Apakah Distonia Itu?
Distonia adalah suatu kondisi medis berupa gerakan otot yang muncul secara tidak sadar. Adanya distonia menimbulkan gerakan yang berulang tanpa terkontrol. Fungsi otak menjadi tidak dapat mengontrol gerakan otot dan beresiko menimbulkan distonia yang menyebar dari satu bagian hingga ke seluruh tubuh.
Gerakan otot yang berulang juga disertai dengan kejang dan dapat bertahan lama. Tetapi konteks kejang dan distonia memiliki perbedaan. Banyak sekali faktor yang menyebabkan distonia walaupun penyebab utamanya masih belum diketahui. Distonia sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.
Kontraksi otot tanpa sadar atau disebut spasme ini dapat muncul dengan intensitas mulai dari ringan hingga berat yang menganggu aktivitas sehari-hari. Distonia biasanya dimulai dari otot-otot kecil seperti daerah jari-jari tangan, wajah, leher, dan semakin menjalar ke otot-otot besar lainnya.
Penyebab Distonia
Penyebab distonia belum diketahui dengan jelas, namun diduga berkaitan dengan kelainan genetik yang diturunkan. Berikut penyebab lain distonia yang sering ditemukan:
- Trauma
Trauma seperti cedera kepala dapat merusak impuls saraf dari otak hingga ke otot tubuh sehingga otak tidak dapat memberikan impuls gerakan motorik otot. - Infeksi
Beberapa infeksi pada otak juga memicu terjadinya distonia seperti pada ensefalitis - Stroke
Penyakit stroke disebabkan oleh kelainan pembuluh darah di otak yang berupa adanya penyumbatan atau pendarahan. - Parkinson
Penyakit parkinson merupakan gangguan saraf akibat kerusakan bagian otak di substansia nigra yang memiliki gejala khas berupa tremor, kaku tangan dan kaki, gerakan lambat, dan gangguan keseimbangan. - Obat psikotik
Obat-obatan psikotik ternyata memiliki efek samping yang memicu distonia akut. - Penyakit Wilson
- Penyakit Huntington
Gejala Distonia
Munculnya distonia terkadang tidak dapat disadar karena hanya kejang minimal di otot-otot kecil. Tetapi setelah sekian waktu maka akan terlihat gejala yang lebih signifikan. Gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Kejang otot yang menyentak di pergelangan tangan dan kaki
- Kejang otot yang hilang timbul
- Badan terlihat lemas
- Gemetar
- Wajah terlihat meringis
- Kelopak mata yang berkedap-kedip
- Penurunan kecerdasan (terlihat pada anak-anak)
- Kesulitan berbicara
- Gangguan menelan
- Kram otot
Beberapa daerah tubuh yang meninmbulkan distonia paling sering antara lain:
- Kelopak mata
Distonia pada kelopak mata dapat mempengaruhi penglihatan dan kewaspadaan pada lapang pandang. - Rahang
Distonia di rahang dapat menimbulkan kesulitan mengunyah makanan dan berbicara yang tidak jelas - Leher
Distonia leher dapat memicu kepala berputar dan kaku ke sisi samping dan belakang dan beresiko terjadi tortikolis. (kekauan otot yang menyebabkan kepala berputar ke samping) - Tangan dan kaki
Kejang otot dapat dimulai dari jari-jari tangan yang kaki dan menjalar ke siku, lutut hingga mengenai seluruh pergelangan.
Diagnosis Distonia
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk menentukan gejala dan menelusuri letak otot yang mengalami spasme. Dibutuhkan pemeriksaan penunjang untuk memberikan diagnosis pasti distonia. Pemeriksaan yang dilakukan dokter antara lain:
- EMG
Alat EMG atau Elektromiografi bertujuan untuk merekam aktivitas listrik pada otot-otot di tubuh. - Pencitraan
Pencitaraan baik dengan menggunakan CT scan atau MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat mendeteksi abnormalitas organ dan otot-otot di sekitar tubuh. Pencitraan ini juga dapat mencari penyebab distonia apabila timbul akibat stroke atau tumor otak. - Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan darah bertujuan untuk melengkapi pemeriksaan penunjang agar dapat mendeteksi ada tidaknya infeksi yang memicu terjadinya spasme otot.
Penanganan Pada Distonia.
Penanganan pada distonia harus ditentukan dari beratnya gejala atau adanya penyakit lain yang menyertai keluhan tersebut.
Pengobatan yang utama adalah mengurangi kontraksi yang menimbulkan spasme pada otot tubuh dengan memberikan suntikan botulinum toxin (botox) tepat di area otot yang kaku. Sayangnya obat hingga hanya dapat bertahan hingga beberapa bulan.
Fisioterapi juga bermanfaat untuk meregangkan otot yang kaku dan mengembalikan kontraksi otot. Metod fisioterapi dilakukan beberapa tahap yang telah dijadwalkan terapis sampai keluhan tertangani dengan sempurna. Terapi relaksasi otot lainnya yang dapat dicoba yaitu latihan yoga dan pilates
Rujukan untuk dilakukan operasi menjadi pilihan bila muncul distonia berat atau yang tidak dapat ditangani oleh obat-obatan. Tindakan operasi sebaiknya dilakukan setelah faktor penyebab penyakit ditangani terlebih dahulu.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?