Apakah Epilepsi?
Epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat (gangguan neurologis) di mana aktivitas sel saraf di otak menjadi terganggu, sehingga menyebabkan kejang atau periode perilaku dan sensasi yang tidak biasa, dan terkadang kehilangan kesadaran.
Pada orang yang mengalami epilepsi terjadi gangguan singkat dalam fungsi listrik otak. Hal ini dapat mempengaruhi seluruh otak, yang disebut epilepsi umum, atau hanya sebagian dari otak, yang disebut sebagai epilepsi parsial. Ketika lonjakan kuat aktivitas listrik terjadi, maka akan mempengaruhi kesadaran, pola pergerakan, dan sensasi selama episode tersebut kondisi ini kita namai sebagai seizure (kejang). Secara klinis, epilepsi disebut gangguan kejang (seizure disorder).
Meskipun banyak orang yang mengalami kejang, namun tidak serta merta kita menyebutnya sebagai epilepsi. Karena kejang juga dapat disebabkan oleh berbagai penyebab lainnya, termasuk reaksi obat, kondisi jantung, atau bahkan kurang tidur yang ekstrim.
Penyebab Epilepsi
Epilepsi dapat mulai pada usia berapa pun, tetapi paling sering dimulai pada masa kanak-kanak namun jangan samai keliru dengan Kejang Demam
Penyebab epilepsi secara pasti belum diketahui hingga saat ini, meskipun beberapa kasus - terutama yang terjadi pada orang dewasa (bukan masa kanak-kanak) - berhubungan dengan kerusakan otak. Sebagai contoh, epilepsi dapat disebabkan oleh stroke, tumor otak dan cedera kepala berat.
Beberapa penyebab epilepsi adalah disebabkan oleh perubahan dalam otak yang terjadi sebagai akibat dari gen yang diwariskan dari orang tua. Namun pertanyaanya, orang tua dapat dari mana??
Lebih lanjut baca: Penyebab Epilepsi Pada Bayi
Gejala Epilepsi
Sel-sel di otak, yang dikenal sebagai neuron, memiliki sinyal listrik dan berkomunikasi satu sama lain di otak menggunakan mediator kimia. Selama munculnya kejang yang merupakan gejala epilepsi adalah disebabkan oleh adanya lonjakan impuls listrik pada neuron-neuron otak sehingga menyebabkan otak dan tubuh menjadi berperilaku aneh.
Tingkat keparahan kejang dapat berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang hanya mengalami gejala epilepsi berupa perasaan aneh tanpa kehilangan kesadaran, atau hilang kesadaran selama beberapa detik atau menit, sementara yang lain kehilangan kesadaran dan mengalami kejang (gemetar tak terkendali dari tubuh).
Diagnosis Epilepsi
Karena penyebab epilepsi sangat bervariasi, maka riwayat kesehatan untuk mendiagnosis epilepsi adalah salah satu hal penting yang diperlukan oleh dokter.
Meskipun banyak dokter akan mengobati epilepsi semata-mata atas dasar riwayat medis pasien. Tergantung pada jenis epilepsi yang diduga, dokter mungkin melakukan pemeriksaan electroencephalography (EEG), Alat ini berfungsi mencatat gelombang otak dan dapat menunjukkan pola kejang.
Magnetic resonance imaging (MRI), computerized tomography (CT-Scan), pada beberapa kasus juga dapat digunakan sebagai alat diagnostik.
Pengobatan Epilepsi
Pengobatan epilepsi telah begitu bagus selama dekade terakhir. Meskipun masih belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan, epilepsi biasanya dapat dikelola dengan baik dengan pengobatan yang tepat. Jenis pengobatan yang tersedia saat ini antara lain: obat antiepilepsi, operasi, dan terapi stimulator saraf vagus.
Pilihan pengobatan epilepsi akan disesuaikan dengan kondisi pasien oleh dokter yang berkompeten di bidangnya.
Pencegahan Epilepsi
Epilepsi tidak seperti penyakit jantung atau kanker, di mana kebiasaan gaya hidup tertentu dapat mempengaruhi tingkat risiko dan memungkinkan kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Karena epilepsi dapat mempengaruhi siapa saja, dan salah satunya bisa disebabkan oleh kerusakan pada otak maka
Lindungi kepala Anda selalu, yang berarti memakai helm setiap kali naik sepeda, motor, atau naik kuda. Ini berlaku untuk seluruh keluarga, bukan hanya anak-anak saja.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?