Dutasteride merupakan salah satu jenis obat yang digunakan sebagai terapi gangguan prostat yang dinamakan hiperplasia prostat jinak. Obat ini termasuk dalam golongan penghambat 5 alfa reduktase yang berfungsi memblokade enzim yang mengubah testosterone menjadi dihidrotestosteron atau DHT. Obat ini juga termasuk antiandrogen dengan menghambat pembentukan hormon.
Obat dutasteride pertama kali digunakan pada tahun 2001 dan dipromosikan sebagai terapi gangguan prostat pada beberapa negara di Asia seperti Jepang dan Korea Selatan, meskipun obat ini belum digunakan di Amerika Serikat.
Sebagai golongan penghambat 5 alfa reduktase, obat ini dapat mencegah perubahan testosterone ke dihidrotestosteron. Enzim ini sendiri terdiri dari 2 tipe, tipe pertama berfungsi sebagai sirkulasi 1/3 DHT, sedang tipe kedua ditemukan di organ prostat, epididimis, da folikel rambut berfungsi pada 2/3 sirkulasi DHT.
Dihidrotestosteron merupakan salah satu androgen yang berperan pada pembesaran kelenjar prostat. Semakin besar prostat diakibatkan bertambahnya volume DHT. Sehingga obat ini dapat menghambat pembentukan DHT dalam kerja 2 tipe reduktase di atas. Dutasteride tidak mengikat reseptor androgen.
Mengenai Dutasteride
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Kapsul
Kandungan:
Obat terapi gangguan prostat
Manfaat Dutasteride
Obat dutasteride digunakan sebagai terapi antara lain:
- BPH (Benign Prostate Hiperplasia)
Penyakit BPH sering terjadi pada laki-laki berusia di atas 50 tahun. Rentannya penyakit di usia tersebut dapat dilihat dai hasil pemeriksaan PSA untuk penunjang diagnosis pada penyakit BPH. Hingga saat ini penyebab terjadi Benign Prostat Hyperplasia masih belum diketahui secara pasti. Munculnya penyakit BPH adalah terkait bertambahnya usia dan keseimbangan hormon androgen yang membantu kinerja kelenjar prostat yang berkurang. Gejala yang timbul pada BPH secara mayoritas merupakan gangguan kemih yang meliputi:- Sulit untuk mengeluarkan air kencing (mengedan)
- Pancaran air kencing yang lemah
- Membutuhkan waktu yang lama untuk mengeluarkan air kencing
- Urinasi yang tidak puas atau terasa masih ada sisa
- Sering merasa ingin kencing pada malam hari
- Rambut Rontok Pada Pria
Rambut tumbuh dari kepala kulit manusia yang berfungsi sebagai pelindung kulit kepala dan sebagai penampilan. Rambut dapat ditata sedemikian rupa sehingga cocok dengan bentuk kepala dan keiinginan. Pada kulit kepala, akar rambut (hair papila dan hair bulb) tumbuh memanjang hingga keluar membentuk helai panjang berwarna hitam atau pirang sesuai genetik seseorang. Terjadinya kerontokan rambut terutama pada pria biasanya diakibatkan oleh:- Genetik
- Hormon
- Usia
- Penggunaan produk penata rambut
- Penyakit
- Terapi Hormon Transgender
Obat dutasteride juga digunakan sebagai hterapi hormon pada wanita transgender melalui kombinasi hormon estrogen dan obat antiandrogen lainnya seperti spironolactone - Hirsutism
Hirsutisme merupakan kondisi kelainan pertumbuhan rambut yang berlebih pada tubuh. Tumbuhnya rambut yang berlebih terjadi pada daerah yang biasa tidak ditumbuhi rambut atau hanya ada rambut yang minimal. Kondisi ini tidak hanya sebatas kelainan dermatologis, tetapi ini sangat berkaitan dengan suatu penyakit yang terjadi di dalam tubuh
Dosis dan cara pemberian Dutasteride
Obat dutasteride tersedia dalam bentuk kapsul 0,5 mg.
Obat ini dikonsumsi sebanyak 1 kali sehari dengan dosis 0.5mg atau dapat diberikan bersamaan sebagai monoterapi atau kombinasi dengan tamsulosin 0,4 mg sekali sehari.
Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.
Efek samping Dutasteride
Dari hasil penelitian oleh Food and Drugs Administration (FDA), obat dutasteride dapat meningkatkan resiko kanker prostat. Namun kasus ini sangat jarang sekali terjadi meskipun FDA telah menginformasikan efek samping berat yang timbul.
Efek samping lainnya yang dapat ditimbulkan selama penggunaan obat dutasteride antara lain:
- Disfungsi seksual seperti libido, ejakulasi dini, disfungsi ereksi
- Pembesaran payudara
- Penurunan jumlah air mani
- Impotensi
- Depresi
- Sakit kepala
Interaksi Dutasteride
Obat dutasteride dapat menimbulkan interaksi apabila digunakan bersamaan dengan obat lain seperti:
- Penghambat alfa adregenik seperti terazosin atau tamsulosin
- Penghambat kalsium channel, seperti verapamil atau diltiazem dapat meningkatkan kadar obat dutasteride
- Penghambat Cytochrome P450 3A
Perhatian khusus sebelum mengonsumsi Dutasteride
Informasi penting yang perlu diketahui sebelum mengonsumsi obat dutasteride yaitu:
- Melakukan pemeriksaan Prostate Specific Antigen atau PSA secara rutin 3 bulan sekali selama pemberian terapi
- Tidak boleh diberikan pada pasien kanker prostat
- Tidak boleh diberikan pada ibu hamil, beresiko gagal janin
- Tidak boleh mendonor darah selama mengonsumsi obat dutasteride