Penyakit eksim atopik atau dermatitis atopik adalah suatu penyakit pada kulit yang menimbulkan rasa gatal. Gatal yang disebabkan oleh inflamasi kronik ini biasanya akibat dari faktor alergi. Faktor eksternal menjadi pemicu utama pada kelainan kulit yang dapat muncul tiba-tiba dan dapat hilang timbul dalam kurun waktu satu bulan.
Penyebab Eksim Atopik
Alergen menjadi penyebab utama munculnya eksim atopik pada beberapa orang. Munculnya kondisi ini tidak terbatas pada usia dan jenis kelamin. Bayi dan balita berpotensi terkena eksim atopik akibat sistem imunitas tubuh yang rendah dan bentuk lesi hiperpigmentasi yang khas.
Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya eksim atopik. Kondisi ini sangat umum terjadi karena faktor- faktor tersebut mudah sekali terpapar dalam kehidupan kita sehari-hari. Berikut faktor yang memicu resiko timbulnya eksim atopik.
- Faktor lingkungan
Rentannya pengaruh lingkungan sangat berpengaruh terhadap meningkatnya eksim atopik. Penyebab paparan dari faktor lingkungan yang paling banyak yaitu timbul akibat asap rokok dan polusi udara - Faktor infeksi
Infeksi bakteri dan jamur yang masuk ke dalam tubuh juga menjadi pemicu timbulnya eksim atopik. Beberapa infeksi penyebab antara lain Streptococcus sp, Staphylococcus aureus, dan Jamur Candida albicans. - Bahan -bahan iritan
Beberapa bahan pakaian atau aksesoris yang digunakan dapat menimbulkan iritasi kulit sehingga muncul peradangan atau eksim. Beberapa bahan iritan yaitu kain wol, kulit binatang, stainless, dan nike. - Faktor imun
Reaksi dari kadar IgE meningkat pada hampir 70% penderita eksim atopik. Paparan alegren yang mencapai kulit merangsang sel B dan Sel T limfosit. Alergen juga mengikat IgE sehingga menimbulkan reaksi histamin dan mediator lainnya di dalam tumbuh yang menimbulkan rasa gatal. - Faktor psikologis
Faktor stres dan depresi meningkatkan potensi eksim atopik yang digejalai dengan gatal. Tetapi hingga saat ini hubungan antar kondisi tersebut masih belum jelas. - Riwayat Keluarga
Munculnya eksim atopik pada anak-anak biasanya muncul dari riwayat keluarga dengan kondisi yang sama atau dari asma.
Gejala Eksim Atopik
Gejala pada eksim atopik muncul pada beberapa daerah kulit seperti wajah, leher, jari tangan, lipat siku, dan kaki. Gejala yang timbul pada eksim atopik antara lain:
- Gatal
Gatal menjadi keluhan awal pada eksim atopik. Gatal dapat hilang timbul dan menetap di satu lokasi. - Kering
Kulit yang gatal semakin lama menjadi kering dan meluas ke sekeliling daerah eksim. - Kulit menjadi tebal
Garukan pada kulit yang gatal akan menimbulkan penebalan di kulit luar disertai melepuh - Kulit menjadi kasar
Gatal dan kering pada eksim atopik sering hilang timbul dalam kurun waktu 1 hingga 2 bulan. Kulit akan menjadi memerah higga gelap yang mengganggu penampilan.
Diagnosis pada Eksim Atopik
Dokter mendiagnosa eksim atopik sesuai standar medis dimana terdapat 2 kriteria yakni kriteria mayor dan kriteria minor yang. Kriteria dari eksim sendiri dapat dilihat dari jenis keluhan, letak keluhan, bentuk luka serta riwayat penyakit sebelumnya.
Skin Prick Test
Pemeriksaan penunjang dengan uji tusuk. Skin prick test merupakan uji alergi yang dapat mendeteksi dan memberikan hasil yang signifikan terhadap alergen yang menyebabkan eksim atopik.
Pencegahan pada Eksim Atopik
Eksim atopik dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu:
- Menghindari faktor iritan seperti memilih bahan pakaian yang halus
- Menggunakan masker saat berpergian
- Mengganti baju saat berkeringat
- Hati-hati dalam penggunaan detergen yang terpapar telapak tangan
- Memilih makanan yang tidak menimbulkan alergi.
- Menjaga kelembaban kulit.
Penanganan pada Eksim Atopik
Prinsip pada pengobatan eksim atopik yaitu mengurangi gejala dan mengobati peradangan kulit.
- Pelembab
Eksim atopik menimbulkan kekeringan pada kulit sehingga dibutuhkan obat pelembab berupa salep atau krim. Beberapa bahan kosmetik yang baik memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga aman saat digunakan. Pelembab lain yang dapat digunakan antara lain Krim hidrofilik urea 10%.
- Kortikosteroid
Pemberian krim atau salep dengan kandungan kortikosteroid bekerja untuk mengurangi inflamasi kulit. Obat kortikosteroid dipilih sesuai tingkat gejala dan keparahan radang di kulit. Pemberiannya harus dipantau guna mencegah komplikasi akibat obat terutama pada bayi dan anak-anak.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?