Farmoten adalah obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kelainan-kelainan pada organ jantung. Farmoten mengandung Captopril, suatu obat yang termasuk ACE inhibitor golongan sulfhydryl.
Captopril adalah obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi (tekanan darah tinggi) dan kelainan-kelainan pada organ jantung. Obat ini termasuk angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor golongan sulfhydryl.
Captopril bekerja dengan cara mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Penghambatan ini menyebabkan kadar angiotensin II menurun. Penurunan ini menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah terutama pada arteri perifer, sehingga tekanan darah tubuh menurun, beban pemompaan jantung berkurang, dan peningkatan aliran darah ke organ-organ penting seperti jantung dan ginjal.
Mengenai Farmoten
Pabrik
Fahrenheit
Golongan
hanya bisa digunakan melalui resep dokter
Kemasan
Farmoten dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
- dos 10 x 10 tablet 12.5 mg
- 10 x 10 tablet 25 mg
- 10x10 tablet 50mg
Kandungan
Setiap kemasan Farmoten mengandung zat aktif sebagai berikut :
- Captopril 12.5 mg / tablet
- Captopril 25 mg / tablet
- Captopril 50 mg / tablet
Manfaat Farmoten
Berikut ini adalah beberapa manfaat Farmoten, yakni:
- Mengobati hipertensi dan kelainan-kelainan pada organ jantung seperti gagal jantung dan disfungsi ventrikel kiri (gangguan bilik jantung kiri)
- Memelihara fungsi ginjal pada penderita nefropati diabetik (gangguan ginjal akibat diabetes).
Dosis Farmoten
Untuk orang dewasa, berikut dosis Farmoten yang dianjurkan:
- Hipertensi
- Dosis awal: 2-3 x sehari 12,5-25 mg
- Dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg 2-3 kali/hari, bila setelah 2 minggu belum terlihat penurunan TD yang adekuat
- Hipertensi ringan-sedang: dosis maksimal 150 mg/hari
- Hipertensi berat: dosis maksimal 450 mg/hari
- Gagal jantung: 12,5-25 mg 3 kali/hari, sebaiknya dimulai 12,5 mg 3 kali/hari
Farmoten dianjurkan diminum satu jam sebelum makan.
Efek Samping Farmoten
Efek samping Farmoten yang pernah dilaporkan adalah sebagai berikut :
- Efek samping yang paling umum adalah batuk tidak berdahak yang teratasi bila pemakaian dihentikan
- Efek samping lainnya adalah hipotensi dan gagal ginjal akut. Hentikan pemakaian obat ini bila tekanan darah sistolik turun menjadi < 90 mm Hg, atau kalium meningkat > 6 mmol/l, atau kreatinin meningkat 50% atau > 3 mg/dl.
- Obat ini juga bisa menyebabkan hiperkalemia (peningkatan kalium) yang terjadi terjadi karena penurunan kadar aldosteron, hormon steroid yang berfungsi menahan natrium dan mengekskresi kalium.
- Efek samping yang jarang tetapi sangat berbahaya akibat pemakaian Dexacap (Captopril) adalah angioneurotik edema, yang biasanya timbul pada bulan pertama pemakaian.
- Penyakit kuning akibat penyumbatan saluran empedu (cholestasis jaundice)
- Obat-obat ACE inhibitors diketahui bersifat teratogenik (berbahaya untuk janin) sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil.
- Efek samping lainnya adalah gatal, sakit kepala, takikardia (detak jantung yang melebihi tingkat istirahat normal), palpitasi (kelainan detak jantung misalnya denyut tidak teratur, keras dan cepat), nyeri dada, ruam, kadang-kadang disertai demam, artralgia (nyeri sendi), dan eosinophilia (kadar eosinophil meningkat).
Interaksi Obat Farmoten
Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang Anda konsumsi dan beri tahukan pada dokter. Jenis obat yang dapat berinteraksi dengan Farmoten adalah:
- Angiotensin receptor blocker, ACE inhibitor (termasuk Dexacap (Captopril), atau aliskiren: meningkatkan terjadinya risiko hipotensi (penurunan tekanan darah), hyperkalemia (peningkatan kalium) , dan kerusakan fungsi ginjal.
- Obat NSAID (asam mefenamat, natrium diclofenac, aspirin, ibuprofen) dan obat-obat ACE inhibitor: menurunkan fungsi ginjal dan menurunkan efek antihipertensi ACE inhibitor.
- Obat yang termasuk beta-adrenergik blocker: meningkatkan efek antihipertensi Dexacap berisiko terjadinya penurunan tekanan darah mendadak.
- Diuretik hemat kalium seperti spironolactone, triamterene, amilorid, atau suplemen kalium dan pengganti garam yang mengandung kalium: meningkatkan serum kalium.
- Obat-obat ACE inhibitor: meningkatkan kadar lithium dan gejala toksisitas lithium jika diberikan secara bersamaan.
- Thiazid dan loop diuretic: menurunkan tekanan darah secara mendadak
Perhatian
Hal-hal yang harus diperhatikan pasien saat menggunakan Farmoten adalah sebagai berikut :
- Farmoten hanya digunakan dalam pengawasan dokter, terutama pada permulaan terapi untuk antisipasi terjadinya penurunan tekanan darah yang drastis.
- Jangan menghentikan pemakaian obat tanpa diketahui dokter.
- Keamanan dan efektivitas obat ini pada pasien anak belum ditetapkan. Penggunaan pada anak-anak bisa dilakukan jika pengendalian tekanan darah dengan cara lain tidak efektif.
- Segera hentikan pemakaian obat jika Anda positif hamil, karena obat-obat yang termasuk ACE inhibitor dapat menyebabkan cedera dan kematian pada janin.
- Tidak disarankan untuk ibu menyusui, karena Captopril diketahui ikut keluar bersama ASI.
- Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif terhadap Captopril atau obat-obat yang termasuk ACE inhibitor.
- Sebaiknya jangan menggunakan obat diuretik hemat kalium atau suplemen yang mengandung kalium atau pengganti garam kalium selama menggunakan Farmoten .
- Tidak untuk pasien pasien angioneurotic oedema idiopatik atau herediter, yaitu pembengkakan tubuh akibat keturunan atau faktor yang tidak diketahui penyebabnya.
- Tidak boleh digunakan bersamaan dengan aliskiren pada pasien diabetes.
- Tidak unutk penderita stenosis arteri renalis (penyumbatan pembuluh darah ginjal) bilateral.
- Berkonsultasi dengan dokter jika Anda berkeringat secara berlebihan, dehidrasi, muntah, atau diare karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang drastis akibat berkurangnya cairan tubuh.
- Jika mengalami tanda-tanda atau gejala angioedema seperti pembengkakan wajah, mata, bibir, lidah, laring dan ekstremitas, suara serak, kesulitan dalam menelan atau bernapas, segera hubungi dokter.
- Segera hubungi dokter jika mengalami infeksi (misalnya, sakit tenggorokan, demam) yang bisa saja merupakan tanda terjadinya neutropenia atau edema progresif yang berhubungan dengan proteinuria dan sindrom nefrotik.
Penggunaan Farmoten oleh wanita hamil
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan Captopril kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai berikut :
Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun, bila dalam kondisi mengancam jiwa atau penyakit serius yang tidak ada terapi lainnya yang lebih efektif dibandingkan obat ini, obat ini bisa diberikan.
Obat ini telah terbukti menimbulkan efek yang sangat buruk pada wanita hamil, bahkan bisa menyebabkan cedera dan kematian pada janin. Oleh karena itu, sebaiknya dipilih terapi penurun tekanan darah yang lain. Penggunaan obat ini hanya jika obat lain tidak efektif dan manfaat yang diperoleh jauh lebih tinggi daripada resiko yang mungkin terjadi.
Dalam pemilihan obat, manfaat yang diperoleh harus dipastikan lebih besar daripada risiko yang mungkin dialami pasien. Oleh karena itu, penggunaan obat Farmoten harus sesuai dengan yang dianjurkan.