Dienogest obat apa? Dienogest adalah obat yang umumnya digunakan untuk membantu mengatasi masalah endometriosis pada wanita dengan cara meredakan rasa nyeri yang terjadi. Salah satu merk obat yang mengandung Dienogest adalah Visanne tablet 2 mg.
Obat Dienogest juga dapat mengatasi perdarahan hebat saat menstruasi serta bertindak sebagai obat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Karena obat Dienogest juga sering dikombinasikan dengan obat kontrasepsi seperti ethinylestradiol atau obat kontrasepsi lainnya.
Dienogest termasuk obat progestogen yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi dan kehamilan. Kandungan progestin dalam obat Dienogest sendiri bekerja dengan cara menurunkan kadar hormon estrogen dalam tubuh yang dihasilkan oleh ovarium (estradiol). Penggunaan obat akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan endometriosis itu sendiri dan mengurangi rasa nyeri.
Mengenai Dienogest
Golongan
Obat resep
Kemasan
Tablet 2 mg
Kandungan
Dienogest
Manfaat Dienogest
Penggunaan obat Dienogest pada wanita digunakan untuk membantu mengatasi masalah endometriosis. Penyakit endometriosis sendiri merupakan kondisi di mana jaringan pembentuk lapisan dalam dinding rahim (endometrium) justru terdapat atau tumbuh di luar rahim. Pertumbuhan terjadinya endometriosis ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dalam tubuh dan bisa menyebabkan rasa nyeri yang teramat sangat di area perut atau pinggul ketika menstruasi.
Dosis Dienogest
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan obat Dienogest dalam bentuk tablet yang digunakan untuk meredakan rasa nyeri akibat endometriosis, yaitu:
- 1 tablet 2 mg 1 kali sehari, diminum saat mulai menstruasi
- Obat Dienogest sebaiknya dikonsumsi setelah makan
Penggunaan obat dengan kandungan Dienogest harus dengan resep dokter karena termasuk obat keras. Ikuti petunjuk dokter dan aturan pakai yang tertera pada kemasan, hindari penggunaan dengan dosis berlebih, baik dalam jumlah maupun waktu penggunaan.
Jika mengalami muntah atau diare dalam waktu 3-4 jam setelah mengonsumsi Dienogest, maka itu berarti tablet mungkin tidak terserap dengan baik oleh tubuh. Hal tersebut bisa dianggap sebagai dosis yang terlewat sehingga Anda harus mengonsumsi tablet pengganti.
Efek samping Dienogest
Sejumlah efek samping dari penggunaan Dienogest yang mungkin terjadi, antara lain:
- Masa menstruasi yang tidak teratur
- Nyeri pada payudara
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
- Sakit punggung
- Sakit perut
- Peningkatan berat badan
Efek samping lain yang tergolong serius tapi jarang terjadi adalah terjadinya pembekuan darah. Selain itu, kemungkinan adanya efek samping lain juga mungkin saja terjadi meski tidak tercantum di atas. Jika efek samping obat semakin memburuk atau parah, segera periksakan diri ke dokter.
Reaksi alergi juga mungkin terjadi akibat pemakaian obat Dienogest. Jika mengalami reaksi alergi, seperti munculnya ruam kulit, gatal, pembengkakan di area tubuh tertentu, atau sulit bernapas, maka segera hentikan terlebih dahulu penggunaan obat dan beritahu dokter.
Interaksi obat
Penggunaan obat Dienogest sebaiknya tidak dikonsumsi dengan obat lain secara bersamaan karena bisa menimbulkan interaksi obat, seperti:
- Obat antibiotik, seperti rifampicin
- Obat antijamur, seperti itraconazole, ketoconazole
- Obat antidepresan, seperti nefazodone, fluvoxamine
- St John's wort
- Jeruk bali (grapefruit)
Selain itu, sebelum menggunakan obat Dienogest, sebaiknya beritahu dokter seluruh obat yang sedang dikonsumsi dan perhatikan juga kandungan obat yang tertera sehingga risiko interaksi obat bisa dihindari.
Perhatian
- Hindari penggunaan obat Dienogest jika memiliki riwayat alergi terhadap kandungan obat
- Dienogest tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, wanita yang berencana hamil, ataupun ibu menyusui
- Penderita gangguan fungsi hati, jantung, diabetes, kanker, stroke tidak boleh menggunakan obat
- Wanita yang sedang megngunakan alat atau obat kontrasepsi, baik dalam bentuk tablet patch, atau IUD
- Berhenti merokok selama penggunaan obat Dienogest, karena merokok dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan
Artikel terkait: