8 Tanda Anda Mengalami Dislokasi Bahu dan Cara Menanganinya
Bahu adalah salah satu bagian tubuh yang vital dan memungkinkan kita untuk menggerakan tangan dengan bebas. Kadang-kadang, gerakan yang salah atau trauma dapat meningkatkan risiko terkilirinya bahu. Siapa pun dapat mengalami hal ini,gt;cedera bahu paling sering terjadi pada orang yang aktif seperti aktif ataupun buruh yang sehari-hari menggunakan kekuatan fisik untuk menjalankan aktivitasnya. Selain itu, orang tua juga memiliki peningkatan risiko dislokasi bahu. Jika Anda mengalami cedera pada bahu, tentu saja Anda dapat menyadarinya, tetapi selain rasa nyeri, ada tanda-tanda lain yang dapat Anda temukan pada orang yang mengalami cedera bahu.Yuk Cari tahu sepuluh gejala utama dari bahu yang terkilir!
- Nyeri
Gejala yang paling umum (tidak mengherankan) dari bahu yang terkilir adalah rasa sakit, yang merupakan cara alami tubuh kita untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh kita. Jika terjadi cedera pada bahu, rasa nyeru sering datang secara mendadak dan berat, terutama pada saat-saat setelah cedera. Tingkat keparahannya berbeda berdasarkan seberapa parah cedera yang Anda alami.
Setelah terjadi cedera pada bahu, otot-otot yang mengelilingi bagian tubuh ini biasanya akan mengalami spasme atau yang dikenal dengan kram otot. Hal ini terjadi karena tubuh tidak ingin melukai area yang mengalami cedera lebih jauh. Anda mungkin merasa sulit untuk menggerakkan bahu; jangan mencoba untuk menggerakan bahu secara paksa, karena Anda dapat memperburuk cedera bahu. Selain itu, gerakan apapun akan terasa menyakitkan karena otot-otot dalam keadaan tegang, hal ini terjadi karena tubuh ingin membatasi aktivitas otot. Langkah pertama yang harus Anda lakukan setelah cedera terjadi adalah memeriksakan diri Anda ke dokter untuk memastikan tidak ada cedera parah yang dapat menyebabkan kerusakan permanen.
- Pergeseran Tulang
Tanda penting dislokasi bahu adalah pergeseran tulang yang terlihat, yang tampak sebagai tonjolan yang dapat dilihat pada sendi bahu atau di depannya. Tidak semua kasus dislokasi bahu akan memperlihatkan adanya tonjolan. Untuk memeriksa apakah terjadi pergeseran tulang, cobalah untuk meraba jika ada bagian yang nampak seperti bola pada bagian bahu. Kelainan bentuk ini disebabkan oleh kepala humerus yang bergerak keluar dari fossa glenoid. Secara alami, hal ini akan menimbulkan rasa nyeri, kesemutan bahkan mati rasa.
- Sensasi seperti tertusuk jarum
Seiring berjalannya waktu, setelah Anda mengalami cedera bahu, Anda mungkin merasakan adanya sensasi seperti tertusuk jarum pada lengan Anda. Hal ini terjadi karena aliran darah yang menuju ke lengan terhambat oleh cedera yang terjadi pada bahu, oleh karena itu, saraf-saraf yang terdapat pada lengan tidak menerima aliran darah yang cukup, sehingga gejala ini terjadi.
Sebagai perlanjutan dari sensasi tertusuk jarum, kemudian tangan akan terasa mati rasa. Gejala mati rasa akan Anda alami pada bagian sekitar bahu seperti leher, dada dan lengan. Gejala ini akan menetap hingga adanya perbaikan pada penyumbatan aliran darah yang disebabkan oleh dislokasi bahu.
- Memar
Seperti munculnya nyeri, luka memar juga merupakan tanda yang umum terjadi sesaat seseorang mengalami trauma. Luka memar terjadi karena adanya pembuluh darah yang pecah sehingga dara keluar dari pembuluh darah dan ke jaringan sekitar.
- Suara “krek” pada persendian saat digerakan
Jika Anda mengalami bahu terkilir, Anda mungkin mendengar adanya suara seperti “krek” ketika Anda menggerakkan bagian bahu yang mengalami cedera.Hal ini adalah indikasi kuat terjadinya pergeseran bahu. bahu yang cedera mungkin tampak lebih rendah daripada yang sehat. Untuk mengkonfirmasi bahu yang terkilir, pemeriksaan medis menyeluruh akan dilakukan, termasuk x-ray.
- Perubahan posisi bahu
Bahu yang mengalami dislokasi akan menggantung lebih rendah daripada bahu yang normal. Selain itu, Anda biasanya bisa melihat adanya cekungan atau galur pada otot lateral (deltoid) bahu.
Apa yang dapat Anda lakukan jika mengalami kondisi ini?
Cedera bahu yang mengakibatkan dislokasi bahu harus ditangani oleh tenaga medis yang ahli, namun ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan saat menunggu pertolongan datang untuk mengurangi gejala nyeri atau bahkan mencegah terjadinya cedera yang lebih parah. Oleh karena itu beberapa hal yang dapat Anda lakukan adalah :
- Berikan Es Pada Bahu
Menempelkan es atau benda dingin ke bahu yang terdislokasi sesegera mungkin sangat penting untuk menghambat peradangan, dan dapat mengurangi rasa nyeri. Es akan menyempitkan pembuluh darah kecil sehingga mengurangi pasokan darah serta peradangan yang masuk kesekitar area cedera. Sebelum menempelkan es pada bahu, balut terlebih dahulu dengan kain, handuk atau kantong plastik untuk mencegah iritasi kulit
- Hindari menggerakan lengan
Cara mengobati dislokasi bahu yang selanjutnya dengan menghindari menggerakan bahu yang terdislokasi sebab berisiko memperparah cedera. Patah tulang, kerusakan saraf atau pembuluh darah mungkin terjadi, jadi gerakan apapun sangat berisiko. Tekuk siku tangan, letakan lengan bawah menempel pada perut dan pertahankan posisinya dengan penyangga. Sekitar 95% dislokasi bahu terjadi ke arah anterior yang berarti tulang lengan atas terdorong ke depan hingga keluar dari rongga sendinya
- Konsumsi obat pereda nyeri
Setelah posisi bahu yang terdislokasi stabil dan diberi es, pertimbangkan menggunakan obat pereda nyeri untuk semakin menekan radang dan nyerinya. Nyeri pada dislokasi bahu sering kali tidak tertahankan akibat ligamen, tendon, dan otot yang meregang dan/atau sobek, selain juga potensi patah tulang dan retak tulang rawan
Kembalikan sendiri posisi sendi hanya dalam situasi darurat
Dalam situasi normal, menunggu pertolongan medis tiba adalah langkah terbaik dan teraman bagi Anda. Namun, terkadang hal ini tidak memungkinkan. Jika Anda berada dalam situasi terisolir dan jauh dari pertolongan medis (seperti saat berkemah, mendaki gunung, atau bepergian ke luar negeri), potensi risiko mengembalikan posisi sendi sendiri atau teman dan anggota keluarga, mungkin tidak lebih besar daripada efek mengurangi nyeri untuk sementara waktu dan meningkatkan rentang gerakan lengan/bahu.
- Aturan umumnya adalah, jika Anda bisa mendapatkan pertolongan medis dalam waktu 12 jam, tunggulah dengan sabar dan cobalah mengurangi rasa tidak nyaman pada bahu menggunakan es, pereda nyeri, dan penyangga. Jika Anda harus menunggu lebih lama lagi, terlebih jika Anda harus menggerakkan bahu demi mencapai rumah sakit, mengembalikan posisi bahu sendiri baru boleh dipertimbangkan.
- Komplikasi utama akibat mencoba mengembalikan posisi bahu sendiri antara lain: memperparah kondisi otot, ligamen, dan tendon yang tersobek, kerusakan pada pembuluh darah dan saraf, pendarahan yang membahayakan keselamatan, nyeri berat yang membuat Anda tidak sadarkan diri.
Ada beberapa tekhnik yang digunakan untuk mengembalikan posisi bahu, tetapi yang paling sering digunakan adalah teknik traksi yang dapat dilakukan dengan cara : Berbaring telentang sambil merentangkan lengan yang cedera secara tegak lurus dengan tubuh Anda, kemudian mintalah teman atau orang disekitar untuk menarik kuat tangan atau pergelangan tangan secara perlahan-lahan. Menarik lengan secara perlahan dengan stabil, jika berhasil akan terdengar suara “klek” dan merasakan bahu kembali ke posisi semula.
Dok sy sakit dibagian tulang ekor . Hingga seperti osteoporosis . Nda bisa angkat yg nerat sperti mau patah tulang . Umur sy 19 tahun . Sy habis overdosis obat lansoprazol dan sekarang saya diberikan obat natrium diklofenak . Tapi sy ada riwayat magh . Apakah harus dilanjutkan minum obatnya? Dan ...