Dulcolax suppositoria adalah obat yang digunakan sebagai obat pencahar untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Dulcolax suppositoria mengandung bisacodyl, obat yang termasuk stimulan laxative yaitu obat yang merangsang motilitas usus terutama usus besar. Berikut ini adalah informasi lengkap dulcolax suppositoria yang disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama.
pabrik
Boehringer ingelheim
golongan
Obat ini digolongan ke dalam kategori obat bebas terbatas, dengan lambang bulatan berwarna biru. Artinya, obat ini bisa diperoleh tanpa resep dokter di apotek atau toko-toko obat berijin resmi.
kemasan
Dulcolax suppositoria dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- Dos 1 x 5 suppositoria 10 mg
- Dos 10 x 5 suppositoria 10 mg
Tersedia juga dulcolax paed suppositoria 5 mg, dan dulcolax tablet 5 mg.
kandungan
tiap kemasan dulcolax suppositoria mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
- Bisacodyl 10 mg / suppositoria
Sekilas tentang zat aktif (nama generik)
Bisacodyl adalah obat pencahar (laxative) yang digunakan untuk mengatasi sembelit atau konstipasi. Obat ini adalah derivat trifenil metana yang termasuk obat pencahar jenis stimulan motilitas usus.
Mekanisme kerja bisacodyl adalah dengan merangsang saraf enterik sehingga menyebabkan kontraksi kolon (usus besar). Seperti obat stimulan laxative lainnya, obat ini terutama berfungsi untuk mengosongkan usus besar.
Indikasi
Kegunaan dulcolax suppositoria (bisacodyl) adalah untuk mengatasi sembelit atau konstipasi, dan untuk mengosongkan perut sebelum prosedur operasi, colonoscopy, endoscopy, x-ray, atau prosedur pada usus lainnya.
Kontra indikasi
- Jangan digunakan untuk penderita yang mengalami reaksi hipersensitivitas/alergi terhadap bisacodyl.
- Hindarkan juga pemakaian obat ini pada bedah perut akut, penderita obstruksi usus, obstruksi ileus, perforasi usus, toksik kolitis, toksik megakolon, inflammatory bowel disease akut, apendisitis, dan dehidrasi berat.
Efek Samping
Berikut adalah beberapa efek samping dulcolax suppositoria (bisacodyl) yang mungkin terjadi :
- Efek samping yang sering terjadi akibat pemakaian obat yang mengandung bisacodyl termasuk dulcolax suppositoria adalah terjadinya gangguan pada saluran pencernaan seperti rasa tidak nyaman atau kram perut.
- Pada penggunaan jangka panjang, obat ini dapat menyebabkan diare dan efek samping yang terkait diare seperti hipokalemia. Namun pada kondisi tertentu, penggunaan obat ini untuk dalam jangka panjang kadang dilakukan, tetapi harus di bawah pengawasan dokter atau ahli terkait.
- Sediaan suppositoria bisa menyebabkan iritasi lokal, terutama pada pasien yang peka terhadap polyethylene glycol (PEG).
Penggunaan oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan bisacodyl kedalam kategori B dengan penjelasan sebagai berikut :
penelitian pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tapi studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil tidak menunjukkan resiko pada janin di trimester berapapun.
Penggunaan obat ini selama hamil, hanya boleh jika benar-benar dibutuhkan. Sebaiknya dilakukan perubahan pola makan terlebih dahulu, misalnya lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat.
Jika perubahan pola makan seperti di atas tidak memberikan hasil memuaskan, obat pencahar mungkin diperlukan. Sebaiknya dipilih obat pencahar jenis pembentuk massa tinja seperti metilselulosa, atau pencahar osmotik, seperti laktulosa terlebih dahulu. Jika benar-benar diperlukan obat pencahar stimulan seperti bisacodyl atau senna dapat digunakan.
Bisacodyl tablet atau supositoria telah banyak digunakan selama masa hamil tanpa adanya bukti terjadinya relaksasi uterus. Obat ini termasuk obat yang diabsorpsi minimal, oleh karena itu resiko terhadap janin dianggap rendah.
perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan dulcolax suppositoria, adalah sebagai berikut :
- Penggunaan obat-obat pencahar termasuk dulcolax suppositoria (bisacodyl) pada anak-anak sebaiknya dihindari, kecuali telah diresepkan oleh dokter yang mengetahui dengan pasti kondisi anak tersebut. Perlu diketahui bahwa, frekuensi buang air besar yang jarang sangat biasa pada bayi. Hal ini karena bayi masih mengkonsumsi jenis makanan dengan sedikit variasi (misalnya, hanya susu saja) atau kurangnya asupan cairan dan makanan berserat. Jika peningkatan pemberian cairan dan makanan berserat tidak memberikan hasil memuaskan, obat pencahar osmotik seperti laktulosa atau obat pencahar pembentuk massa tinja seperti metilselulosa bisa dipilih.
- Untuk mendapatkan efek obat yang cepat, gunakan obat ini saat perut kosong.
- Tidak ada data bisacodyl diekskresikan ke dalam air susu ibu (ASI).
interaksi obat
- Jangan menggunakan dulcolax suppositoria (bisacodyl) setidaknya 1 jam setelah penggunaan obat-obat antasida, susu atau produk-produk yang mengandung susu.
Dosis dulcolax suppositoria
Berikut adalah dosis dulcolax suppositoria (bisacodyl) yang lazim digunakan :
- Untuk mengatasi konstipasi/sembelit :
Dewasa, 1 x sehari 10 mg, diberikan pada pagi hari.
Anak < 10 tahun, 1 x sehari 5 mg.
- Untuk pengosongan usus sebelum prosedur radiologi dan bedah :
Dewasa : tablet 10 mg diberikan sebelum tidur malam selama 2 hari sebelum prosedur. Jika diperlukan bisa ditambahkan suppositoria 10 mg, 1 jam sebelum prosedur.
Dosis anak : bisa diberikan setengah dosis dewasa.
Terkait
- Merk-merk obat dengan kandungan bisacodyl