Dibekacin atau 2'-4' dideoksikanamisin-B adalah antibiotika semisintetik golongan aminoglikosida derivat dari kanamisin. Dibekacin bekerja dengan cara menghambat ikatan ribosom antara formylmethionyl-tRNA. Antibiotik ini memiliki aktivitas bakterisida yang potensial melawan bakteri gram positif dan negatif, termasuk Pseudomonas aeruginosa, Proteus sp, Klebsiella pneumoniae dan strain bakteri Escherichia coli dan Staphylococci yang resisten. Dibekacin adalah antibiotik yang bersifat bakterisida dalam aksinya melawan bakteri gram positif dan gram negatif. Obat ini cepat terserap ke dalam darah dan berdifusi ke ginjal dan paru-paru dalam konsentrasi tinggi setelah diberikan secara injeksi intramuscular. Obat ini diekskresikan ke dalam urin dalam bentuk aktif dan tidak berubah dalam konsentrasi tinggi.
Mengenai Dibekacin
Golongan
Harus dengan resep dokter
Manfaat Dibekacin
Berikut ini adalah beberapa kegunaan Dibekacin :
- Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa dan Proteus sp, atau strain yang sensitif terhadap Dibekacin, seperti Klebsiella pneumoniae, E. coli, dan Staphylococcus aureus yang telah resisten terhadap banyak obat termasuk kanamycin.
- Dindikasikan juga untuk mengobati septikemia, abses, furunkel, furunkulosis, flegmon, tonsilitis, bronkitis, pneumonia, peritonitis, pielonefritis, sistitis, uretritis, otitis media dan infeksi setelah operasi, pneumonia, bronkitis, peritonitis, pielonefritis, sistitis, uretritis dan otitis media.
Efek Samping Dibekacin
Berikut adalah beberapa efek samping yang pernah dilaporkan :
- Efek samping Dibekacin antara lain terjadi reaksi hipersensitivitas terhadap derivat antibiotik golongan aminoglikosida.
- Efek samping paling fatal adalah nefrotoksis (gangguan pada ginjal), gagal ginjal akut, dan ototoksis (gangguan pada telinga)
- Kemungkinan adanya gangguan terhadap pendengaran, tinitus, vertigo meskipun relatif kecil.
- Efek samping yang relatif jarang adalah kerusakan hati, kekurangan vitamin K dan Vitamin B, depresi nafas, azotemia, pusing, paralisis otot, gangguan saluran pencernaan dan anoreksia (kehilangan nafsu makan).
Dosis Dibekacin
Dibekacin diberikan dengan dosis :
- Dewasa : 100-200 mg/hari
- bayi dan anak : 1-2 mg/kg BB/hari
- Bayi prematur dan neonatus : 3-4 mg/kg BB diberikan secara intramuskular dalam 1-2 dosis terbagi.
- Infus intravena drip dewasa : 100 mg/hari terbagi dalam 2 dosis, diinfuskan selama 30 menit - 1 jam.
Interaksi obat
Berikut adalah interaksi obat Dibekacin dengan obat-obat lain :
- Dibekacin berinteraksi dengan obat-obat seperti obat diuretik dan pengganti cairan darah karena bisa meningkatkan efek toksisitas dan nefrotoksisitas dari Dibekacin.
- Jika digunakan bersamaan dengan obat anestesi (obat bius) bisa menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan pasien.
Kontraindikasi
- Jangan gunakan antibiotik ini untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Dibekacin atau antibiotik golongan aminoglikosida lainnya.
Perhatian
Hal-hal yang perlu diperhatikan pasien selama menggunakan obat ini adalah sebagai berikut :
- Hati-hati menggunakan Dibekacin untuk ibu hamil, orang lanjut usia dan pasien-pasien yang mengalami kerusakan hati dan ginjal atau pasien-pasien dengan malnutrisi parenteral maupun oral.
- Pemberian antibiotik ini dapat menyebabkan gangguan pada bagian pendengaran saraf ke 8 dengan gejala misalnya vertigo, tinitus dan gangguan pendengaran. Selama menggunakan antibiotik ini, lakukan observasi yang cermat untuk mengamati adanya tanda-tanda gangguan tersebut. Jika tanda-tanda gangguan ditemukan, sebaiknya hentikan penggunaan obat.
- Jangan menggunakan obat ini untuk pasien dengan riwayat gangguan pendengaran.
- Pemberian bersamaan dengan pengganti darah misalnya, dekstran dan natrium alginat, harus dihindari karena obat-obat ini meningktakan efek nefrotoksik antibiotik ini.
- Jika terjadi reaksi hipersensitivitas selama terapi, penggunaan antibiotik ini harus dihentikan.
- Penggunaan obat antibiotik ini dapat menyebabkan depresi pernapasan akibat efek pemblokiran neuromuskularnya. Oleh karena itu penggunaan bersamaan dengan anestesi atau obat relaksasi otot harus dilakukan secara hati-hati.
Penggunaan obat Dibekacin untuk ibu hamil
Penggunaan antibiotik ini untuk ibu hamil dapat menyebabkan penurunan saraf pendengaran pada janin. Oleh karena itu penggunaan antibiotik ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati jika benar-benar dibutuhkan.