Dicycloverine merupakan salah satu obat yang digunakan untuk merelaksasikan otot di sekitar organ lambung dan usus. Obat ini bertujuan untuk menghambat kontraksi otot atau spasme yang menyebabkan nyeri dan kram perut. Obat ini sangat cocok digunakan pada anak-anak dan orang dewasa.
Dicycloverine merupakan obat golongan antispasmodik penghambat reflek muskarinik otot. Dicycloverine sudah digunakan sejak lama dan pertama kali digunakan di Amerika serikat untuk masalah usus dan lambung. Obat ini melewati beberapa penilitian terkait efek samping dan interaksi obat sehingga dapat dinilai aman untuk penyakit tertentu.
Obat ini juga memiliki sedikit efek anestetik pada beberapa sistem organ seperti pencernaan, kelenjar empedu, dan sistem saluran kemih. Obat ini memblokade efek asetilkolin di reseptor kolinergik di otot polos pada sistem pencernaan di lambung dan usus.
Mengenai Obat Dicycloverine
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Kapsul, tablet, solusi oral, larutan injeksi
Kandungan:
Obat antispasmodic
Manfaat Obat Dicycloverine
Selain mengurangi gejala kram dan nyeri pada bagian perut, obat ini juga digunakan pada gangguan kesehatan terkait sistem pencernaan seperti:
IBS (Irritable Bowel Syndrome)
Penyakit IBS merupakan penyakit saluran pencernaan yang menganggu usus besar akibat kontraksi yang berlebihan pada usus besar. Kontraksi otot yang tidak teratur menimbulkan gejala seperti diare dan konstipasi.
Gejala utama yang sering terjadi adalah nyeri dan kram perut yang membaik setelah membuang air besar. Kondisi ini datang dan pergi bergantung dari faktor resiko dan penyebab IBS dapat muncl kembali. Faktor yang menyebabkan kondisi ini antara lain stres, penggunaan obat antibioitik, riwayat keluarga, dan perubahan hormon menstruasi.
Gejala IBS antara lain:
• Nyeri perut
• Diare
• Sembelit
• Perut kembung
• Divertikulitis
Divertikulitis adalah penyakit peradangan pada kantung-kantung kecil disekitar lapisan usus besar. Peradangan pada divertikulum yang pecah menyebabkan inflamasi. Gejala yang ditimbukan adalah nyeri perut , kejang perut dan demam.
Pendarahan akan timbul bila terjadi pecah kantung divertikulum. Kondisi ini sangat jarang ditemukan dan banyak terjadi pada anak-anak. Untuk pemeriksaan penunjang dokter melakukan pemeiksaan X-ray dengan cairan barium atau dengan kolonoskopi.
Penanganan utama penyakit ini adalah dengan mengurangi gejala kejang otot. Serta pemberian antibiotik yang tepat untuk menghindari komplikasi.
Dosis dan cara pemakaian Obat Dicycloverine
Obat dicycloverine tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 10 mg dan 20 mg serta sirup dengan dosis 10 mg/5 ml. Untuk anak usia 2 hingga 11 tahun disarankan mengonsumsi obat sediaan sirup sebanyak dua kali sehari. Untuk usia 12 tahun keatas, konsumsi dicyloverine tablet lebih disarankan sebanyak 3 kali sehari.
Untuk pasien dewasa dengan kram perut akibat Irritable Bowel Syndrome dapat diberikan tablet 10 mg atau 20 mg tiga kali sehari.
Obat disimpan ditempat sejuk dalam dalam keadaan tertutup. Obat sebaiknya tidak dikonsumsi sebelum atau bersamaan dengan makanan karena dapat mengganggu kerja obat. Pemberian dalam kondisi akut nyeri dan kram perut diperbolehkan. USahakan untuk minum segelas air putih secukupnya untuk melancarkan kinerja dan penyerapan obat oleh tubuh kita.
Efek samping Dicycloverine
Hampir semua obat menimbukan efek samping bergantung pada mekanisme obat serta kondisi kesehatan tubuh kita. Untuk obat dicycloverine, efek samping yang dapat muncul antara lain:
- Mulut kering
- Sering haus
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Hilang nafsu makan
- Sakit kepala
- Nyeri saat buang air kecil
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:
- Amantadine
- Digoxin
- Metoclopramide
- Atropin
- Benztropine
- Dimenhydrinate
- Methscopolamine
- Scopolamine
- Bronkodilator
- Obat iritasi usus
- Obat maag
- Obat steroid
- Nitrogliserin
- Isocarboxazid
Perhatian khusus sebelum mengonsumsi Obat Dicycloverine
Beberapa informasi yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat dicycloverine antara lain:
- Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil atau menyusui
- Obat ini tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan suplemen atau minuman herbal lainnya
- Terkait efek samping obat seperti penglihatan kabur, resiko mengantuk, maka dianjurkan untuk tidak mengemudi atau mengoperasikan alat-alat berat karena dapat membahayakan jiwa
- Mengidap penyakit glaukoma
- Memiiki riwayat hernia hiatus
- Mengidap pembesaran kelenjar prostat
- Menderita penyakit gangguan refluks usus, diare, dan konstipasi
- Mengidap penyakit kolitis ulseratif
- Mengidap gangguan saraf miastenia gravis
- Mengalami pendarahan akut
- Mengidap penyakit down syndrome