Pada tahun 2015, teknologi seluler telah sepenuhnya mengambil alih kehidupan kita. Kebanyakan orang menghabiskan begitu banyak waktu dengan smartphone, tablet, dan perangkat mereka. Terkadang kita lupa bahwa dulu ada saat-saat dimana gadget-gadget tersebut tidak ada.
Tetapi dengan semakin banyaknya gadget yang terus-menerus ditambahkan ke dalam kehidupan kita, banyak orang di seluruh dunia telah berusaha memastikan apakah perangkat-perangkat itu benar-benar aman bagi kesehatan kita, tidak hanya ketika berbicara tentang postur yang buruk ketika menggunakan perangkat tersebut, tetapi juga ketika berbicara tentang efek radiasi pada tubuh.
Apakah radiasi yang dipancarkan dari perangkat seluler benar-benar membahayakan tubuh manusia? Sekelompok ilmuwan biologi dan kesehatan dari seluruh dunia sedang mencoba untuk menemukan bukti yang kuat mengenai dampak dari smartphone pada kesehatan, agar masyarakat luas bisa mendapatkan informasi yang akurat mengenai hal ini.
Apa itu Energi Radio Frekuensi?
Mungkin Anda pernah mendengar bahaya radiasi yang dipancarkan oleh smartphone, bahaya tersebut dimulai dari gangguan tidur hingga kerusakan otak.
Apakah hal tersebut benar? Sebelum membahas bahaya radiasi smartphone Anda, perlu dibahas mengenai apa itu energi dari radiofrekuensi (radiasi) yang dihasilkan oleh smartphone dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan manusia
Radiofrekuensi adalah suatu bentuk dari Radiasi elektromagnet. Radiasi elektromagnet sendiri dikelompokan kedalam 2 kategori: gelombang radiasi terinoisasi (seperti gelombang x-ray,radon dan sinat cosmic) dan gelombang radiasi non-ionisasi (seperti gelombang radio dan gelombang wifi).
Kekuatan panjang gelombang berpengaruh terhadap penetrasinya pada tubuh manusia. Semakin pendek panjang gelombangnya, maka semakin berbahaya gelombang tersebut pada tubuh.
Gelombang radiasi terionisasi seperti sinar X memiliki panjang gelombang yang pendek sehingga gelombang ini berbahaya jika dipaparkan terus menerus pada tubuh.
Sebaliknya gelombang radiasi non-ionisasi seperti pada handphone memiliki panjang gelombang yang panjang, sehingga menimbulkan efek yang sedikit pada tubuh manusia.
Efek Blue Light dari layar smartphone pada kesehatan mata
Selain gelombang radiasi yang dipancarkan melalui bagaimana smartphone terhubung dengan smartphone lain (wifi, jaringan telepon, infrared), masih ada kekhawatiran mengenai efek radiasi yang dipancarkan oleh layar smartphone terhadap kesehatan mata.
Blue light pada dari layar smartphone dipercaya bisa menyebabkan kerusakan sel-sel mata, tapi apa itu blue light? Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang blue light.
- Blue light bisa dilihat dimana saja, mulai dari cahaya matahari hingga bohlam LED, memancarkan blue light.
- Mata manusia tidak terlalu baik dalam menyaring blue light, sehingga blue light langsung masuk ke daerah belakang mata yang dikenal dengan sebutan retina.
- Blue light yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada reitna.
- Blue light berperan dalam mengatur pola circadian pada tubuh manusia. Pola ini adalah pola yang mengatur mengapa manusia bisa terjaga di siang hari dan mengantuk di malam hari. Namun paparan blue light yang berlebihan dapat mengganggu pola circadian sehingga membuat seseorang insomnia.
Bagaimana efek radiasi smartphone terhadap tubuh manusia?
Tubuh manusia dapat menyerap energi yang dihasilkan dari radiasi dari gelombang yang terionisasi seperti sinar X dan dapat memicu terjadinya kanker. Namun apakah dampak yang dapat disebabkan oleh tubuh jika menyerap energi dari gelombang non-ionisasi? Berikut akan dibahas penjelasannya :
-
Meningkatkan suhu tubuh
Satu-satuya efek dari radiasi smartphone yang bisa dibuktikan adalah adanya peningkatan suhu tubuh. Namun hal ini juga tidak terjadi secara sistemik, artinya peningkatan suhu tubuh hanya terjadi pada daerah tempat smartphone tersebut diletakan. Contohnya saat menelpon, telinga akan terasa panas.
-
Mengganggu metabolisme glukosa
Terdapat beberapa teori bahwa saat seseorang mengangkat telpon dan meletakan smartphonenya pada telinga, secara tidak langsung, radiasinya dapat mengganggu fungsi otak dengan cara mengacaukan metabolisme glukosa pada otak.
Namun hal ini belum memiliki landasan ilmiah yang kuat, sehingga masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.
-
Mengganggu aliran darah pada otak
Seperti pada kasus gangguan metabolisme, efek smartphone pada aliran darah juga hanya merupakan teori, karena kebenerannya blm bisa dibuktikan sepenuhnya.
Apakah anak-anak memiliki resiko lebih besar untuk mengalami efek samping yang ditimbulkan oleh radiasi dari smartphone dibandingkan orang dewasa?
Ada 2 hal yang mendasari pertanyaan ini, yang pertama yaitu seperti yang kita ketahui bahwa sistem pertahanan tubuh seorang anak tidak sekuat orang dewasa, sehingga kemungkinan mereka untuk memiliki masalah kesehatan lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa.
Yang kedua adalah walaupun gelombang radiasi yang dihasilkan oleh smartphone hanyalah gelombang non-ionisasi, tetapi dalam jangka panjang, bisa terjadi penumpukan radiasi dalam tubuh seorang anak yang mungkin bisa menimbulkan dampak bahaya.
Mungkin 2 hal tersebut masuk akal, namun dari hasil penelitian, belum ada bukti bahwa anak-anak beresiko lebih besar daripada orang dewasa.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.