Dermatofibroma adalah suatu kondisi kulit yang tampak seperti pertumbuhan jaringan yang berukuran kecil dan bulat. Kulit memiliki lapisan yang berbeda, diantaranya sel-sel lemak subkutan, dermis, dan epidermis. Dermatofit adalah pertumbuhan jaringan yang terjadi akibat sel pada lapisan kedua kulit (dermis) tumbuh secara tidak normal.
Dermatofibroma dianggap sebagai tumor jinak di kulit yang dapat terjadi pada semua orang. Walaupun demikian, dermatofibroma bersifat jinak (tidak bersifat kanker) dan bukan merupakan kondisi kulit yang perlu dikhawatirkan.
Apa yang menyebabkan munculnya Dermatofibroma?
Dermatofibroma disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari campuran berbagai jenis sel pada lapisan dermis kulit. Penyebab utama munculnya dermatofibroma, tidak diketahui.
Pertumbuhan kulit yang menyebabkan dermatofibroma biasanya terjadi setelah mengalami beberapa jenis trauma kecil pada kulit, seperti luka tusuk akibat serpihan kaca atau gigitan serangga.
Faktor risiko terbentuknya dermatofibroma selain cedera kulit adalah usia. Dermatofibroma lebih sering terjadi pada orang dewasa yang berusia 20 hingga 49 tahun.
Tumor jinak ini juga cenderung lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Selain itu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah mungkin berisiko lebih tinggi untuk terkena dermatofibroma.
Gejala Dermatofibroma
Dermatofibroma cenderung tumbuh dengan lambat. Pertumbuhan dermatofibroma biasanya memiliki beberapa karakteristik yang dapat menjadi ciri khas dari kondisi ini.
Karakteristik utama dermatofibroma adalah:
- Bentuk - benjolan bundar yang sebagian besar tumbuh dari bawah kulit.
- Ukuran - Ukuran normal dermatofibroma berkisar dari sebesar ujung bolpoin hingga kacang, dan biasanya ukuran tidak bertambah besar.
- Warna - Dermatofibroma dapat berwarna merah muda, merah, abu-abu, coklat muda atau ungu dalam berbagai derajat, dan dapat berubah seiring waktu.
- Lokasi - Dermatofibroma paling sering muncul di kaki, tetapi kadang-kadang di lengan, badan. Selain tiga lokasi tersebut, dermatofibroma jarang ditemukan di bagian lain tubuh.
- Gejala tambahan - Dermatofibroma biasanya tidak menimbulkan nyeri atau gejala apapun yang mengganggu, tetapi kadang-kadang dermatofibroma dapat menimbulkan gejala seperti gatal, nyeri tekan, nyeri, atau meradang.
Jumlah benjolan biasanya hanya satu. Namun, pada beberapa kasus benjolan pada dermatofibroma dapat muncul dengan jumlah yang banyak, terutama pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Bagaimana cara mencegah munculnya Dermatofibroma?
Hingga saat ini, para ahli apa penyebab utama munculnya kondisi ini. Karena penyebab dermatofibroma tidak diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegah munculnya dermatofibroma. Untuk mengurangi risiko terbentuknya dermatofibroma dapat Anda lakukan dengan mengupayakan agar Anda tidak mengalami luka lecet pada kulit.
Bagaimana penanganan Dermatofibroma?
Jika Anda mencurigai jika benjola di kulit Anda adalah dermatofibroma, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan menegakan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan fisik. Seorang dokter kulit terlatih biasanya dapat mengidentifikasi pertumbuhan yang merupakan dermatofibroma melalui pemeriksaan visual atau dermatoskopi.
Anda perlu pergi ke dokter, karena dermatofibroma mirip dengan pertumbuhan atau gangguan kulit lain yang mungkin sulit dibedakan dengan dermatofibroma. Beberapa diagnosa yang menyerupai dermatofibroma adalah:
- tahi lalat atipikal
- jaringan parut hipertrofik atau keloid
- melanoma ganas
- karsinoma sel skuamosa
- karsinoma sel basal
- keratoacanthoma
- Nevus Spitz
- nevus biru
Ada juga kanker kulit langka, yang disebut dermatofibrosarcoma protuberans (DFSP), yang awalnya menyerupai dermatofibroma. Seorang dokter dapat melakukan pemeriksaan biopsi pada jaringan. Pemeriksaan biopsi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dan memeriksakannya di bawah mikroskop.
Pengobatan Dermatofibroma
Biasanya, dermatofibroma bersifat kronis dan tidak dapat sembuh sendiri secara spontan. Tetapi kondisi ini tidak berbahaya, dan perawatan biasanya semata-mata hanya bertujuan untuk alasan kosmetik.
Pilihan pengobatan untuk dermatofibroma meliputi:
- pembekuan / cryotherapy (dengan nitrogen cair)
- injeksi kortikosteroid terlokalisasi
- terapi laser
- skin peeler
Terapi ini mungkin tidak dapat menghilangkan dermatofibroma sepenuhnya, karena jaringan dapat terakumulasi kembali di dalam lesi dan kembali ke ukuran sebelum dilakukan terapi.
Sebuah dermatofibroma dapat sepenuhnya dihilangkan dengan eksisi bedah, tetapi ada juga kemungkinan pembentukan jaringan parut yang mungkin dianggap lebih tidak sedap dipandang daripada dermatofibroma itu sendiri.
Jangan pernah mencoba memotong atau menghilangkan dermatofibroma sendiri di rumah. Jika Anda mencoba menghilangkannya sendiri di rumah, terutama menggunakan alat-alat yang tidak steril, maka dapat menyebabkan infeksi, jaringan parut, dan perdarahan berlebih.