Dipyrone adalah obat nonsteroidal anti-inflammantory drugs (NSAID) yang memiliki sifat analgesik (anti nyeri), antipiretik (penurun demam), dan anti peradangan yang berfungsi menurunkan rasa nyeri sedang hingga berat, termasuk nyeri pasca operasi.
Obat Dipyrone yang memiliki nama lain Metamizole dan Methampyrone ini umumnya tersedia dalam kemasan tablet dan injeksi yang bekerja dengan cara menekan sistem saraf pusat pada otak yang memicu terjadinya rasa nyeri serta menghambat enzim COX-3 yang menghasilkan prostaglandin pemicu reaksi peradangan dalam tubuh.
Mengenai Dipyrone
Golongan
Obat resep
Kemasan
- Tablet
- Injeksi
Kandungan
Dipyrone/Metamizole
Manfaat Dipyrone
Manfaat Dipyrone dapat digunakan untuk mengatasi peradangan yang disertai dengan kondisi-kondisi berikut:
- Obat pereda nyeri akibat sakit gigi, sakit kepala, neuralgia
- Meredakan nyeri parah akibat traumatik atau pasca operasi
- Obat penurun demam yang kuat (antipiretik)
Kontraindikasi
- Hipersensitif terhadap kandungan obat
- Hipotensi (tekanan darah rendah)
- Tukak lambung
- Asma bronkial
- Gangguan fungsi hati dan ginjal
- Ibu hamil dan ibu menyusui
Dosis Dipyrone
Obat Dipyrone dapat diberikan dengan dosis umum sebagai berikut:
Tablet
- Dewasa: 0,5 mg - 1 gr, 3-4 kali sehari
- Dosis maksimal 4 gr dalam sehari
- Obat hanya boleh digunakan maksimal 5 hari
- Obat harus dikonsumsi bersama dengan makanan
Injeksi
- Dewasa: 2,5 gr, 2 kali sehari atau 1 gr, 4 kali sehari
- Diberikan melalui suntikan injeksi IV/IM
- Dosis maksimal 5 gr dalam sehari
- Hanya disuntikkan oleh petugas medis
Dosis Dipyrone mungkin bisa berbeda-beda pada setiap pengguna. Hal ini bergantung dari usia, berat badan, jenis kelamin, tingkat keparahan penyakit, dan indikasi penggunaan. Obat Dipyrone ini juga termasuk obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu sebelum menggunakan obat Dipyrone.
Efek samping Dipyrone
Berikut ini adalah beberapa efek samping obat Dipyrone yang mungkin terjadi, di antaranya:
- Hipersensitivitas (Syok anafilaksis/anaphylactic shock)
- Kondisi lain: anemia, sindrom Stevens-Johnson, agranulositosis, trombositopenia, pansitopenia
Perlu diketahui bahwa efek samping Dipyrone mungkin bisa berbeda-beda pada setiap orang dan ada pula efek samping lain yang tidak tercantum di atas. Penggunaan Dipyrone dalam bentuk injeksi memungkinkan terjadi reaksi kulit di area bekas suntikan, tetapi ini akan mereda setelah beberapa saat. Tetapi jika terjadi reaksi alergi seperti muncul ruam kemerahan pada kulit, gatal, dan pembengkakan, segera hentikan penggunaan obat dan berkonsultasi dengan dokter.
Efek samping lainnya yang tergolong parah adalah gangguan pada sumsum tulang, seperti leukopenia dan agranulositosis yang menyebabkan jumlah sel darah putih dalam tubuh berkurang. Jika kondisi tersebut terjadi, maka dapat menyebabkan penghentian atau penurunan dosis obat oleh dokter. Oleh karena itu, penggunaan dan penghentian obat Dipyrone juga harus mendapatkan persetujuan dokter.
Interaksi obat
Berikut ini adalah beberapa daftar obat yang bisa menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan obat Dipyrone, di antaranya:
- Obat Phenothiazine, Chlorpromazine, menyebabkan hipotermia berat
- Obat NSAID lain, meningkatkan efek analgesik dan antipiretik
- Obat antikoagulan, meningkatkan risiko trombositopenia
- Obat barbiturat, glutethimide, phenylbutazone, menurunkan efek obat
- Obat bupropion, ciclosporin, menurunkan kadar obat
- Hindari pula mengonsumsi alkohol selama menggunakan obat Dipyrone
Penggunaan obat di atas jika dilakukan bersamaan dengan Dipyrone dapat mengubah cara kerja obat. Oleh karena itu, beritahu dokter seluruh obat yang sedang dikonsumsi, baik obat bebas, suplemen, maupun obat herbal lainnya untuk mencegah interaksi obat.
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Dipyrone adalah:
- Hindari penggunaan obat pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap kandungan Dipyrone
- Ibu hamil dan ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan Dipyrone, kecuali sudah berkonsultasi dengan dokter
- Obat Dipyrone tidak disarankan untuk digunakan oleh anak-anak di bawah usia 15 tahun
- Dipyrone harus digunakan secara hati-hati pada penderita penyakit asma bronkial, tukak lambung, dan infeksi paru
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama menggunakan obat Dipyrone
- Hindari aktivitas mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama menggunakan obat Dipyrone
- Hati-hati menggunakan obat Dipyrone pada penderita gangguan fungsi hati dan ginjal
Artikel terkait: