Dulcolax adalah obat pencahar untuk mengatasi masalah pada saluran pencernaan. Obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter untuk untuk mengatasi konstipasi atau sembelit. Hal tersebut dikarenakan obat ini mengandung 5 mg Bisacodyl yang merupakan stimulan laksatif atau obat yang merangsang pergerakan pada usus besar dan membantu feses keluar.
Kegunaan obat Dulcolax lainnya termasuk untuk mengosongkan perut atau membersihkan usus sebelum menjalani operasi, seperti colonoscopy, endoscopy, x-ray, atau pemeriksaan medis lainnya.
Mengenal Obat Dulcolax
Golongan
Tanpa resep dokter
Kemasan
Strip isi 4 kapsul atau 10 tablet
Kandungan
Tiap tablet mengandung 5 mg Bisacodyl
Mekanisme kerja Dulcolax
Cara kerja Dulcolax dipengaruhi oleh kandungan bahan aktif di dalamya, yaitu bisacodyl. Bisacodyl adalah obat pencahar atau laksatif yang berguna untuk mengatasi konstipasi atau sembelit.
Obat ini merupakan derivat trifenil metana, termasuk obat pencahar jenis stimulan yang merangsang pergerakan dalam usus, terutama usus besar hingga mengeluarkan feses. Bekerja dengan cara merangsang saraf enterik sehingga mengakibatkan kontraksi kolon (usus besar).
Seperti obat pencahar lainnya, obat ini juga berfungsi untuk membersihkan atau mengosongkan isi usus besar. Dengan demikian, Dulcolax sangat berguna untuk mengatasi masalah saluran pencernaan. Terlebih, obat ini membantu mengatasi konstipasi atau sembelit dan juga digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum operasi atau pemeriksaan medis lainnya.
Manfaat Dulcolax
Berdasarkan penjelasan mengenai kandungan yang terdapat di dalamnya, maka obat Dulcolax dapat digunakan untuk:
- Mengatasi konstipasi atau sembelit.
- Mengosongkan perut atau membersihkan usus besar sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-ray, atau prosedur pada usus lainnya.
- Meningkatkan kadar air pada feses (melunakkan feses).
Kontraindikasi
Tidak semua orang bisa menggunakan obat pencahar ini. Dulcolax tidak boleh digunakan oleh orang dengan kondisi seperti berikut:
- Memiliki hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini
- Pasien pasca operasi perut akut
- Wanita hamil (terutama pada trimester pertama) dan ibu menyusui
- Penderita obstruksi usus (penyumbatan dalam usus)
- Mengalami obstruksi ileus
- Menderita penyakit perforasi usus
- Pasien kolitis toksik (inflamasi di usus besar)
- Penderita megakolon toksik
- Pasien radang usus akut
- Mengalami radang usus buntu (appendectomy)
- Mengalami dehidrasi berat
- Intoleransi terhadap laktosa atau sukrosa
Dosis Dulcolax
Dosis Dulcolax yang sering direkomendasikan antara lain:
Dewasa
Tablet (oral)
- Untuk pengobatan: 1 x sehari 5-20 mg, diminum pada malam hari.
- Untuk pengosongan perut pramedikal: 1 x sehari 10 mg, diminum pada malam hari dan digunakan selama 2 hari sebelum prosedur medis.
Suppositoria (rektal):
- Untuk pengobatan: 1 suppositoria (10 mg) dimasukkan seluruhnya ke dalam anus.
- Untuk pengosongan perut pramedikal: 1 suppositoria (10 mg) yang diberikan 1 jam sebelum prosedur medis.
Anak-anak (usia 6-10 tahun)
Tablet (oral)
- Penggunaan tablet: 1 x sehari 5 mg diminum pada malam hari.
Suppositoria (rektal):
- Untuk pengobatan: 1 suppositoria (10 mg) dimasukkan seluruhnya ke dalam anus.
- Untuk pengosongan perut pramedika: 1 suppositoria (10 mg) yang diberikan 1 jam sebelum prosedur medis.
Efek samping Dulcolax
Seperti halnya dengan obat-obat lainnya, obat ini juga berpotensi menyebabkan efek samping. Efek samping Dulcolax yang umum terjadi di antaranya:
- Gangguan pada saluran pencernaan, seperti rasa tidak nyaman atau kram perut
- Diare
- Hiperkalemia
- Sakit kepala mencengkram
Selain gejala efek samping tersebut, segera menghubungi dokter untuk mendapatkan tindakan medis, jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala seperti di bawah ini:
- Mual, muntah, dan diare terus menerus
- Kram otot
- Detak jantung tidak teratur
- BAB darah
- Kepala pusing
- Kelelahan
- Pingsan
- Iritasi pada anus (penggunaan suppositoria)
- Reaksi alergi serius, seperti ruam dan gatal pada wajah atau lidah
- Susah bernapas
Interaksi Dulcolax
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter sebelum menggunakan Dulcolax.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan Dulcolax, perhatikan hal-hal berikut:
- Obat ini sebaiknya diminum saat perut kosong atau sebelum makan.
- Hindari penggunaan pada bayi dan anak-anak di bawah usia 6 tahun.
Untuk menghindari interaksi obat, sebaiknya memberi tahu dokter apabila Anda menggunakan obat resep dari dokter. Jangan menggunakan Dulcolax minimal 1 jam setelah penggunaan obat-obat antasida, susu, atau produk-olahan susu.
Berkonsultasi dengan dokter terkait gejala yang sering muncul ketika Anda lupa minum obat. Gunakan obat ini sesuai dengan dosis yang disarankan oleh dokter. Dosis yang berlebihan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius.
Artikel terkait: