Eprosartan merupakan salah satu jenis obat yang digunakan sebagai terapi hipertensi. Obat ini merupakan golongan penghambat reseptor Angiotensin yang banyak digunakan di beberapa negara maju dan berkembang untuk menurunkan tekanan darah.
Obat ini paling sering dikombinasikan dengan obat antihipertensi golongan penghambat enzim angiotensin converting atau ACEI. Obat eprosartan merupakan jenis obat minum yang memiliki efek menurunkan tekanan darah dengan memblokade reseptor angiotensin II dan mengikat di reseptor AT1 di otot-otot pembuluh darah sehingga pembuluh darah dapat melebar.
Mekanisme lainnya adalah menghambat simpatetik Norepinefrin sehingga dapat menurunkan tekanan darah di sekitar pembuluh darah. Mekanisme dari obat ini tidak hanya merangsang reaksi angiotensin dan menghambatnya, tetapi farmakologis obat ini juga sebagai sintesis dan pengeluaran aldosterone, stimulasi jantung, dan penyerapan sodium di organ ginjal.
Manfaat obat Eprosartan
Obat eprosartan sangat cocok diberikan pada penderita hipertensi, mencegah stroke, dan mencegah ganguan fungsi ginjal.
1. Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan tinggi di atas normal yang sering dialami banyak orang sekarang. Tekanan darah normal yaitu 120/80 mmHg. Peningkatan tekanan darah di atas normal perlu dilihat pada adanya keterkaitan faktor resiko seperti adanya riwayat keluarga, emosional, makanan, dan kebiasaan hidup yang buruk, dan adanya penyakit lain yang memicu hipertensi. Hipertensi paling sering ditemukan pada laki-laki daripada perempuan.
Gejala hipertensi antara lain:
- sakit kepala,
- nyeri belakang leher,
- penglihatan buram,
- cepat lelah,
- nyeri dada,
- sulit bernapas,
2. Stroke
Stroke adalah salah satu penyebab kematian terutama di Indonesia. Stroke merupakan kondisi gangguan pembuluh darah di otak yang menyebabkan penurunan hingga hilangnya kesadaran serta kelumpuhan anggota tubuh karena kerusakan saraf dan otak. Stroke disebabkan oleh tersumbat atau pecahnya pembuluh darah di otak sehingga menimbulkan gejala.
Gejala penyakit stroke sangat mudah diketahui karena seseorang dengan stroke memiliki keluhan dan tanda yang khas. Beberapa gejalanya antara lain:
- Sakit kepala ringan hingga hebat
- Tiba-tiba terjatuh
- Kesadaran menurun atau menghilang
- Kehilangan tenaga salah satu sisi tubuh
- Bicara pelo
- Raut wajah tidak simetris (bibir mencong)
- Bicara terganggu
Efek samping obat Eprosartan
Efek samping yang dapat ditimbulkan selama pengobatan eprosartan yaitu:
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Nyeri otot
- Kelelahan
- Demam
- Urin menjadi gelap
- Hipotensi
- Mengantuk
- Hiperkalemia
Interaksi obat Eprosartan
Obat eporsartan biasanya dijadikan kombinasi terapi dengan jenis obat antihipertensi lainnya seperti golongan ACEI (Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor). Obat ACEI termasuk antihipertensi yang bekerja merelaksasikan pembuluh darah sehingga dapat menurunkan volume darah dan menurunkan tekanan darah dan oskigen.
- Enapril, sebagai obat golongan ACEI yang sering dikombinasikan dengan eprosartan
- Hydrochlorothiazide, obat golongan diuretik antihipertensi yang dapat mengurangi udem
- Obat eprostan yang digunakan bersamaan dengan obat batuk pilek yang memicu peningkatan tekanan darah)
- Pemberian bersamaan dengan obat NSAID seperti ibuprofen dan naproxen
- Obat ini tidak boleh diberikan bersamaan dengan aliskiren
Perhatian khusus sebelum mengonsumsi obat Eprosartan
Beberapa informasi penting terkait kondisi kesehatan di mana obat ini tidak boleh dikonsumsi pada kondisi sebagai berikut:
- Memiliki penyakit diabetes melitus dengan pengobatan aliskiren
- Memiliki penyakit jantung
- Dalam keadaan hamil atau merencanakan kehamilan
- Dalam masa menyusui
- Memiliki penyakit ginjal
- Memiliki penyakit gagal jantung kongestif
Dosis dan sediaan obat Eprosartan
Obat eprosartan tersedia dalam bentuk tablet sediaan 300 mg. Dosis orang dewasa dengan penyakit hipertensi adalah 600 mg yang diminum sekali sehari. Dosis pemeliharaan sebanyak 400 mg dibagi 2 dosis setiap harinya. Tekanan darah dapat menurun perlahan sejak pemakaian obat 2 hingga 3 minggu.
Selalu lakukan pemeriksaan tekanan darah rutin minimal setiap 2 minggu. Untuk kombinasi obat seperti enapril dan hydrochlorothiazide, obat ini perlu resep dari dokter dengan dosis yang tepat guna mencegah resiko hipotensi.
Simpan obat dalam keadaan tertutup dan pada suhu ruangan. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan terhindar dari sinar matahari langsung.