Apakah Diabetes Melitus Tipe 1?
Diabetes merupakan suatu penyakit akibat meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. Penyakit ini memiliki kondisi jangka panjang dan beresiko fatal apabila tidak ditangani dengan obat-obatan penurun gula darah. Diabetes tipe 1 adalah kondisi yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah yang terjadi akibat tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin.
Diabetes tipe 1 lebih jarang terjadi dibandingkan dengan diabetes tipe 2. Penderita diabetes tipe 1 biasanya akan memerlukan tambahan insulin dari luar untuk mengatasi kondisi ini.
Diabetes 1 ini memiliki faktor penyebab yang berbeda dengan diabetes tipe 2. Pada topik ini kita akan membahas diabeter melitus tipe 1 yang merupakan merupakan jenis diabetes kronis yang berkaitan dengan kelainan autoimun.
Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1
Kondisi ini merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang hingga saat ini masih belum diketahui pasti penyebabnya.
Terjadinya diabetes melitus tipe 1 atau DM tipe 1 disebabkan oleh rusaknya sel beta pankreas sehingga sel pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup untuk mengendalikan glukosa darah di dalam tubuh.
Hingga saat ini penyebab yang mungkin terjadi berasal dari riwayat genetik dari orang tua. Anak yang lahir dari orang tua yang memiliki riwayat diabetes dapat berpotensi terkena diabetes di kemudian hari. Selain itu adanya paparan infeksi menimbulkan kerusakan pada sel pankeas yang berujung pada diabetes tipe 1.
Normalnya insulin akan meningkat apabila ada konsumsi gula yang berlebih di dalam tubuh. Lain halnya pada DM tipe 1, pada DM tipe 1 insulin tidak dapat diproduksi secara cukup sehingga gula yang ada di dalam darah semakin tertimbun dan meningkat sehingga muncul diabetes melitus tipe 1.
Penyakit ini sering muncul pada anak remaja usia antara 5 hingga 10 tahun dengan total angka tertinggi pada usia di bawah usia 30 tahun.
Gejala Diabetes Melitus Tipe 1
Gejala pada DM tipe 1 biasanya muncul perlahan terkait dengan kondisinya yang jangka panjang. Terkadang kondisi ini tidak disadari oleh beberapa orang terutama pada remaja yang suak beraktivitas. Gejala yang timbul yaitu :
- Sering merasa haus (polydipsia)
Kondisi ini menjadi keluhan awal yang sering diungkapkan oleh pasien. Sering haus juga sering muncul pada penderita diabetes melitus tipe 2. - Sering kencing (polyuria)
Penderita DM tiper 1 mengeluhkan sering kencing terutama terbangun pada malam hari untuk kencing. - Rasa lapar terus-menerus
Penderita DM tipe 1 akan merasakan lapar dengan cepat meskipun sudah makan - Berat badan yang menurun
- Penurunan penglihatan
Terjadi pada DM tipe 1 yang berat yang berkomplikasi menjadi retinopati diabetikum - Gangguan mood
- Mual muntah
- Luka yang sulit sembuh
Komplikasi Diabetes Melitus Tipe 1
Penyakit DM tipe 1 tidak boleh diremehkan karena banyak sekali pengaruhnya terhadap organ lain akibat tidak cukupnya insulin untuk mengolah glukosa di dalam darah. Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita DM tipe 1 tanpa penanganan yang memadai yaitu :
- Neuropati
Meningkatnya gula dalam darah akan merusak sel-sel saraf sehingga timbul neuropati terutama pada kaki dan jari-jari tangan. Ini akan menimbulkan hilangnya sensasi raba, suhu, dan nyeri. - Gangguan Ginjal
DM tipe 1 yang kronis dapat merusak pembuluh darah dan fungsi penyaringan di ginjal sehingga dapat memicu terjadinya ESRD (End Stage Renal Disease) - Kerusakan Mata
Kerusakan saraf mata akibat DM tipe 1 yang memicu retinopati diabetik - Gangguan jantung dan Pembuluh darah
Peningkatan gula darah akibat gagalnya pembentukan insulin memicu gangguan jantung seperti jantung koroner dan aterosklerosis (penyempitan pembuluh darah jantung). - Pada kehamilan
Ibu yang hamil dengan DM tipe 1 memiliki resiko adanya genetik pada bayinya. Ibu dengan DM tipe 1 memiliki resiko terkena ketoasidosis diabetik hingga preeklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil).
Diagnosis Diabetes Melitus Tipe 1
Selain melakukan pemeriksaan fisik pada penderita DM tipe 1 dari keluhannya. Terapat beberapa pemeriksaan penunjang yang berkaitan pada pengecekan kadar gula darah.
- HbA1c
Pemeriksaan HbA1c digunakan untuk memeriksa rata-rata kadar glukosa darah selama 3 bulan terakhir. Batas normal HbA1c yaitu di level 6,5
- Gula darah Puasa
Jenis pemeriksaan ini digunakan untuk mengecek kadar gula darah selama masa puasa dan gula darah dua jam setelah makan atau gula darah total. Pada tes gula darah puasa, kadar gula dinilai normal bila kurang dari 100 mg/dL. Sedangkan bila kadar gula darah dalam kisaran 100-125 mg/dL, hal ini menandai kondisi pradiabetes. Bila kadar gula darah mencapai 126 mg/dL atau lebih, penderita akan didiagnosis dengan diabetes. - Gula darah sewaktu , bila kadar gula mencapai 200 mg/dL atau lebih, penderita didiagnosis dengan penyakit diabetes.
Penanganan Pada Diabetes Melitus Tipe 1
Pemberian insulin menjadi terapi utama pada DM tipe-1. Jenis pemberian insulin ditentukan oleh kebiasaan hidup dan usia penderita. Jenis insulin berupa Short acting, Long acting, Intermediate Acting, dan Rapid Acting.
Administasi obat insulin dengen menggunakan injeksi atau insulin pump. Insulin pump bentuknya seperti Pager atau handphone kecil yang terhubung dengan kateter dan insulin yang dilekatkan di perut. Pompa insulin diprogram untuk memasukkan insulin ke dalam tubuh secara terus-menerus, sedikit demi sedikit untuk menjaga kadar gula darah selalu normal.
Dalam masa pengobatan, pemeriksaan kadar gula darah secara rutin harus dilakukan untuk memastikan kadar gula selalu dalam batas normal. Selain itu, pemeriksaan HbA1c tiap 2-6 bulan sekali juga perlu dilakukan untuk menunjukkan rata-rata kadar gula darah dan mengetahui apakah pengobatan berjalan dengan baik.
- Obat-obatan
Obat-obatan yang biasa diberikan pada penderita diabetes termasuk obat aspirin (untuk menjaga kesehatan jantung), obat kolesterol (agar terhindar dari penyakit atau serangan jantung) serta obat hipertensi.
- Sistem pankreas buatan
Sistem pankreas buatan dirancang untuk meniru kemampuan pankreas dalam mengatur kadar gula darah dan mengukur kadar glukosa secara rutin serta menyesuaikan kadar insulin yang disuntikkan.
- Diet sehat
- Olahraga secara rutin
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?