Temulawak sebenarnya masih berasal dari keluarga yang sama dengan kunyit dan jahe, yaitu dari family Zingeberaceae. Sama seperti kunyit, tanaman yang bernama latin Curcuma javanica ini juga dapat menimbulkan efek samping bila dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka waktu panjang. Lantas apa saja efek samping temulawak itu?
Manfaat temulawak bagi kesehatan
Tak berbeda jauh dari kedua saudaranya yaitu jahe dan kunyit, temulawak juga memiliki berbagai manfaat yang baik untuk tubuh. Beberapa di antaranya adalah:
- Antikanker
- Menurunkan kolesterol darah
- Baik untuk kesehatan liver
- Menyembuhkan hepatitis
- Mengatasi gangguan pencernaan
- Meredakan asma atau sesak nafas
- Baik untuk kesehatan ginjal dan penderita diabetes
- Mengatasi rematik
- Menurunkan tekanan darah (hipertensi)
- Sehat bagi jantung
Di samping bersifat antikanker, temulawak juga mengandung agen antidiuretik, antiradang, antioksidan, antihipertensif, anti hepatotoksik, antibakteri, serta antijamur. Lebih lanjut bisa Anda pelajari di sini: 23 Manfaat Temulawak Berdasarkan Kandungannya
Secara umum, temulawak aman bila digunakan dalam waktu pendek, maksimal 18 minggu. Namun, umbi-umbian yang dalam bahasa Inggris disebut javanese turmeric ini, bisa memicu efek samping kalau digunakan dalam jumlah besar atau jangka waktu yang terlalu lama.
Dosis yang masih bisa diterima adalah 500-3000 mg per hari. Namun bagi pasien kanker, dosisnya bisa saja meningkat hingga 8000 mg per hari. Lebih dari itu, maka berpotensi menimbulkan efek samping.
Apa saja efek samping temulawak?
Beberapa Efek samping temulawak yang telah diketahui hingga saat ini adalah sebagai berikut:
1. Memicu iritasi lambung
Walau sebenarnya temulawak baik untuk gangguan pencernaan, namun konsumsi terlalu banyak justru bisa berdampak sebaliknya yakni menimbulkan iritasi pada lambung.
2. Masalah pencernaan
Sebagai reaksi dari iritasi lambung di atas, konsumen temulawak dalam jumlah besar atau jangka panjang juga bisa terkena sembelit atau diare. Bila dibiarkan maka keduanya bisa membuat seseorang mengalami dehidrasi serta gangguan kesehatan lainnya.
3. Detak jantung lebih cepat
Ya memang benar kalau temulawak baik untuk kesehatan jantung, namun bukan berarti kalau Anda boleh makan/ minum terlalu banyak. Konsumsi berlebihan malah dapat membuat detak jantung lebih cepat, khususnya bagi penderita hipertensi. Oleh sebab itu, kalau Anda merasa gelisah atau berdebar-debar usai mengonsumsi temulawak, segera hentikan atau kurang konsumsinya.
4. Mual serta muntah
Selain mengiritasi lambung, Anda mungkin juga akan merasa efek samping temulawak berupa mual atau bahkan muntah, apalagi kalau Anda juga kurang suka dengan rasanya.
5. Memperparah gangguan liver
Mereka yang mengidap gangguan liver dan kantung empedu sebaiknya juga menghentikan penggunaan temulawak. Sama seperti kunyit, temulawak dapat meningkatkan produksi empedu sehingga memperparah kondisi yang sudah ada. Dan bagi Anda yang mengalami batu empedu, konsultasikan lebih dulu pada dokter sebelum mengonsumsi temulawak.
6. Memperparah kerusakan ginjal
Bila jumlah temulawak yang dikonsumsi terlalu banyak, maka ini akan membuat ginjal kewalahan untuk mengatasinya. Sebab jika residu temulawak sampai tertahan sehingga mengendap di dalam ginjal, maka itu dapat membuat fungsi serta kinerjanya menurun. Ada baiknya, Anda selalu minum air putih setiap kali minum/ makan temulawak untuk meringankan beban ginjal terhadap efek samping temulawak.
7. Meningkatkan risiko infeksi kandung kemih
Bila kondisi ginjal terganggu, maka itu otomatis akan memengaruhi kandung dan saluran kemih juga. Karena apa yang ada dalam ginjal, biasanya akan dibuang dan disalurkan melalui saluran kencing. Jadi bukan hanya ginjal saja yang kewalahan dalam mengatasi kandungan zat dari temulawak, namun saluran kemih juga.
8. Obesitas
Sudah bukan rahasia lagi kalau jamu yang mengandung temulawak sering diandalkan orang Indonesia untuk menambah nafsu makan. Akan tetapi, kalau ini dibiarkan, seseorang yang tadinya terlalu kurus bisa mengalami masalah baru pada berat badannya, yaitu obesitas atau overweight.
9. Memicu komplikasi
Kalau Anda mengonsumsi temulawak bersama-sama dengan obat tertentu seperti pengencer darah misalnya, maka bisa-bisa akan muncul komplikasi atau penyakit baru yang lebih kompleks sifatnya. Hal ini dikarenakan temulawak bersifat mengikis lemak darah.
10. Pendarahan
Selain memicu komplikasi penyakit baru, kombinasi konsumsi antara temulawak dan pengencer darah juga bisa menimbulkan pendarahan.
11. Berisiko untuk ibu hamil
Memang belum ada riset lebih lanjut yang membuktikan kalau temulawak kurang aman bagi ibu hamil dan menyusui. Tapi, ada baiknya kalau Anda berhati-hati dan waspada bukan, daripada nantinya harus mengalami efek samping temulawak yang tak diinginkan?
Sebagai pesan terakhir yang bisa kami sampaikan dalam ulasan mengenai efek samping temulawak kali ini adalah, hindari merebus temulawak dalam panci berbahan aluminium. Hal ini dikarenakan zat dalam temulawak bisa berubah menjadi racun kalau sampai dipanaskan bersama dengan bahan tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.