Ketika jumlah kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia saat ini masih sangat tinggi tentu membuat kekhawatiran tersendiri akan bahaya virus tersebut bagi kesehatan tubuh. Beragam fakta dan mitos yang beredar luas tentu perlu diperhatikan lebih hati-hati agar tidak menimbulkan kepanikan pada masyarakat.
Namun, informasi yang benar dan akurat sangat penting untuk membantu menyikapi kondisi yang ada sehingga dapat membantu mencegah penyebaran virus semakin meluas. Pemahaman akan bahaya virus Corona (Covid-19) tidak perlu disikapi berlebihan, justru seharusnya dijadikan panduan untuk melawan keganasan virus Corona.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
6 Faktor Risiko yang Dapat Meningkatkan Bahaya Virus Corona (Covid-19)
1. Tingkat penularan virus Corona (Covid-19)
Seiring waktu, penularan virus Corona (Covid-19) semakin lama semakin menyebar dengan cepat terlebih dengan adanya berbagai varian Covid baru yang mendominasi. Penyebab utama penularan virus Corona (Covid-19) sendiri umumnya terjadi akibat droplet yang berada di udara atau menempel di permukaan benda dari pasien Covid-19 yang telah terinfeksi.
Penularan virus Corona yang terjadi melalui droplet ketika pasien tersebut berbicara, batuk, atau bersin terlebih tanpa menggunakan masker. Bahkan partikel kecil virus juga dapat berada di udara selama beberapa jam di ruang tertutup. Hal itu biasanya dapat menular dengan cepat jika kita menyentuh virus yang tidak terlihat tersebut lalu memegang bagian wajah seperti mata, hidung, atau mulut tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu.
Untuk mencegah penularan virus Covid-19, setiap orang disarankan untuk menaati protokol kesehatan dengan benar, termasuk mengurangi aktivitas di luar rumah terutama tempat-tempat keramaian. Bagi Anda yang sedang sakit atau tidak fit juga disarankan untuk tidak keluar rumah dan segera memeriksakan diri ke dokter jika dalam beberapa hari belum menunjukkan tanda pemulihan.
Baca juga: Cegah Penularan Virus Corona dengan Masker
2. Tingkat keparahan virus Corona (Covid-19)
Dengan jumlah penderita infeksi virus Corona (Covid-19) yang terus meningkat dari hari ke hari termasuk jumlah kasus kematian, maka kondisi ini tidak bisa dianggap remeh. Perlu diketahui, Covid-19 ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak hingga lansia. Bahkan jumlah kasus kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk segera melakukan vaksin Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan dengan benar. Meski telah mendapat vaksin Covid-19 dan tubuh menjadi lebih kuat terhadap paparan virus Corona, tetapi bukan berarti Anda tidak mungkin terinfeksi. Namun, manfaat vaksin Covid-19 dapat membantu meringankan gejala serta tingkat keparahan Covid-19.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
3. Durasi munculnya gejala virus Corona (Covid-19)
Bahaya virus Corona (Covid-19) memang tidak dapat diprediksi dan dapat menyebar dengan mudah. Kebanyakan pasien Covid-19 tidak menyadari bahwa dirinya telah terpapar virus Corona karena tidak merasakan gejala Covid-19 apapun atau biasa disebut OTG (Orang Tanpa Gejala). Terlebih jika tidak dilakukan tes pemeriksaan Covid-19 baik melalui skrining awal (swab antigen) ataupun konfirmasi melalui (PCR test).
Pada umumnya, durasi munculnya gejala Covid-19 baru terjadi sekitar 2-14 hari sejak terpapar virus dan ini bisa berbeda-beda. Oleh karena itu, pada masa inkubasi ini diharapkan pasien Covid-19 sudah melakukan isolasi mandiri di rumah untuk memastikan tidak terjadinya penularan yang lebih luas.
Hal ini berbeda dengan infeksi virus lainnya, seperti flu biasa yang memiliki masa inkubasi hanya 2-3 hari saja. Begitupun dengan SARS yang memerlukan masa inkubasi sekitar 5 hari setelah gejala muncul sebelum menularkan virus tersebut ke orang lain sehingga akan lebih mudah menghentikan penularan virus karena sudah terdeteksi lebih cepat.
4. Jumlah penderita virus Corona (Covid-19) yang terinfeksi
Wabah virus Corona (Covid-19) sudah dinyatakan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) sebagai pandemi dan berada di level siaga tertinggi. Pandemi sendiri merupakan istilah bagi kasus atau wabah penyakit yang mudah menular dan terjadi secara luas karena mengalami peningkatan kasus secara mendadak dengan jumlah penderita yang sangat tinggi bahkan di atas rata-rata dari perkiraan awal.
Berdasarkan data yang dirilis oleh situs resmi kesehatan dunia, jumlah kasus virus Corona (Covid-19) di berbagai negara terus meningkat. Tak hanya di China, tetapi kasus Coronavirus ini sudah terjadi hampir di seluruh dunia dan menyebabkan banyak orang meninggal dunia. Oleh karena itu, edukasi dan kesadaran masyarakat akan kondisi ini sangatlah penting untuk mengurangi risiko jumlah orang yang terpapar virus Covid-19.
5. Penanganan kasus virus Corona (Covid-19)
Sejak diketahui pada akhir tahun 2019 lalu, berbagai penelitian terus diupayakan dalam mengatasi penyebaran virus Corona, mulai dari cara penanganan, pengobatan hingga program vaksin Covid-19. Penanganan yang cepat dan tepat tentu akan membantu menekan laju penyebaran dan jumlah kasus Covid-19 agar tidak meluas.
Booking Klinik Pemeriksaan COVID-19 via HonestDocs
Dapatkan diskon hingga 70% paket covid-19 hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!
Meski kondisi pandemi Covid-19 belum tertangani sepenuhnya, tetapi program vaksinasi dan pengembangan penelitian terhadap obat Covid-19 masih terus dilakukan secara mendalam hingga saat ini. Peran masyarakat dalam menaati dan menjalani protokol kesehatan Covid-19 dengan benar juga berperan sangat penting.
Baca juga: Pahami Informasi Ini Sebelum Vaksin COVID-19!
6. Waktu penemuan vaksin atau obat antivirus Corona (Covid-19)
Kasus virus Corona (Covid-19) memang masih terus bertambah, bahkan saat ini terdapat beberapa varian Covid baru yang bisa menyebar lebih cepat dan membuat lebih banyak orang terinfeksi. Walau belum ditemukan obat Covid-19 yang tepat dan ampuh dalam mengobati virus Corona ini karena masih dalam proses penelitian, tetapi berbeda halnya dengan vaksin Covid-19.
Tersedianya vaksin Covid-19 dari berbagai merk seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer/BioNTech, dan Johnson & Johnson’s Janssen tentu memberikan harapan baik ke depan. Seluruh vaksin Covid-19 yang ada saat ini juga telah melalui berbagai tahap penelitian dan uji klinis yang memastikan keamanannya terutama dalam masa darurat Covid-19 saat ini.
Jaga kebersihan diri sendiri dan orang terdekat dari virus Corona (Covid-19) dengan rajin cuci tangan dengan sabun, kenakan masker pelindung, gunakan tisue ketika bersin atau batuk, dan hindari tempat keramaian. Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, berolahraga, istirahat cukup, dan minum air putih serta multivitamin.
Jika mengalami gejala seperti demam, batuk, bersin, atau kondisi lainnya, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan. Untuk informasi atau laporan mengenai kasus Covid-19, bisa melihat di website resmi www.covid19.go.id atau menghubungi hotline Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) khusus COVID-19 di nomor 119 ext. 9. Pencegahan dan penanganan awal akan membantu mengurangi risiko bahaya atau komplikasi yang lebih parah.
Sekilas Mengenai Covid-19
Covid-19 atau penyakit yang disebabkan oleh virus Corona telah menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Virus tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan dengan gejala demam, batuk, bersin, sakit kepala, sesak nafas, nyeri dada, hingga menyebabkan pingsan.
Penularan virus bisa terjadi melalui batuk atau bersin, bersentuhan dengan penderita, serta menyentuh benda yang telah terkontaminasi karena virus dapat bertahan hingga 24 jam di permukaan benda. Untuk mencegah penyebaran virus Corona, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
Baca selengkapnya: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Coronavirus
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.