Seiring dengan bertambahnya usia, seorang wanita akan mengalami suatu keadaan yang disebut dengan menopause. Menoupause adalah suatu keadaan dimana seorang wanita akan berhenti mengeluarkan sel telur dari indung telur.
Hal ini berakibat penurunan hormon kewanitaan yang disebut dengan esterogen dan progesteron. Oleh karena itu, wanita yang mengalami menoupause akan berhenti menstruasi.
Selain berhenti menstruasi, ternyata kekurangan esterogen dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang cukup serius. Dari osteoporosis hingga gangguan jantung.
Oleh karena itu biasanya wanita yang telah mengalami menstruasi akan mendapatkan pengobatan yang disebut dengan terapi penggantian hormon.
Tubuh secara alami membuat tiga macam hormon estrogen - estradiol, estrone, dan estriol. Karena estriol memiliki efek estrogenik terlemah dari ketiganya, estriol sebagian besar telah diabaikan oleh komunitas medis.
Mengenai Estriol
Golongan:
Obat resep
Kemasan:
Tablet, krim
Kandungan:
Golongan hormon
Dalam bentuk apa Estriol tersedia?
Estriol tersedia dalam bentuk tablet dan krim, yang dijual dengan nama ovestin. Tablet Ovestin mengandung 1 mg estriol sebagai bahan aktif. Selain itu tablet ini mengandung : amilopektin, magnesium stearat, tepung kentang, laktosa monohidrat.
Untuk sediaan krim, 1mg estriol terkandung di dalam krim 1g. Kandungan lain di dalam krim Estriol antara lain :Octyldodecanol, cetyl palmitate, gliserin, cetyl alcohol, stearyl alkohol, Polisorbat , sorbitan stearate, chlorhexidine dihydrochloride, asam laktat, natrium hidroksida hingga pH 4,air murni.
Bagaimana dosis dan kegunaan dari Estriol?
Estriol Mengurangi Risiko gangguan Kardiovaskular (jantung)
Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa estriol dapat meningkatkan sistem kardiovaskular pada wanita menopause. Misalnya, Seorang ilmuan jepang Takahashi, menemukan bahwa beberapa wanita yang mengalami menopause diberikan estriol oral 2 mg / hari selama 12 bulan mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan.
Estriol Meningkatkan Status Mineral Tulang pada Wanita Dengan Osteoporosis
Sebuah penelitian di Jepang yang melibatkan 75 wanita pascamenopause menemukan bahwa setelah 50 minggu pengobatan dengan estriol tablet sebanyak 2 mg / hari secara berkala dan 800 mg / hari kalsium laktat, wanita mengalami peningkatan kepadatan mineral tulang.
Estriol Mengurangi Lesi Otak Multiple Sclerosis
Tingginya kadar estriol selama kehamilan telah diketahui dapat meringankan beberapa kondisi autoimun karena kemampuannya untuk mengubah respons imun. Misalnya, pada penelitian yang dilakukan ilmuan asal amerika Sicotte di Reed Neurological Research Center di Los Angeles menyelidiki efek dosis estriol (8 mg / hari) dapat mengurangi lesi multiple sclreosis. Lesi ini meningkat ketika pengobatan berhenti dan menurun ketika pengobatan dimulai kembali.
Estriol Melindungi Kesehatan Saluran Kemih pada Wanita Pascamenopause
Wanita pascamenopause yang menderita inkontinensia atau infeksi saluran kemih berulang akan senang mengetahui bahwa estriol dapat menjadi solusi dalam mengatasi keluhan ini.
Estriol Krim Untuk Mengatasi Kekeringan Pada Vagina
Estriol krim digunakan untuk mengatasi kekeringan pada vagina, gatal atau iritasi yang berhubungan dengan menopause. Krim dimasukkan ke dalam vagina menggunakan aplikator.
Efek samping apa yang dapat terjadi bersamaan dengan penggunaan Estriol?
Obat ini membantu sebagian besar wanita dengan gejala menopause, tetapi mungkin memiliki efek samping yang tidak diinginkan pada beberapa orang. Semua obat memiliki efek samping. Terkadang mereka serius, sebagian besar tidak. Jangan khawatir dengan daftar efek samping berikut. Anda mungkin tidak mengalaminya.
Estriol dapat menyebabkan efek samping, seperti:
- pembengkakan dan nyeri pada payudara
- Pendarahan pada vagina
- peningkatan keputihan
- mual
- pergelangan tungkai atau kaki bengkak
- gejala seperti flu
Pada kebanyakan pasien, efek samping ini akan hilang setelah minggu-minggu pertama perawatan. Beri tahu dokter Anda jika pendarahan vagina terjadi atau jika ada efek samping yang tidak hilang atau bertambah parah.
Efek samping yang parah juga mungkin terjadi dengan penggunaan estriol, diantaranya:
- kanker endometrium
- serangan jantung dan stroke
- penyakit kandung empedu
- masalah kulit seperti ruam, perubahan warna atau bercak merah pada kulit
- tromboemboli vena atau trombosis vena tungkai dalam dan panggul dan emboli paru menggunakan terapi penggantian hormon (hormone replacement therapy) selama dalam jangka waktu yang lama dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Beri tahu dokter atau apoteker Anda jika Anda melihat adanya efek samping yang tidak disebutkan dalam informasi di sini.
Apakah Estriol aman diminum bersamaan dengan obat lain?
Beri tahu dokter atau apoteker Anda jika Anda minum obat lain, termasuk yang Anda dapatkan tanpa resep dari apotek, supermarket, atau toko. Penggunaan bersamaan dengan obat-obatan lain dapat mempengaruhi efek estriol, atau estriol dapat memengaruhi obat-obatan lain. Contohnya:
- antikoagulan (obat untuk menghentikan pembekuan darah);
- hormon kortikosteroid (termasuk banyak obat anti-asma);
- succinylcholine (obat untuk relaksasi otot);
- theophilin (obat untuk asma);
- obat-obatan untuk epilepsi (seperti barbiturat (fenobarbital), hidantoin (fenitoin) dan karbamazepin);
- obat-obatan untuk infeksi jamur atau bakteri (seperti griseofulvin, rifamycins (rifampicin, rifabutin); troleandomycin);
- obat-obatan untuk infeksi virus (nevirapine, efavirenz, ritonavir, nelfinavir)
Perhatian
Beri tahu dokter Anda jika Anda hamil. Obat ini tidak boleh dikonsumsi jika Anda hamil. Jika Anda sedang menyusui. Sejumlah kecil estriol aktif dapat diekskresikan dalam ASI dan produksi ASI juga dapat berkurang.
Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap laktosa, karena tablet estriol mengandung laktosa.
Gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter. Informasi di atas hanyalah untuk edukasi bukan sebagai pengganti konsultasi dokter. Konsultasikan masalah kesehatan Anda dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan penanganan yang optimal.