Efisol obat apa?
Efisol adalah obat untuk meredakan infeksi dan perlukaan (lesi) yang terjadi di lapisan mukosa mulut, lidah, gusi dan tenggorokan serta amandel. Obat ini terdiri dari dua jenis sediaan, lozenges (permen hisap) dan liquid (larutan kumur). Bahan aktif utamanya berupa dequalinium yang merupakan antiseptik yang dapat membasmi banyak jenis bakteri dan jamur.
Obat yang diproduksi oleh PT. Novell Pharmaceutical Laboratories ini merupakan jenis obat bebas untuk sediaan lozenges dan termasuk obat bebas terbatas untuk sediaan liquid. Sebagai tambahan informasi berikut kami ulas kegunaan, dosis lazim, efek samping, kontraindikasi, kemungkinan interaksi dengan obat lain serta informasi keamanan Efisol untuk ibu hamil dan menyusui.
Ikhtisar Obat Efisol
Jenis obat | Preparat untuk lesi mulut |
Kandungan | Lozenges: dequalinium, vitamin C; Liquid: dequalinium, thymol |
Kegunaan | Mengobati sariawan, infeksi tenggorokan, infeksi gusi, bau mulut akibat infeksi, serta infeksi amandel |
Kategori | Obat bebas untuk jenis lozenges, dan obat bebas terbatas untuk jenis liquid |
Konsumen | Dewasa |
Kehamilan | Kategori N |
Sediaan | Efisol lozanges dan Efisol liquid |
Mekanisme Kerja
Cara kerja Efisol dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa:
- Dequalinium, merupakan senyawa antimikroba yang dapat membasmi bakteri gram positif dan gram negatif, jemur dan protozoa. Senyawa ini bekerja dengan merusak permeabilitas mikroba dan menyebar keseluruh membran sel. Selain itu juga menginaktivasi sistem enzim mikroba sehingga menyebabkan kematian mikroba.
- Vitamin C, merupakan vitamin yang sangat bermanfaat dalam perbaikan dan pembentukan kolagen dan jaringan ikat sehingga vitamin ini sering digunakan sebagai obat sariawan. Selain itu vitamin C juga dapat membantu memulihkan infeksi yang terjadi dan bertindak sebagai antioksidan, membantu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, serta resisteni terhadap infeksi.
- Thymol, merupakan senyawa phenol yang didapat dari minyak thyme. Senyawa ini sering digunakan sebagai stalisator dalam preparat obat serta juga digunakan sebagai antiseptik, antibakteri dan antijamur.
Manfaat Efisol
Efisol digunakan untuk mengobati infeksi bakteri dan jamur yang terjadi di rongga mulut. Oleh karena itu obat ini dapat digunakan untuk mengatasi sariawan, infeksi tenggorokan, infeksi amandel, infeksi gusi, serta bau mulut yang muncul akibat adanya infeksi di rongga mulut.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di bawah ini tidak boleh menggunakan:
- Orang yang memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
Dosis Efisol
Efisol tersedia dalam bentuk sediaan lozenges dan liquid dengan kekuatan dosis masing-masing seperti berikut:
- Efisol lozenges: tiap tabletnya mengandung dequalinium Cl: 250 mcg dan vitamin C: 25 mcg.
- Efisol liquid: tiap kemasannya mengandung dequalinium Cl: 5 mg dan Thymol : 2,5 mg.
Ingat! Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Atau berdasarkan informasi yang tertera di kemasan obat. Adapun dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:
Dosis Efisol lozanges untuk mengobati infeksi mulut dan tenggorokan
- Dosis dewasa: gunakan 1 tables hisap setiap 3 jam sekali, hisap seperti permen dan jangan di kunyah serta biarkan hingga habis di mulut. Setelah infeksi reda dan gejala membaik gunakan 1 tablet setiap 4 - 5 jam.
Dosis Efisol liquid untuk mengobati infeksi mulut dan tenggorokan
- Dosis dewasa: larutkan 10 - 20 tetes ke dalam segelas air kemudian berkumurlah dengan larutan tersebut, gunakan 2 - 4 kali sehari. Untuk sariawan oleskan langsung pada lesi di mulut tanpa perlu di larutkan.
Petunjuk Penggunaan:
- Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
- Untuk sediaan lozenges atau tablet hisap, konsumsi obat ini dengan cara diemut seperti permen dan jangan dikunyah. Emut obat ini hingga habis di mulut.
- Untuk sediaan liquid perlu dicairkan dahulu dalam segelas air kemudian digunakan untuk berkumur dan setelahnya dikeluarkan lagi dan jangan di telan.
Efek Samping Efisol
Efisol umumnya ditoleransi dengan baik. Namun demikian, ada efek samping yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut:
- Rasa tidak nyaman di lidah.
- Iritasi ringan di tenggorokan.
- Muncul reaksi alergi.
Efek Overdosis Efisol
Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan obat ini baik sediaan lozenges ataupun liquid. Namun penggunaan dosis tinggi tanpa saran dokter mungkin menyebabkan efek overdosis, terutama untuk jenis liquid. Gejala yang mungkin timbul seperti iritasi pada mulut dan tenggorokan. Konsultasikan dengan dokter jika kondisi ini terjadi.
Interaksi Obat
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beritahukan kepada dokter.
Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Efisol, di antaranya:
- Kandungan vitamin C pada Efisol lozenges dapat meningkatkan penyerapan aluminium yang banyak terkandung dalam banyak obat antasida.
- Penggunaan vitamin C dapat menurunkan efektivitas obat warfarin.
Perhatian
Sebelum dan selama menggunakan obat ini, harap perhatikan hal-hal dibawah ini:
- Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan obat ini.
- Penderita gangguan fungsi ginjal dan hati yang parah sebaiknya berhati-hati atau berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
Bolehkah Efisol untuk ibu hamil dan menyusui?
- Belum diketahui apakah bahan aktif pada Efisol dapat memengaruhi kesehatan janin ibu hamil. Oleh karena itu penggunaannya sebaiknya berhati-hati atau konsultasikan dahulu dengan dokter Anda.
- Belum diketahui apakah bahan aktif obat ini dapat terekskresi ke dalam ASI ibu menyusui dan berpotensi membahayakan bayi yang menyusu. Oleh karena itu sebaiknya berhati-hati atau konsultasikan dahulu dengan dokter Anda.
Artikel terkait: