Dionicol adalah obat yang digunakan untuk mengatasi demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp, H. influenzae, terutama infeksi meningeal, rickettsia, dan Lympogranulloma psittacosis. Mengandung thiamphenicol yang merupakan antibiotik spektrum luas.
Tiamfenikol bekerja dengan cara berikatan dengan ribosom bakteri secara reversible sehingga menghambat sintesis protein dari bakteri yang peka, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri. Tiamfenikol memiliki spektrum aktivitas yang sama dengan chloramphenicol, tetapi 2.5-5 kali lebih kuat.
Mengenai Dionicol 500 mg
Pabrik
Dexa Medica
Golongan
Resep dokter
Kemasan
1 dos 10 x 10 kapsul 500 mg
Kandungan
Per kapsul mengandung thiamphenicol 500 mg
Manfaat Dionicol 500 mg
Berbagai manfaat Dionicol adalah untuk mengobati berbagai kondisi berikut:
- Demam tifus
- Paratifus
- Infeksi Salmonella sp
- Infeksi H. influenzae, terutama infeksi meningeal
- Rickettsia
- Lympogranulloma psittacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis
- Infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain
- Infeksi saluran pernapasan
- Infeksi saluran pencernaan
- Infeksi saluran kemih misalnya gonore
Dosis Dionicol 500 mg
Dionicol diberikan dengan dosis sebagai berikut:
- Bayi < 2 minggu dan prematur: 25 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis.
- Dewasa, anak, dan bayi > 2 minggu: 50 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis bagi.
Efek samping Dionicol 500 mg
Berbagai risiko efek samping Dionicol yang paling umum terjadi antara lain:
- Sistem saraf: bingung, blackout, depresi, demam, nyeri kepala
- Sistem kulit: angioedema, ruam, urtikaria (hipersensitivitas)
- Sistem pencernaan: diare, glossitis, mual, sariawan, muntah
- Mata: optik neuritis
- Anafilaksis
- Anemia aplastik (biasanya terjadi 3 minggu sampai 12 bulan setelah pemberian obat jangka panjang)
- Penekanan produksi pada sumsum tulang (bersifat reversibel ketika tiamfenikol dihentikan)
- Sindrom gray, ditandai dengan sianosis, asidosis, hingga koma. Sering terjadi pada bayi prematur dan bayi baru lahir. Oleh karena itu, perlu diwaspadai penggunaannya.
Interaksi Dionicol 500 mg
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Dionicol adalah:
- Warfarin dan sulfonylurea: meningkatkan risiko efek samping dan meningkatkan kadar fenitoin dalam plasma darah.
- Fenobarbital dan rifampisin: meningkatkan metabolisme obat dalam tubuh.
- Dicumarol, klorpropamid, ceftazidime, methotrexate, clopidogrel, dan glyburide: menimbulkan efek interaksi tingkat sedang.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien selama menggunakan Dionicol adalah sebagai berikut :
- Selama pemakaian dianjurkan untuk minum minimal 1,5 liter/hari untuk mencegah kristaluria.
- Kurangi dosis pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati untuk mencegah terjadinya akumulasi obat.
- Hindari obat ini bila Anda memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan thiamphenicol dan antibiotik derivat chloramphenicol lainnya.
- Jangan menggunakan antibiotik ini untuk mengobati influenza, batuk pilek dan infeksi lain yang disebabkan oleh virus.
- Pada pemakaian dalam jangka waktu yang panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah secara periodik untuk antisipasi terjadinya diskrasia darah.
- Obat ini terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil.
Toleransi terhadap kehamilan
Studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan tiamfenikol memberikan efek buruk pada janin. Tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi, pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi risiko.
Artikel terkait: