Ejakulasi adalah pengeluaran semen dari penis pada saat orgasme (klimaks seksual). Saat seorang pria terangsang secara seksual, otak akan mengirimkan sinyal ke area genital melalui saraf di tulang belakang untuk membuat otot pelvis berkontraksi.
Pada saat orgasme, getaran dari kontraksi otot mentransport sperma, cairan yang jumlahnya sedikit, dari testis melalui vas deferens.
Vesikula seminalis dan prostat memberikan cairan tambahan untuk melindungi sperma. Campuran sperma dan cairan tadi (semen) keluar menuju uretra ke ujung penis yang disebut ejakulasi (keluar).
Ejakulasi dini adalah suatu kondisi yang terjadi saat pria tidak dapat mengontrol ejakulasi, yang menyebabkan pasangan tidak merasa puas secara seksual.
Ejakulasi dini terjadi bila rentang waktunya 30 hingga semenit dan bahkan bisa terjadi sebelum penetrasi. Berbeda dengan penggambaran pada film porno, waktu rata-rata pria mengalami ejakulasi pada saat berhubungan seksual adalah antara empat hingga lima menit.
Faktor Risiko dan Komplikasi
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan risiko ejakulasi dini antara lain:
Disfungsi ereksi
Pria mungkin mengalami peningkatan risiko mengalami ejakulasi dini jika selalu atau sering mengalami masalah untuk mengalami atau menjaga ereksi. Ketakukan kehilangan ereksi dapat menyebabkan terburu-buru dalam berhubungan seksual baik secara sadar maupun tak sadar.
Stres
Stres dapat menyebabkan ejakulasi dini, karena membatasi kemampuan untuk tenang dan fokus selama berhubungan seksual.
Terjadinya ejakulasi dapat menyebabkan masalah di kehidupan pribadi, seperti:
Stres dan masalah hubungan.
Masalah kesuburan
Ejakulasi dini dapat menyebabkan kesulitan dalam kesuburan pada pasangan yang ingin memiliki anak tetapi ejakulasi tidak terjadi di dalam vagina.
Penyebab
Penyebnya masih belum dipastikan. Namun, aktivitas zat kimia di otak bisa menjadi penyebabnya. Pria yang memiliki serotonin dengan kadar rendah di otak biasanya mengalami waktu yang singkat untuk mengalami ejakulasi. Faktor emosional juga dapat berpengaruh antara lain:
- Stres
- Depresi
- Perasaan bersalah
- Masalah dalam hubungan
Selain itu, terdapat faktor penyebab biologis yang berhubungan dengan ejakulasi dini, yaitu:
- Kadar hormon yang tidak normal
- Kadar zat kimia dalam otak (yang disebut neurotransmiter) yang tidak normal
- Peradangan dan infeksi pada prostat atau uretra
- Sifat bawaan
Kadang kala ejakulasi dini dapat terjadi pada pria yang mengalami disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi adalah kondisi saat penis tidak lagi cukup kuat untuk berhubungan seksual.
Pria yang khawatir dapat kehilangan ereksi dan memiliki kebiasaan terburu-buru untuk ejakulasi, yang merupakan kebiasaan yang sulit disembuhkan.
Mengobati disfungsi ereksi dapat menghilangkan ejakulasi dini. Beberapa obat dapat dikonsumsi seperti Viagra (sildenafil citrate), Cialis (tadalafil) atau Levitra (verdenafil HCl), dapat membantu pria tetap mengalami ereksi.
Diagnosis
Dokter akan menanyakan tentang kehidupan seksual, riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik. Jika seseorang mengalami ejakulasi dini dan kesulitan mengalami dan menjaga ereksi, dokter akan melakukan tes darah untuk mengecek kadar testosteron atau melakukan pemeriksaan lain.
Penanganan ejakulasi dini
Penanganan Perilaku
Terapi untuk penderita ejakulasi dini dapat dilakukan dengan melakukan masturbasi sejam atau dua jam sebelum berhubungan seksual sehingga seseorang dapat menunda ejakulasi selama berhubungan seksual.
Dokter juga akan menyarankan untuk menghindari berhubungan seksual untuk beberapa waktu dan fokus melakukan hubungan seksual lain sehingga dapat menghilangkan tekanan.
Kondom
Pemakaian kondom dapat mengurangi sensitvitas penis, yang dapat menunda ejakulasi. Kondom yang mengontrol klimaks sudah tersedia di toko obat.
Kondom ini memiliki agen yang menyebabkan rasa kebas seperti benzocainem lidocaine, atau dibuat dari lateks yang lebih tebal. Contoh produknya adalah Trojan Extended, Durex Performax Intense, dan Lifestyles Everlast Intense.
Teknik meremas-berhenti
Dokter akan menyarankan penggunaan teknik meremas-berhenti. Caranya adalah pertama, lakukan aktivitas seksual seperti biasa, termasuk perangsangan pada penis, hingga mulai terjadi ejakulasi.
Lalu, minta pasangan meremas ujung penis hingga kepala penis bergabung dengan batang penis dan tetap meremas hingga beberapa saat hingga keinginan untuk ejakulasi berhenti. Minta pasangan mengulangi proses meremas jika diperlukan.
Obat minum
Beberapa obat dapat menunda orgasme, seperti antidepresan, analgesik dan phosphodiesterase-5 inhibitors. Pengobatan ini dapat berupa resep dokter untuk penggunaan sehari-hari atau penggunaan jika diperlukan dan bisa diresepkan sendiri atau bersama obat lain.
Dok ada yg mau saya tanyakan, seminggu belakngan ini saya sering capek & sesak napas, apalg klo telat makan sesak napasnya makin berasa, mhn pnjelasannya ya Dok, ini gejala apa....TKS