Dextran adalah salah satu bentuk zat besi berupa cairan obat. Zat besi merupakan bagian penting dari sel darah merah dan dibutuhkan untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, bahkan harus diberikan langsung oleh dokter di rumah sakit atau klinik.
Dextran biasa digunakan untuk mengatasi anemia pada orang-orang yang tidak mendapatkan cukup zat besi karena berbagai alasan. Mulai dari anemia akibat efek samping pengobatan atau masalah anemia yang belum sepenuhnya terobati.
Mengenai Dextran
Golongan
Resep dokter
Kemasan
Cairan injeksi
Kandungan
Dextran
Manfaat Dextran
Penurunan kadar zat besi dalam tubuh dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari kurangnya asupan zat besi lewat makanan, gangguan penyerapan, atau kondisi medis yang menyertai. Penderita hemofilia dan perdarahan lambung lebih rentan mengalami anemia.
Nah, di sinilah manfaat Dextran yang dapat membantu mengatasi anemia. Obat ini juga kerap diberikan untuk pasien anemia akibat penyakit ginjal yang sudah terjadi sekian lama (jangka panjang).
Efek samping Dextran
Sama seperti obat pada umumnya, penggunaan dextran dapat menimbulkan efek samping. Akan tetapi, reaksinya bisa jadi berbeda-beda, tergantung dari dosis obat, usia, dan daya tahan tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping dextran yang mungkin terjadi antara lain:
- Kemerahan di area kulit yang disuntik;
- Ruam kulit;
- Mual muntah;
- Sakit perut;
- Diare;
- Pusing;
- Sensasi hangat atau kebas pada tangan maupun kaki.
Namun, Anda tak perlu khawatir sebab efek samping tersebut biasanya akan berkurang dalam waktu 3-4 hari jika obat disuntikkan ke pembuluh darah (intravena). Sedangkan bila Anda menerima dextran lewat suntikan di otot, maka efek samping akan mulai berkurang 3-7 hari setelahnya.
Reaksi alergi yang serius cukup jarang terjadi. Namun, waspadai jika muncul gejala alergi parah (anafilaktik) seperti:
- Ruam;
- Gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah, atau tenggorokan);
- Pusing parah;
- Kesulitan bernapas.
Bila itu terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dosis Dextran
Dosis dextran bisa jadi berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari usia, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan kebutuhan masing-masing orang.
Dextran dapat disuntikkan ke dalam tubuh lewat 2 cara, yaitu secara intramuskular ke otot bokong atau secara intravena ke pembuluh darah. Jika obat disuntikkan ke bokong, maka suntikan berikutnya diberikan pada sisi yang berlawanan dari suntikan terakhir.
Sebelum memberikan dosis pertama, dokter akan menyuntikkan sedikit dextran pada tubuh untuk melihat kemungkinan reaksi alergi. Bila satu jam setelahnya tidak muncul alergi, maka dosis dextran secara penuh dapat diberikan.
Secara lengkap, berikut dosis dextran sesuai dengan kebutuhan pasien:
Anemia defisiensi besi
- 1 x sehari 25-100 mg (0,5-2 ml) secara intramuskular atau intravena;
- Takaran 100 mg (2 ml) dapat diberikan dengan kecepatan tertentu sampai kebutuhan zat besi terpenuhi.
Anemia terkait gagal ginjal kronis
- 1 x sehari 25-100 mg (0,5-2 ml) secara intramuskular atau intravena.
Interaksi Dextran
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Hal ini termasuk juga jika Anda sedang mengonsumsi obat maupun suplemen yang mengandung zat besi.
Dextran dapat mengganggu hasil tes laboratorium, khususnya bilirubin, kalsium, dan waktu pembekuan darah. Akibatnya, hasil lab bisa jadi tidak akurat dan mengubah interpretasinya. Itulah kenapa penting untuk memberi tahukan daftar obat-obatan yang sedang dikonsumsi pada dokter maupun petugas laboratorium sebelum mulai pemeriksaan darah.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan dextran adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat maupun penyakit tertentu, terutama asma, gangguan perdarahan (hemofilia), penyakit jantung (nyeri dada, serangan jantung, atau gagal jantung), penyakit autoimun (rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, atau lupus), penyakit ginjal atau menjalani cuci darah, hingga penyakit liver;
- Sampaikan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, maupun herbal apa pun;
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan dextran saat hamil atau merencanakan kehamilan, maupun sedang menyusui;
- Beri tahukan dokter jika efek samping berlanjut atau memburuk 4-7 hari setelah pemberian obat. Terlebih bila disertai dengan menggigil, demam sedang hingga tinggi, sakit kepala, mual muntah, atau nyeri pada punggung, sendi, maupun otot.
Artikel terkait: