Lapisan terluar gigi Anda terdiri atas enamel, zat yang melindungi dari kerusakan fisika dan kimia. Enamel gigi merupakan bagian yang kuat.
Faktanya, enamel adalah jaringan terkeras di tubuh manusia, bahkan lebih keras daripada tulang.
Enamel merupakan perlindungan gigi pertama pada gigi Anda dari banyak zat kimia yang berbeda yang berasal dari baik makan atau minuman dan cairan tubuh. Sehingga, enamel sangat mudah untuk aus dan rusak.
Hal ini disebut dengan erosi enamel.
Erosi enamel dapat menyebabkan gejala seperti noda pada gigi dan gigi sensitif. Enamel gigi tidak bisa tumbuh sendiri. Tetapi Anda bisa mencegah erosi enamel bertambah buruk dengan pengobatan gigi dan merawat gigi Anda.
Gejala erosi enamel
Gejala erosi enamel bisa bervariasi. Gejala ini antara lain:
- Peningkatan sensitivitas terhadap rasa, tekstur dan temperatur
- Retakan dan togelan
- Warna kekuningan
- Cekungan yang disebut dengan mangkukan pada permukaan gigi Anda
Anda mungkin memiliki erosi enamel yang signifikan jika Anda mengalami rasa nyeri, sensitivitas yang tinggi ketika terpapar makanan dan minuman dingin, panas, asam, dan pedas, dan terdapat noda di gigi Anda.
Setelah beberapa lama, erosi enamel dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Gigi yang kekuningan dan bernoda
- Gigi yang sensitif
- Ujung gigi yang kasar
- Daerah yang mengkilap pada gigi Anda
- Peningkatan pembusukan gigi
- Enamel yang aus seiring waktu, menyebabkan gigi yang bening, dan sedikit translusen
- Gigi yang retak
Penyebab erosi enamel
Salah satu penyebab utama erosi enamel adalah asam yang berasal dari makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Air ludah secara konstan menetralkan asam di mulut Anda untuk melindungi gigi Anda.
Jika Anda makan makanan dan minuman yang terlalu asam dan tidak menyikat gigi dengan benar, bagian terluar enamel Anda akan terdegradasi seiring waktu.
Erosi enamel dapat disebabkan karena apa yang Anda makan, terutama:
- Makanan yang manis, seperti es krim, sirup dan karamel
- Makanan yang mengandung pati, seperti roti putih
- Makanan yang asam, seperti apel, buah jeruk, beri dan rhubarb
- Minuman dan jus buah
- Soda, yang umumnya mengandung asam sitrat dan asam fosfat yang dapat merusak yang ditambahkan bersama gula
- Kelebihan vitamin C, yang ditemukan di buah jeruk
Penyebab erosi enamel lainnya antara lain:
- Menggertakkan gigi
- Acid reflux kronis, yang disebut dengan penyakti gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Aliran air ludah yang rendah, yang disebut dengan xerostomia, yaitu gejala kondisi yang mirip dengan diabetes
- Penggunaan obat tertentu secara rutin, seperti antihistamin dan aspirin
- Gangguan makan seperti bulimia, yang merusak sistem pencernaan dan memaparkan gigi ke asam lambung
Apakah enamel gigi bisa tumbuh kembali?
Enamel adalah lapisan yang sangat keras. Namun, enamel tidak memiliki sel yang hidup dan tidak mungkin bisa memperbaiki dirinya sendiri ketika telah mengalami kerusakan fisika dan kimia.
Hal ini berarti erosi enamel tidak bisa dikembalikan semula, dan enamel tidak akan tumbuh kembali.
Namun, erosi enamel akan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga, meskipun Anda sudah mengalami erosi enamel, Anda bisa mencegahnya untuk menjadi lebih buruk.
Menangani dan mencegah erosi enamel
Jika Anda pernah merasakan erosi enamel secara signifikan, dokter gigi bisa membantu Anda dengan beberapa teknik. Teknik pertama disebut dengan bonding gigi.
Bonding gigi adalah prosedur yang dilakukan dengan mengaplikasikan material yang berwarna seperti gigi, yang disebut dengan resin, ke gigi yang rusak atau memiliki noda. Resin bisa menutupi noda dan melindungi gigi Anda.
Anda mungkin ingin mempertimbangkan bonding gigi jika erosi enamel sudah menyebabkan noda pada gigi bagian depan Anda.
Pada kasus yang lebih parah, dokter gigi Anda mungkin menambahkan veneer atau mahkota ke gigi Anda yang rusak untuk mencegah pembusukan yang lebih parah.
Cara terbaik untuk menangani erosi enamel adalah dengan mencegah erosi enamel untuk terjadi.
Jika Anda sudah pernah mengalami erosi enamel, Anda masih bisa mencegah erosi enamel menjadi lebih buruk dengan merawat gigi Anda dengan menjaga kebersihan gigi yang baik.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.