Apa itu Eksim Herpeticum
Eksim herpeticum adalah infeksi yang biasanya disebabkan oleh virus herpes simplex 1 atau "herpes oral" yang menyebabkan luka yang muncul di sekitar dan di dalam mulut, dan juga dapat muncul di bagian tubuh lain
Mengenai Eksim Herpeticum
Eksim herpeticum mempengaruhi kulit pada orang dengan dermatitis atopik dan penyakit kulit inflamasi lainnya. Infeksi herpeticum eksim dapat menimbulkan masalah yang sangat serius, terutama apabila kuka dapat menyebar ke area kulit yang luas.
Eksim herpeticum adalah komplikasi yang serius dan jarang terjadi. Kondisi ini muncul ketika kulit yang terkena eksim bersentuhan dengan virus herpes. Dan disebabkan oleh kontak dari HSV-1. Lokasi munculnya eksim herpeticum biasanya terjadi pada leher, kepala, dan tengkuk.
Munculnya eksim herpeticum bermula kelompok lepuhan kecil pada kulit yang terjadi pada kulit normal atau di daerah yang terkena eksim atau kondisi kulit lainnya yang meradang. Kelepuhan dapat terus berlanjut selama 7 sampai 10 hari dan dapat menyebar serta mungkin dapat meliputi area wajah dan tubuh yang lebih luas.
Lesi Lepuhan pada awalnya mengandung cairan bening yang kemudian berkembang menjadi nanah. Luka pada kulit dapat sembuh dalam 2 sampai 4 minggu dan jarang menghasilkan bekas luka.
Eksim herpeticum dapat memengaruhi bagian kulit mana pun terutama [ada wajah dan leher.
Apa yang menyebabkan Eksim Herpeticum
Eksim herpeticum terjadi ketika virus herpes menginfeksi area kulit di tubuh. Orang dengan dermatitis atopik lebih rentan terhadap infeksi kulit secara umum, termasuk eksim herpeticum.
Eksim herpeticum juga dapat muncul pada orang yang menderita dermatitis kontak atau dermatitis seboroik. Kondisi Ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak kecil dan mereka yang menderita dermatitis atopik parah.
Virus herpes simplex 1 dapat menyebar melalui kontak kulit ke orang lain.
Eksim herpeticum dapat memengaruhi pria dan wanita dari segala usia tetapi lebih sering terlihat pada bayi dan anak-anak dengan dermatitis atopik. Pasien dengan dermatitis atopik tampaknya memiliki kekebalan yang berkurang terhadap infeksi herpes.
Dermatitis dapat bersifat ringan hingga berat tergantung pada kondisi kulit dan lama gejala. Virus lain yang menimbulkan erupsi yang serupa dengan eksim herpeticum seperti coxsackievirus A16 pada penyakit hand-foot-mouth disease.
Eksim herpeticum lebih baik disebut letusan Kaposi varicelliform ketika kerusakan penghalang kulit bukan karena eksim. Contoh kondisi non-eksim yang rentan terhadap infeksi herpes kronis antara lain:
- Luka bakar
- Pemfigus vulgaris
- Pemfigus keluarga yang jinak
- Limfoma sel-T kulit
- Ichthyosis
Apa saja gejala Eksim Herpeticum
Gejala eksim herpeticum tidak muncul secara singkat setelah terpapar langsung dengan virus herpes genital atau herpes simplex. Biasanya kondisi ini muncul hingga 5 hingga 12 hari sesudahnya.
Gejala yang ditimbulkan berupa:
- Ruam dan lepuhan
Ruam yang menyebabkan lepuh: Lepuh muncul dalam satu kelompok dan dapat menutupi area yang luas. - Gatal hingga berdarah
Lepuh pada luka dapat pecah dan terasa gatal atau sakit, menangis, berdarah, atau memiliki nanah atau cairan kuning di dalamnya. - Demam dan kelelahan
Penderita akan merasakan ketidaknyamanan pada tubuh terutama saat beraktivitas sehari-hari. Selain itu terdapat pembengkakan kelenjar getah bening, demam, menggigil, dan kelelahan.
Apusan virus dan bakteri (swab) pada luka di kulit dapat diambil untuk menilai adanya infeksi. Luka eksim herpeticum juga dapat terinfeksi bakteri, yang dikenal sebagai infeksi sekunder dan sering sekali terjadi akibat higienitas serta pengobatan yang buruk.
Bagaimana cara mencegah Eksim Herpeticum?
Cara terbaik untuk mencegah eksim herpeticum adalah menjaga agar gejala eksim tetap terkendali dan mengambil langkah-langkah untuk menghindari paparan infeksi HSV-1 atau HSV-2.
Cara pencegahan tersebut berupa:
- Kenali pemicu eksim
- Menjaga kulit agar tetap lembab, seperti mandi setiap hari dan menggunakan body lotion.
- Hindari menggaruk kulit, terutama pada bekas infeksi.
- Gunakan obat-obatan eksim seperti yang diresepkan oleh dokter: Ini mungkin oral maupun krim untuk kulit.
- Hindari berbagi makanan atau minuman dengan penderita herpes atau infeksi lainnya yang memicu
- Cuci tangan setelah menyentuh kulit yang terkena herpes atau eksim lainnya
- Hindari kontak seksual dengan mereka yang memiliki herpes genital:
- Gunakan kondom saat berhubungan seks guna menghindari kontak seksual yang memicu infeksi.
Bagaimana cara mengobati Eksim Herpeticum?
Obat antivirus, seperti asiklovir atau valasiklovir merupakan obat terpilih dalam kasus eksim yang diserti infeksi herpes atau herpeticum. Obat ini harus diminum selama 10 hingga 14 hari hingga luka membaik. Obat ini tersedia dalam bentuk oral atau injeksi sesuai resep dokter serta kasusnya.
Beberapa kasus parah mungkin memerlukan rawat inap.
Pemberian antibiotik juga diresepkan apabila disangka kasus infeksi juga disertai adanya bakteri yang memicu kelainan kulit.
Met sore dok, saya mau tanya..apa penyebab terjadinya eksim dan bgm proses terjadinya? maaf dok ini bukan keluhan saya tapi utk tugas kuliah. terima kasih