Pengaruh Sering Selfie pada Penuaan Dini Kulit

Dipublish tanggal: Agu 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Pengaruh Sering Selfie pada Penuaan Dini Kulit

Bagi Anda yang merupakan para pecinta selfie mungkin mulai sekarang harus berhati-hati. Mehreen Baig, seorang beauty blogger yang berasal dari Inggris, mengatakan bahwa kesukaannya terhadap foto selfie ternyata memberikannya efek yang mengecewakan bagi kesehatan kulit wajahnya. 

Bagaimana hal itu bisa terjadi ? Simak penjelasannya lebih lengkap berikut ini.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Pekerjaannya sebagai seorang beauty blogger mengharuskannya melakukan foto selfie sebanyak mencapai lima puluh kali sehari. Dimana berarti ia bisa berfoto selfie sebanyak hingga 350 kali dalam seminggu, yang kemudian ia upload ke berbagai akun media sosialnya. 

Jumlah tersebut dapat terbilang tidak biasa.

Ia menganggap bahwa adanya sinar biru yang dipancarkan oleh layar handphone nya dapat mengakibatkan timbulnya garis halus atau kerutan di wajahnya. Selain itu, pori-pori kulit juga bisa semakin besar serta akan menimbulkan lingkar hitam yang ada di bawah area mata.

Untuk memastikan anggapannya tersebut di atas, Baig berkonsultasi ke ahli dermatologis setempat yang bernama Simon Zokaie.

Ahli dermatologis tersebut kemudian menjelaskan adanya 3 faktor utama yang menyebabkan kulit mengalami penuaan, yaitu radiasi UV matahari, polusi dan cahaya HEV. 

Tiga faktor tersebut dapat mengakibatkan panas dan peradangan di kulit, yang kemudian menyebabkan produksi radikal bebas menjadi berlebihan. Perlu Anda ketahui juga bahwa radikal bebas merupakan faktor utama penyebab kulit rusak.

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Zokaie juga mendukung klaim tersebut setelah melakukan berbagai macam tes pada kondisi kesehatan kulit Baig. 

Zokaie juga menyatakan jika kerusakan yang terjadi pada kulit wajah beauty blogger ini diakibatkan karena paparan langsung sinar HEV dari layar smartphone dan laptopnya ke kulit wajahnya.

Sinar HEV

HEV atau singkatan dari High Energy Visible Light merupakan radiasi yang biada dihasilkan dari layar komputer, handphone dan TV. Oleh beberapa peneliti, pancaran sinar biru ini dinyatakan berbahaya dan tingkat bahayanya sama dengan radiasi dari sinar UV matahari. 

Walaupun dampak pastinya belum dapat dijelaskan lebih, para peneliti ini meyakini apabila sinar HEV bisa terserap dalam kulit dengan lebih dalam jika dibandingkan dengan sinar UV. HEV juga dapat menimbulkan kerusakan pada bawah lapisan kulit.

Masih banyak yang ragu akan kredibilitas penemuan Zokaie dan Baig.

Founder serta direktur medis Wall Street Dermatology bernama Julia Tzu termasuknya. Julia mengatakan jika belum adanya bukti penelitian serta bukti medis yang cukup mengenai topik sinar kasat mata dan radiasi inframerah yang menyebabkan formasi reaktif dari oksigen. 

Tidak hanya dari kamera selfie. Tzu berpendapat,radiasi sinar matahari merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam terjadinya penuaan kulit. Dimana hal tersebut sebenarnya juga andil dalam kesimpulan penelitian (Zakoie).

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Julia juga menyatakan apabila data penelitian itu benar, akan masuk akal jika berasumsi sinar matahari yang jauh lebih intens, akan lebih mengkhawatirkan dibandingkan sinar pancaran layar handphone serta layar komputer. 

Proses terjadinya penuaan dini pada pecinta selfie bisa dihubungkan dengan akumulasi lamanya paparan sinar matahari, hal ini karena belum ada bukti nyata dari pendapat tentang faktor utama penyebab penuaan kulit tersebut adalah layar handphone.

Kemudian, ada juga ahli dermatologis drpimplepopper.com bernama Sandra Lee, sependapat dengan Julia Tzu. Sandra mengatakan, anggapan beauty blogger tadi harus lebih ditelaah dengan kontekstual. 

Sandra Lee mengungkapkan, radiasi sinar UV A dan UV B yang mengakibatkan terjadinya penuaan dini dan flek hitam di kulit, juga meningkatkan risiko kanker kulit

Meskipun layar handphone melepaskan jenis radiasi HEV, akan tetapi belum ditemukan bukti nyata manakah faktor utama penyebab masalah kulit itu, apakah hanya radiasi UV, pancaran HEV ataukah kombinasi kedua faktor tersebut.

Jadi, radiasi sinar matahari memang lebih merusak jika dibandingkan dengan layar handphone. Klaim kerusakan kulit yang terjadi akibat paparan sinar dari layar handphone belum ditemukan bukti ilmiah dan medisnya, sehingga masih berupa dugaan saja.

Namun, guna menghindari terjadinya resiko kerusakan kulit tersebut, para ahli dermatologis menyarankan Anda untuk selalu menggunakan tabir surya atau sunscreen yang melindungi kulit Anda dari bahaya radiasi. 

Juga termasuk penggunaan serum antioksidan wajah dengan kandungan vitamin A dan C tiap malam yang akan bekerja aktif sebagai lapisan protektor ekstra dari dalam kulit Anda.

4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Arjmandi, Najme & Faraz, Mehdi & Mortazavi, Ali Reza. (2018). Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles?. Journal of Biomedical Physics and Engineering. 8. 10.31661/jbpe.v0i0.599. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/327536589_Can_Light_Emitted_from_Smartphone_Screens_and_Taking_Selfies_Cause_Premature_Aging_and_Wrinkles)
Aesthetic effects- Wrinkles/premature aging of skin. World Health Organization (WHO). (https://www.who.int/tobacco/healthwarningsdatabase/aesthetics_skin/en/)
Can Light Emitted from Smartphone Screens and Taking Selfies Cause Premature Aging and Wrinkles? . National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/30568934)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app