Sebelumnya telah kita bahas mengenai Penyebab Darah Tinggi sesuai jenisnya, yang telah kita ketahui bersama bahwa sebagian besar jenis darah tinggi yaitu hipertensi esensial belum diketahui penyebabnya hingga saat ini. Akan tetapi Tekanan darah tinggi memiliki banyak faktor risiko. Faktor risiko disini diartikan sebagai faktor-faktor yang membuat seseorang lebih mungkin untuk terkena hipertensi.
Faktor Risiko Penyebab Darah Tinggi
Umur
Risiko hipertensi akan meningkat seiring dengan usia. Pada usia pertengahan awal, tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada pria. Wanita lebih mungkin untuk mengembangkan tekanan darah tinggi setelah menopause.
Ras
Tekanan darah tinggi sangat umum di antara orang kulit hitam, sering berkembang pada usia lebih dini daripada orang kulit putih. Komplikasi serius, seperti stroke dan serangan jantung, juga lebih sering terjadi pada orang kulit hitam.
Riwayat keluarga
Jika orang tua atau yang ada hubungan darah dengan Anda, ada yang memiliki darah tinggi, maka risiko anda terhadap darah tinggi meningkat, dibanding mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga darah tinggi.
Kelebihan berat badan atau obesitas
Obesitas menjadi faktor risiko hipertensi karena semakin banyak penambahan berat badan, semakin banyak darah yang Anda butuhkan untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan tubuh. sehingga volume darah pada pembuluh darah juga meningkat, demikian juga tekanan pada dinding arteripiun akan meningkat.
Obesitas meningkatkan penumpukan deposit lemak pada pembuluh darah yang berakibat penyumbatan sebagian atau total dinding pembuluh darah (atherosclerosis). Pada pasien dengan obesitas, meningkatkan stimulasi reseptor α1 dan βpada jaringan yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah.
Kurang Aktifitas fisik
Kurangnya aktifitas fisik menjadi faktor risiko hipertensi karena orang yang tidak aktif cenderung memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Semakin tinggi detak jantung, semakin keras jantung bekerja memompa darah akibatnya timbul darah tinggi. Kurangnya aktivitas fisik juga meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
Kurang aktifitas fisik dapat menimbulkan hipertensi di kemudian hari - maka mulai sekarang rajin-rajinlah berolah raga.
Perokok
Merokok atau mengunyah tembakau akan langsung menaikkan tekanan darah sementara, tetapi bahan kimia dalam tembakau dapat merusak lapisan dinding pembuluh darah arteri. Hal ini dapat menyebabkan arteri jadi menyempit akibat penumpukan kolesterol, sebagai akibatnya dapat menimbulkan darah tinggi bahkan serangan jantung dan stroke.
Terlalu banyak garam (natrium) Pada makanan
Terlalu banyak natrium dalam diet dapat menyebabkan peningkatan cairan dalam tubuh khususnya dalam pembuluh darah, yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Terlalu sedikit kalium pada makanan
Kalium membantu menyeimbangkan jumlah natrium dalam sel. Jika asupan kalium sedikit, artinya natrium relatif meningkat akibatnya terjadi penumpukan cairan dalam tubuh yang akan membuat tensi darah naik.
Terlalu sedikit vitamin D pada makanan
Suatu hal yang sudah pasti, jika kekurangan vitamin D dalam diet dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Karena Vitamin D dapat mempengaruhi enzim yang diproduksi oleh ginjal yang mempengaruhi tekanan darah.
Minum terlalu banyak alkohol
Seiring waktu, sering minum alkohol dapat merusak jantung. Minum lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan tekanan darah. Makanan tinggi karbohidrat dan konsumsi alcohol dapat meningkatkan pembentukan senyawa lemak trigliserida yang merupakan salah satu lemak jahat pembentuk plak pada pembuluh darah.
Stres
Stres dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah, namun dramatis. Apalagi jika Anda mencoba mengatasi stres dengan makan lebih banyak, menggunakan tembakau atau minum alkohol, Anda hanya dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Stress dapat memicu tubuh mengeluarkan hormon stress (adrenalin dan kortisol) di jaringan. Hormon ini yang membuat denyut jantung meningkat dan mengecilkan diameter pembuluh darah perifer yang mengakibatkan tekanan darah meningkat.
Penyakit kronis
Penyakit kronis tertentu juga dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, termasuk kolesterol tinggi, diabetes, penyakit ginjal.
Itulah faktor-faktor yang menjadi risiko hipertensi, ada diantara faktor-faktor tersebut yang dapat diubah atau diatasi seperti : masalah diet, stres, aktifitas fisik yang kurang, perilaku merokok, dan penyakit kronis. Namun ada juga faktor risiko hipertensi yang tidak dapat diubah seperti umur, ras, dan riwayat keluarga.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.