bisa mengigau atau tidak sadarkan diri.
Mengobati dehidrasi pada balita
Satu-satunya cara untuk mengobati dehidrasi secara efektif adalah dengan mengisi kembali cairan yang hilang. Dehidrasi ringan dapat ditangani di rumah. Jika anak Anda mengalami diare, muntah, atau demam, atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, lakukan langkah-langkah berikut.
- Berikan anak Anda solusi atau cairan rehidrasi oral seperti Pedialyte. Anda dapat membeli Pedialyte secara online. Solusi ini mengandung air dan garam dalam proporsi yang tepat dan mudah dicerna. Air biasa tidak akan cukup.
Jika Anda tidak memiliki solusi rehidrasi oral, Anda dapat mencoba susu atau jus encer sampai Anda bisa mendapatkannya.
- Terus berikan cairan balita Anda secara perlahan sampai urinnya jernih. Jika anak Anda muntah, berikan sedikit demi sedikit sampai bisa menahannya. Tingkatkan frekuensi dan jumlahnya secara bertahap.
Memberi terlalu banyak terlalu cepat akan sering menyebabkan muntah kembali.
- Jika Anda masih menyusui, teruskan ASI. Anda juga bisa memberi bayi Anda solusi rehidrasi malului botol dot.
Mencegah dehidrasi pada balita
Penting bagi orang tua untuk mempelajari tanda-tanda peringatan dehidrasi. Berikut ini beberapa langkah yang harus diambil untuk mencegah dehidrasi.
Dapatkan cairan rehidrasi oral setiap saat.
- Jika anak Anda sakit, orangtua harus proaktif memperhatikan asupan cairan anak. Mulailah memberi anak air ekstra dan solusi rehidrasi pada tanda pertama penyakit.
- Balita yang tidak mau makan atau minum karena sakit tenggorokan mungkin perlu meringankan rasa sakit dengan acetaminophen atau ibuprofen.
- Pastikan anak Anda mendapatkan vaksinasi terbaru, termasuk vaksin rotavirus, karena virus ini yang sering menyebabkan diare.
- Ajari anak Anda cara mencuci tangan sebelum makan atau minum dan setelah menggunakan kamar mandi untuk menghindari infeksi.
- Biasakan anak-anak untuk minum banyak air sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
- Jika Anda berada di luar pada hari musim panas, biarkan anak Anda menikmati kolam renang, alat penyiram, atau beristirahat di lingkungan yang teduh dan sejuak, dan berikan mereka banyak air.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.