KB atau Keluarga Berencana merupakan suatu program kesehatan yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang sehat dengan membatasi jumlah kelahiran. Program KB bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah penduduk. Pertumbuhan yang seimbang pada masyarakat membantu ekonomi dan kualitas setiap keluarga.
Pilihan KB ditentukan sesuai proses usai kehamilan ibu, kelainan persalinan, dan rencana yang diinginkan keluarga untuk membatasi kehamilan tanpa menganggu aktivitas seksual. Penggunaan KB tentu memiliki efek samping yang berbeda bergantung pada jenisnya.
Booking Klinik Birth Control (Kontrasepsi) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket birth control (kontrasepsi) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Jenis metode kontrasepsi
Program KB pada keluarga dilakukan dengan metode kontrasepsi yang diberikan. Pil KB daat diberikan sesuai usia dan masa kehamilan.
Terdapat 6 jenis metode kontrasepsi yang dapat diberikan, antara lain:
1. Hormonal
KB hormon memilik cara kerja mengentalkan cairan lendir di serviks sehingga menghambat sel sprema pada transportasi gamet ke tuba falopi di organ wanita. KB hormonal terdiri dari hormonal kombinasi dan progestin. KB hormonal dapat berupa pil harian atau dengan suntikan bulanan. Kontrasepsi progestin dapat digunakan pada masa perimenopause yaitu sekitar usia 40 hingga 50 tahun.
2. Implan
Pemberian KB implan berfungsi untuk menekan ovulasi sel telur dan mengurangi transportasi sperma yang melaju ke sel telur.
3. Barrier (penghalang)
Metode barrier berfungsi untuk membatasi pertemuan sperma dan sel ovum. Metode barrier yang dapat diberikan antara lain kondom, diafragma, busa, dan penutup serviks. Metode ini sangat dipilih untuk mengurangi penularan penyakit seksual.
4. IUD (AKDR)
IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim merupakan kontrasepsi jangka panjang dengan metode pemasangan cooper T pada mulut rahim untuk menghalang masuknya sperma ke dalam tuba falopi sehingga menghambat hasil konsepsi sel telur. Selain IUD, metode dengan spiral juga sering digunakan. AKDR tidak mempengaruhi ASI dan dapat langsung di pasang setelah persalinan.
Booking Klinik Birth Control (Kontrasepsi) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket birth control (kontrasepsi) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
5. Kontrasepsi mantap
Kontrasepsi mantap (Kontap) berfungsi menghalang transportasi sel sperma ke sel telur sehingga tidak dapat bertemu. Metode ini dengan memotong dan mengikat tuba falopi (tubektomi) pada wanita atau dengan vasektomi pada pria. Kontrasepsi mantap dilakukan dengan teknik operasi. Kontrasepsi ini lebih dipilih bila pasangan tidak ingin memiliki anak lagi.
6. Kontrasepsi darurat (kondar)
Kontrasepsi darurat bertujuan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa pelindung. Pemakaian kontrasepsi darurat biasa digunakan pada korban pemerkosaan, terlambat mengonsumsi pil KB, AKDR terlepas (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), atau penggunaan kondom yang salah.
Pemberian kontrasepsi darurat dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan tingkat kehamilan. Beberapa ciri kontrasepsi darurat adalah AKDR-Cu, pil kombinasi, dan pil progestin. Pemasangan kontrasepsi darurat biasanya diberikan dalam waktu 5 hari setelah hubungan seksual.
Efek samping penggunaan KB
Pemakaian kontrasepsi dapat menyebabkan efek samping yang menganggu beberapa bagian tubuh. Efek samping yang sering terjadi yaitu:
1. Nyeri perut
Sakit pada perut sering menjadi keluhan pada wanita terutama pada pemasangan KB IUD. KB IUD berpotensi menyebabkan nyeri perut yang disebabkan oleh infeksi karena IUD yang tidak diganti secara berkala. Penggunaan KB hormonal juga memiliki efek samping berupa nyeri perut.
2. Mual muntah
Kondisi mual muntah dapat disebabkan pengaruh efek samping pada kontrasepsi hormonal dan kontrasepsi darurat terutama 2 jam pertama.
Booking Klinik Birth Control (Kontrasepsi) via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket birth control (kontrasepsi) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
3. Bercak darah (spotting)
Bercak darah dapat ditemukan di pakaian dalam yang disebabkan oleh penggunaan IUD atau pada kontrasepsi darurat.
4. Nyeri setelah Operasi Kontrasepsi mantap
5. Sakit kepala atau pusing
Rasa sakit kepala atau pusing dapat terjadi pada pemberian kontrasepsi hormonal kombinasi dan progestin.
6. Libido menurun
Gangguan pada hasrat seksual dapat terjadi setelah pemberian kontrasepsi hormonal kombinasi seperti suntikan depo medroksiprogesteron atau pil.
7. Gangguan haid
Gangguan sangat khas terjadi setelah pemasangan IUD.
8. Keputihan
Keputihan sering terjadi akibat infeksi rahim karena IUD atau pemasangan kontrasepsi dengan diafragma.
9. Pendarahan banyak (pada pemasangan IUD)
10. ASI berkurang
Kuantitas ASI berkurang pada pemberian kontrasepsi tipe kombinasi dan progestin. Kontrasepsi dengan kondom menjadi pilihan untuk ibu menyusui sekaligus mengurangi infeksi menular seksual.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.