Entecavir adalah obat yang biasa digunakan untuk mengatasi infeksi hepatitis B jangka panjang. Hepatitis B merupakan infeksi pada hati (liver) yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Bila tidak segera ditangani penyakit hepatitis B dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, bahkan sampai memicu gagal hati hingga kanker hati.
Entecavir merupakan antivirus yang termasuk kelas obat penghambat reverse transkriptase nukleosida virus hepatitis B. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah virus hepatitis B dalam tubuh, sehingga gejalanya menjadi lebih ringan.
Perlu diketahui bahwa entecavir bukanlah obat untuk menyembuhkan hepatitis B, tetapi mencegah perkembangan virus agar tidak semakin merusak hati. Obat ini tidak mampu mencegah penyebaran virus ke orang lain, baik lewat kontak seksual maupun kontaminasi cairan atau darah (misalnya dengan berbagi jaruk suntik tidak steril).
Mengenai Entecavir
Golongan
Resep dokter
Kemasan
- Tablet
- Obat cair
Kandungan
Entecavir
Manfaat Entecavir
Entecavir diindikasikan untuk mengobati infeksi virus hepatitis B kronis pada orang dewasa dan anak usia 2 tahun ke atas. Perlu diingat bahwa entecavir tidak dapat menyembuhkan hepatitis, tetapi hanya mencegah risiko kerusakan hati agar tidak semakin parah.
Efek samping Entecavir
Reaksi efek samping obat bisa berbeda-beda pada setiap orang. Hal ini tergantung dari dosis obat, usia, dan sistem imun tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping entecavir yang mungkin muncul antara lain:
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Pusing
- Mual
Jika efek samping berlanjut bahkan memburuk, segera periksakan diri ke dokter.
Dosis Entecavir
Dosis entecavir yang umum diresepkan adalah sebagai berikut:
- Dewasa dan anak usia 16 tahun ke atas: 1 x sehari 0,5-1 mg atau 10-20 ml
- Anak usia 2 tahun ke atas dengan berat badan > 30 kg: 1 x sehari 0,5-1 mg atau 10-20 ml
- Anak usia 2 tahun ke atas dengan berat badan < 30 kg: 1 x sehari 3-20 ml, tergantung berat badan anak
Obat ini sebaiknya diminum saat perut kosong, setidaknya 2 jam setelah makan dan 2 jam sebelum waktu makan berikutnya. Jika Anda menggunakan entecavir berbentuk obat cair, gunakan sendok takar supaya dosisnya tepat.
Interaksi Entecavir
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan entecavir adalah sebagai berikut:
- Ciclosporin atau tacrolimus: meningkatkan kadar entecair dalam darah
- Amikacin, cisplatin, kanamycin, lithium, dan ibuprofen: meningkatkan kadar entecavir dalam darah
- Acyclovir, ampicillin, cefixime, cephalexin, cimetidine, meropenem, valacyclovir, dan probenecid: meningkatkan kadar obat dalam darah
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan entecavir adalah sebagai berikut:
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi tertentu
- Beri tahukan dokter jika Anda memiliki riwayat gangguan ginjal, gangguan hati, atau riwayat transplantasi hati.
- Keamanan entecavir pada anak usia < 2 tahun belum diketahui. Sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum menggunakannya.
- Konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menggunakan entecavir saat hamil.
- Obat ini tidak diperuntukkan untuk ibu menyusui dan pasien HIV yang tidak menjalani pengobatan.
- Jangan menambahkan, mengurangi, atau menghentikan konsumsi entecavir tanpa pengawasan dokter. Alih-alih menyembuhkan, hal tersebut justru bisa memperparah efek samping obat.
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual untuk mencegah penularan hepatitis B dari atau kepada pasangan.
- Hindari berbagi sikat gigi atau alat cukur guna menghindari risiko tertular hepatitis B.
Artikel terkait: