Dronedarone merupakan nama generik (merek: Mutaq) dari sebuat obat irama jantung yang membantu menjaga agar detak jantung tetap normal pada orang-orang dengan gangguan ritme yang mengancam atrium jantung.
Dronedarone membantu menurunkan risiko seorang pasien dirawat di rumah sakit karena gangguan irama jantung yang disebut atrial fibrilasi dan ditujukan untuk pasien yang sekarang memiliki ritme jantung yang normal namun di masa lalu memiliki gangguan ritme jantung (atau sering disebut gangguan ritme jantung intermiten atau sementara).
Dronedarone mengandung komposisi aktif dronedarone hydrochloride dan tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 400 mg. Mekanisme kerja Dronedarone yang merupakan obat anti aritmia kelas 3 diketahui dengan memblok kanal potassium sehingga memperpanjang aksi potensial.
Jenis obat lain yang memiliki mekanisme kerja sejenis dengan Dronedarone adalah Amiodarone, Sotalol, dan Ibutilide. Penggunaan Dronedarone dengan dosis 400 mg untuk orang dewasa yaitu dua kali sehari sesudah makan.
Biasanya dokter juga akan menyarankan untuk menghindari konsumsi grapefruit atau biasa disebut jeruk limau gedang bersamaan dengan penggunaan Dronedarone. Hal ini dikarenakan kandungan dalam grapefruit dikhawatirkan dapat meningkatkan dosis obat tersebut dalam aliran darah.
Mengenai Dronedarone
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet
Kandungan:
Obat antiaritmia
Manfaat Dronedarone
Obat dronedarone diberikan pada gangguan organ jantung diantaranya:
- Aritmia
Aritmia adalah suatu penyakit berupa kelainan pada jantung. Kondisi ini banyak menimbulkan mati mendadak pada sebagian orang yang menderitanya. Ini diakibatkan organ jantung yang berdetak tidak teratur sehingga menghasilkan irama yang tidak normal. Gangguan irama jantung inilah yang menimbulkan banyak variasi aritmia hingga dapat mengancam jiwa.
Gejala awal yang dialami seseorang apabila muncul aritmia jantung adalah dada berdebar. Sebagian orang juga tidak merasakan apapun pada awal terjadinya aritmia. Setelah beberapa waktu, timbul gejala lain yang berkaitan dengan gangguan irama jantung yaitu:- Peningkatan detak jantung secara tiba-tiba
- Detak jantung yang menurun drastis
- Nyeri dada
- Sakit kepala
- Kesadaran menurun
- Sesak napas
- Fibrilasi Atrium
FIbrilasi atrium merupakan suatu kelainan jantung dimana terjadi Gangguan impuls yang tidak beraturan yang menimbulkan peningkatan denyut jantung secara drastis. Denyut jantung tidak lagi beraturan karena raung atrium dan ruang ventrikel di jantung tidak lagi berdenyut secara bersamaan sehingga proses memompa darah juga dapat terganggu. Resiko terjadinya atrial fibrilasi dapat meningkat pada penderita penyakit jantung rematik, gagal jantung, perikarditis, hipertensi, dan obesitas.
Dosis Dronedarone
- Dosis Dewasa untuk Atrial Fibrilasi: 400 mg diminum 2 kali sehari tiap selesai makan.
- Dosis Dewasa untuk Atrial Flutter: 400 mg diminum 2 kali sehari tiap selesai makan.
Efek Samping Dronedarone
Kemungkinan efek samping yang ditimbulkan oleh pemakaian Dronedarone dapat meliputi tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal, sulit bernapas, serta pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Selain itu ada beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi berupa gangguan pencernaan (seperti diare, sakit perut, mual, dan muntah), merasa lemah atau lelah, serta ruam kulit, gatal, dan kemerahan.
Interaksi Dronedarone
Terdapat beberapa obat yang dikontraindikasikan untuk digunakan bersama dengan Dronedarone karena dikhawatirkan menyebabkan efek yang tidak diinginkan atau berbahaya. Obat-obat tersebut di antaranya:
- Cyclosporine
- Ritonavir
- Antibiotik: Azitrhromycin, Clarithromycin, Erythromycin, Levofloxacine, Moxifloxacine, Pentamidine, Telithromycin
- Anti-fungal: Ketoconazole, Itraconazole, Vorikonazole
- Anti-depresan: Amitriptyline, Amoxapine, Clomipramine, Desipramine, Doxepine, Imipramine, Maprotiline, Mirtazapine, Nefazodone, Nortriptyline, Protriptyline, Trimipramine
- Anti-psikotik: Chlorpromazine, Fluphenazine, Perphenazine, Prochlorperazine, Promethazine, Thioridazine, Trifluoperazine
Perhatian
Sementara itu, kontraindikasi pemberian Dronedarone yaitu pada pasien yang alergi terhadap Dronedarone, atau jika pasien memiliki kondisi di bawah ini:
- Memiliki penyakit hati yang parah
- Memiliki kondisi jantung yang serius atau detak jantung yang sangat lambat yang menyebabkan pasien pingsan
- Hamil atau menyusui
- Menggunakan obat Amiodarone dan memiliki masalah paru dan hati
Dronedarone digunakan untuk mengobati gangguan ritme jantung intermiten atau sementara. Pada beberapa orang dengan fibrilasi atrial permanen, Dronedarome dapat meningkatkan risiko stroke, rawat inap, dan kematian. Dronedarone dapat menggandakan risiko kematian jika pasien memiliki kondisi jantung tertentu, seperti:
- Mengalami gagal jantung yang parah
- Baru-baru ini dirawat di rumah sakit karena perburukan gejala gagal jantung
- Memiliki fibrilasi atrial permanen yang tidak dapat diubah kembali ke ritme jantung normal