Mengatasi kanker payudara dengan obat Epirubicin
Kanker payudara merupakan pertumbuhan dari sel-sel payudara yang tidak terkontrol. Untuk lebih memahami tentang kanker payudara, Anda perlu memahami bagaimana kanker dapat berkembang.
Kanker terjadi sebagai akibat dari mutasi, atau perubahan abnormal, pada gen yang bertanggung jawab untuk mengatur pertumbuhan sel dan menjaga mereka tetap sehat. Biasanya, sel-sel di dalam tubuh menggantikan diri mereka sendiri melalui proses pertumbuhan sel yang teratur, sel-sel baru yang sehat mengambil alih ketika sel-sel yang lama mati.
Namun seiring waktu, mutasi dapat "menghidupkan" gen tertentu dan "mematikan" senyawa lain di dalam sel. Sel yang berubah itu memperoleh kemampuan untuk terus membelah tidak terkendali dan menghasilkan lebih banyak sel dan membentuk tumor.
Nah, pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk mengobati kanker yaitu obat Epirubicin. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai, kegunaan, dosis dan efek samping obat Epirubicin dalam mengatasi kanker payudara. Selamat membaca.
Mengenai Epirubicin
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Injeksi intravena
Kandungan:
Obat golongan anthracyclines
Kegunaan obat Epirubicin
Epirubicin adalah obat kemoterapi anti-kanker ("antineoplastik" atau "sitotoksik"). Obat ini diklasifikasikan sebagai "antibiotik anthracyline antitumor." Epirubicin digunakan untuk mengobati kanker payudara.
Obat ini digunakan sebagai terapi tambahan pada wanita yang telah menjalani operasi dan memiliki keterlibatan kelenjar getah bening. Obat ini juga dapat digunakan sebagai pengganti doxorubicin dalam beberapa keadaan.
Dosis obat Epirubicin
Obat Epirubicin merupakan obat kemoterapi yang diberikan dengan injeksi intravena (IV). Jumlah dosis Epirubicin yang akan Anda terima tergantung pada banyak faktor, termasuk tinggi dan berat badan Anda, keadaan umum atau masalah kesehatan Anda, dan jenis kankernya.
Pemberian dosis obat dan jadwal pemberian obat hanya dapat diberikan berdasarkan anjuran dan resep dari dokter. Berikut dosis obat Epirubicin yang biasa diberikan:
- Dosis obat Intravena untuk leukimia akut, limfoma, mieloma multipel, tumor padat. Dewasa: Sebagai agen tunggal: 60-90 mg / m2 setiap 3-4 minggu. Dapat membagi dosis lebih dari 2-3 hari jika diinginkan. Bisa diberikan sebagai suntikan selama 3-5 menit atau sebagai infus hingga 30 menit. Maksimal (batas dosis kumulatif total): 0,9-1 g / m2. Untuk perawatan paliatif: 12,5-25 mg / m2 satu kali seminggu.
- Dosis obat Intravena untuk pengobatan tambahan untuk kanker payudara. Dewasa: Dosis awal yang dianjurkan: 100-120 mg / m2. Dosis dapat diberikan sebagai dosis tunggal pada hari 1 atau dalam 2 dosis yang dibagi sama rata pada hari 1 dan 8 dari setiap siklus 28 hari. Ulangi selama 6 siklus. Dosis awal yang lebih rendah dapat dipertimbangkan pada pasien dengan depresi sumsum tulang yang sudah ada sebelumnya.
Obat Epirubicin merupakan obat yang mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang luas dan melepuh jika keluar dari pembuluh darah vena. Perawat atau dokter yang memberikan obat ini harus dilatih dengan baik. Jika Anda melihat kemerahan atau pembengkakan pada tempat penyuntikan saat Anda menerima obat Epirubicin, segera beri tahu dokter atau petugas kesehatan Anda.
Simpan dan letakkan obat pada tempat yang sejuk atau pada suhu ruangan. Hindari paparan langsung sinar matahari serta jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Periksa dan perhatikan selalu tanggal pemakaian sebelum menggunakan obat tersebut
Efek samping obat Epirubicin
Seiring dengan efek obat yang digunakan, setiap obat-obatan dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan, yang kadang-kadang menimbulkan efek yang serius. Namun, setiap orang umumnya dapat menimbulkan reaksi yang berbeda-beda terhadap dosis obat yang sama.
Seperti halnya dalam penggunaan obat Epirubicin yang juga memiliki beberapa efek samping, sebagai berikut:
- Myelosupresi
- Kardiotoksisitas
- Alopoecia atau kebotakan
- Mukositis
- Hiperpireksia
- Kelesuan
- Amenorea
- Mual dan muntah
- Diare
- Demam
- Ruam
- Perubahan kulit
- Anoreksia
- Anafilaksis
- Fotosensitifitas
- Menopause dini
- Hiperpigmentasi kulit dan kuku
- Penampilan kemerahan yang tidak berbahaya pada urin selama 1-2 hari
Jika setelah menggunakan obat Epirubicin terdapat tanda dan gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat tanda dan gejala lain yang menetap dan memburuk, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.
Interaksi Obat
Obat ini dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya, termasuk:
- Vaksin Adenovirus Type 4, Live
- Vaksin Adenovirus Type 7, Live
- Vaksin Bacillus Calmette dan Guerin, Live
- Vaksin Virus Influenza, Live
- Vaksin Virus Measles, Live
- Vaksin Virus Mumps, Live
- Vaksin Virus Rubella, Live
- Vaksin cacar
- Vaksin Typhoid
- Tratuzumah
- Vaksin Virus Varicella
- Vaksin demam kuning
- Cimetidine
- Paclitaxe
Perhatian dan peringatan terhadap obat Epirubicin
- Sebelum memulai pengobatan Epirubicin, pastikan Anda memberi tahu dokter tentang obat lain yang Anda pakai (termasuk resep, obat bebas, vitamin, obat herbal, dll. Jangan minum aspirin, atau produk yang mengandung aspirin kecuali dokter secara khusus mengizinkan Anda.
- Jangan menerima segala jenis imunisasi atau vaksinasi tanpa persetujuan dokter saat menggunakan Epirubicin.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil atau mungkin hamil sebelum memulai pengobatan ini. Penggunaan obat Epirubicin mungkin berbahaya bagi janin. Wanita yang sedang hamil harus diberitahu tentang potensi bahaya pada janin saat menggunakan obat ini.
- Untuk pria dan wanita: Jangan hamil saat menggunakan Epirubicin. Metode kontrasepsi, seperti kondom sangat direkomendasikan. Diskusikan dengan dokter ketika Anda berencana hamil dengan aman setelah terapi.
- Jangan menyusui saat minum obat ini.
- Setelah penggunaan obat ini, Anda mungkin lebih sensitif terhadap sinar matahari, berhati-hatilah untuk menghindari paparan sinar matahari.
- Orang dengan gagal jantung kongestif, pasien yang sudah menggunakan obat ini dalam dosis tinggi atau obat serupa, dan mereka yang memiliki masalah permanen dengan jumlah darah (penekanan sumsum tulang), tidak dianjurkan menerima obat ini.
- Saat menggunakan obat ini dianjurkan untuk Anda mengonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup. Jika setelah menggunakan obat ini tidak terdapat perbaikan atau terjadi perburukan terhadap kondisi kesehatan Anda. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
Semoga bermanfaat.