Rosemary merupakan ramuan herbal hijau tahunan yang memiliki wangi yang harum. Rosemary biasanya digunakan sebagai bumbu kuliner, untuk membuat parfum, dan minyaknya diekstrak dari daun dan digunakan untuk membuat obat-obatan. Tumbuhan tersebut merupakan anggota keluarga mint Lamiaceae, bersama dengan banyak tumbuhan lainnya, seperti oregano, thyme, basil, dan lavender.
Rosemary tumbuh sebagai semak cemara kecil dengan daun aromatik yang tebal. Tanaman tersebut memiliki bunga kecil berwarna biru pucat yang mekar di akhir musim dingin dan awal musim semi. Meskipun rosemary adalah tanaman asli Mediterania, sekarang rosemary dibudidayakan di seluruh dunia. Jenis rosemary lainnya termasuk rosemary rawa (spesies Andromeda) dan rosemary liar atau rawa (Ledum palustre).
Manfaat Rosemary
Rosemary biasanya digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan, termasuk mulas, perut kembung, dan kehilangan nafsu makan. Rosemary juga digunakan untuk mengatasi masalah di hati dan kandung empedu, asam urat, batuk, sakit kepala, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, mengurangi kehilangan memori yang berkaitan dengan usia, meningkatkan energi dan gejala penarikan opioid, perlindungan kulit terbakar, penyakit ginjal dan diabetes.
Rosemary dapat diterapkan pada kulit untuk mencegah dan mengobati kebotakan. Rosemary juga digunakan untuk mengobati masalah sirkulasi, sakit gigi, infeksi pada gusi, eksim, nyeri otot, dan nyeri dinding dada. Tanaman ini juga dapat digunakan untuk penyembuhan luka, dalam terapi mandi (balneotherapy), dan sebagai anti- serangga.
Dalam makanan, rosemary umumnya digunakan sebagai bumbu masakan. Daun dan minyaknya dapat digunakan dalam makanan, dan minyaknya digunakan dalam minuman. Pada produksi pabrik, minyak rosemary biasanya digunakan sebagai komponen wangi dalam sabun dan parfum.
Dosis Rosemary
Dosis rosemary yang tepat tergantung pada beberapa faktor seperti usia, faktor kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Berikut penggunaan dosis rose hip yang biasa digunakan:
- Untuk pengobatan masalah kebotakan (alopecia areata): Kombinasi minyak esensial termasuk 3 tetes atau 114 mg rosemary, 2 tetes atau 88 mg thyme, 3 tetes atau 108 mg lavender, dan 2 tetes atau 94 mg kayu cedar, semua dicampur dengan 3 mL minyak jojoba dan 20 mL minyak biji anggur telah digunakan. Setiap malam, campuran minyak rosemary, lalu dipijat ke kulit kepala selama 2 menit dengan handuk hangat yang ditempatkan di sekitar kepala untuk meningkatkan penyerapan.
- Daun rosemary disetujui untuk mengatasi dispepsia, tekanan darah tinggi, dan rematik pada dosis 4 hingga 6 g / hari. Minyak esensial telah digunakan pada dosis 0,1 hingga 1 mL.
Efek Samping Rosemary
Rosemary biasanya aman bila dikonsumsi dalam dosis yang cukup. Namun, dosis yang sangat besar dapat memicu efek samping yang serius, meskipun jarang terjadi.
Efek sampingnya dapat termasuk:
- Muntah
- Kejang
- Koma
- Edema paru (cairan di paru-paru)
Rosemary dosis tinggi dapat menyebabkan keguguran, oleh karena itu tidak dianjurkan bagi wanita hamil untuk mengkonsumsi rosemary sebagai suplemen tambahan. Mengkonsumsi rosemary dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan iritasi lambung usus, dan kerusakan ginjal.
Interaksi Rosemary dengan Obat Lain
Sampai saat ini masih tidak diketahui secara pasti interaksi antara rosemary dengan obat-obatan yang lain. Namun sebelum mengkonsumsi rosemary sebaiknya konsultasikan ke dokter mengenai obat-obatan yang Anda sedang konsumsi. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya interaksi yang tidak diinginkan.
Perhatian
- Kehamilan: Rosemary mungkin tidak aman bila diminum dalam jumlah obat. Rosemary dapat merangsang menstruasi atau mempengaruhi rahim, dan menyebabkan keguguran. Tidak cukup diketahui tentang keamanan penggunaan rosemary pada kulit selama kehamilan. Jika Anda hamil, hal yang terbaik adalah menghindari penggunaan rosemary dalam jumlah yang berlebih.
- Menyusui: Jika Anda menyusui, jauhkan rosemary dalam jumlah obat. Tidak cukup diketahui tentang efek apa yang mungkin terjadi pada yang bayi menyusui.
- Alergi aspirin. Rosemary mengandung bahan kimia yang sangat mirip dengan aspirin. Zat kimia tersebut dikenal sebagai salisilat yang dapat menyebabkan reaksi pada orang yang alergi terhadap aspirin.
- Gangguan pendarahan: Rosemary dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memar pada orang dengan gangguan pendarahan.
- Gangguan kejang: Rosemary mungkin dapat memperburuk gangguan kejang.