Mungkin dari kamu belum banyak yang tahu bahwa nilai detak jantung tubuh kamu bisa berbeda-beda angkanya tergantung dari banyak faktor seperti usia, tingkat aktivitas fisik, tingkat kebugaran tubuh, suhu udara/lingkungan, ukuran tubuh, emosi, dan obat-obatan.
Tapi tahukah kamu, ternyata posisi tubuh seperti sedang berdiri, duduk atau istirahat mempunyai pengaruh dalam membedakan nilai detak jantungmu? Disini kita akan bahas lebih lanjut mengenai detak jantung dan pengaruh posisi tubuhmu terhadap nilai detak jantungmu.
Denyut Nadi dan Detak Jantung
Detak jantung secara mudah dapat diartikan sebagai angka yang menunjukkan berapa kali jantung kita berdetak dalam waktu satu menit. Sedangkan Denyut nadi adalah berapa kali arteri (pembuluh darah bersih) mengembang dan berkontraksi dalam satu menit sebagai respon terhadap detak jantung.
Jumlah denyut nadi sama dengan detak jantung. Ini karena kontraksi jantung menyebabkan peningkatan pada tekanan darah dan denyut nadi di arteri. Mengukur denyut nadi sama artinya dengan mengukur denyut jantung.
Jantung merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ ini berfungsi memompa darah melalui arteri ke jaringan dan organ lainnya di tubuh. Dibutuhkan waktu kurang dari 60 detik bagi jantung untuk memompa darah ke seluruh sel-sel tubuh dan jantung ini akan terus berdetak sebelum bayi dilahirkan hingga meninggal.
Denyut nadi manusia dewasa normal rata-rata berdenyut sekitar 60-100 kali per menit. Pada bayi denyut nadi akan cenderung meningkat sesuai dengan usia. Pada bayi kurang dari 3 bulan denyutnya sekitar 100-160x permenit dan semakin bertambah usia anak maka akan didapatkan penurunan denyut nadi.
Bagaimana Posisi Tubuh Seseorang bisa Mempengaruhi Detak Jantungnya?
Ketika kamu berbaring, maka jantung akan berdetak lebih lambat dibandingkan saat kamu sedang duduk atau berdiri. Hal ini disebabkan saat kamu berbaring, maka efek gravitasi pada tubuh akan berkurang yang membuat lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung melalui pembuluh darah.
Jika darah yang kembali ke jantung lebih banyak, maka tubuh mampu memompa lebih banyak darah setiap denyutnya. Hal ini berarti denyut jantung yang diperlukan per menitnya untuk memenuhi kebutuhan darah, oksigen dan nutrisi akan menjadi lebih sedikit.
Pada waktu kamu melakukan aktivitas denyut nadi juga dapat meningkat, ini disebabkan pada waktu kamu beraktivitas, tubuh membutuhkan suplai darah lebih banyak, dan karena itu jantung akan memompa darah lebih banyak pula. Kecepatan denyut dan detak jantung ini menunjukkan seberapa efektif kerja jantung Anda.
Begitupun sistem kerjanya bila tubuh kamu sedang dalam posisi berdiri, detak jantung akan meningkat dikarenakan darah yang dipompa keseluruh tubuh meningkat karena kebutuhannya oleh sel tubuh untuk menjalankan kerjanya.
Kondisi ini yang mungkin menyebabkan adanya peningkatan detak jantung mendadak ketika seseorang bergerak dari posisi duduk atau berbaring ke posisi berdiri. Pada beberapa individu terutama orang tua, perubahan posisi yang cepat misalnya dari berbaring ke berdiri bisa menyebabkan tubuh menjadi pusing atau bahkan pingsan.
Karena gerakan cepat ini membuat jantung tidak dapat memompa darah yang cukup ke otak.Saat terjatuh atau pingsan sebaiknya posisikan seseorang dalam posisi berbaring, yang mana merupakan posisi menguntungkan bagi jantung karena efek gravitasi berkurang dan lebih banyak darah yang mengalir ke otak.
Maka bisa ditarik kesimpulan bahwa detak jantung saat istirahat tentunya akan lebih rendah dibanding saat kamu sedang beraktifitas. Umumnya detak jantung saat kamu sedang duduk atau beristirahat akan ada di angka 80-100 kali denyut per menitnya.
Namun nilai ini hanya berlaku pada orang dewasa dengan kondisi normal. Untuk bayi ataupun anak-anak, nilai denyut jantungnya berbeda dengan dewasa.
Begitupun dengan atlet atau olahragawan yang banyak melakukan olahraga dan kegiatan fisik lainnya, detak jantung mereka biasanya akan lebih rendah sedikit dari manusia normal umumnya bahkan sampai bisa di angka 40 denyut per menit.
Detak Jantung Tidak Normal
Tidak semua manusia memiliki detak jantung yang normal, ada sebagian manusia yang memiliki kondisi jantung yang tidak normal yang kebanyakan disebabkan oleh sakit penyakit, obat-obatan dan faktor usia.
Gangguan yang terdapat pada detak jantung tidak normal disebut dengan Aritmia dimana gangguan ini menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau dengan irama yang tidak teratur. Aritmia sendiri dibagi menjadi 2 kategori.
Kategori pertama disebut Takikardia yang berarti jantung berdetak terlalu cepat pada saat istirahat ( biasanya lebih dari 100 kali per menit ). Jika detak jantung mendekati 150 kali permenit atau lebih tinggi dari itu, maka akan termasuk kondisi SVT atau Takikardia Supraventricular.
Dalam kasus SVT, biasanya akan terjadi masalah pada sistem listrik jantung. Bila hal ini terjadi, maka segeralah pergi ke dokter terdekat karena kondisi ini sudah termasuk kategori serius dan harus segera mendapatkan tindakan medis.
Kategori aritmia kedua ialah Bradikardia, dimana detak jantung berdetak terlalu lambat ( biasanya dibawah 60 kali per menit ), hal ini salah satunya dapat disebabkan oleh masalah pada blokade Nodus Sinoatrial atau bagian dari kelistrikan jantung yang berfungsi sebagai alat pacu jantung. Kerusakan Nodus Sinoatrial dapat disebabkan oleh kerusakan jantung akibat serangan jantung atau penyakit kardiovaskular.
Beberapa tanda dari aritmia
- Dada Anda seperti bergetar
- Denyut jantung lebih cepat atau lebih lambat
- Nyeri dada
- Sesak
- Pusing berputar atau pening
- Berkeringat
- pingsan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.